Damai Setelah Pemilu? Hahaha
N G I M P I

Perseteruan cebong vs kampret yang sudah berlangsung selama masa kampanye pemilu diprediksi bakal berakhir setelah proses pencoblosan. Faktanya tidak seperti itu, tidak ada kata damai setelah pemilu.



Satu hari sebelum hari H pencoblosan, banyak orang yang berharap Indonesia menjadi satu lagi. Gak ada lagi cebong vs kampret, gak ada lagi 01 vs 02, cuma Indonesia yang damai seperti dulu.

Gak bisa kita pungkiri, perseteruan pendukung garis keras dua kubu capres memang bikin gerah. Apa saja diributin, saling serang di mana-mana. Bahkan dalam lingkup keluarga. Maka bukan hal yang aneh jika banyak orang mengharapkan kedamaian, kan?

Sayang, jauh panggang dari api. Boro-boro damai, yang ada malah makin panas.

Tapi wajar sih, kalau melihat dua kubu capres saling klaim kemenangan. Benar-benar dejavu sekali. Seperti tak ada artinya 5 tahun berlalu.

Gak ada yang tahu siapa yang benar dan siapa yang hanya memuaskan ego pribadi. Dua-duanya mengklaim kemenangan karena hasil survey. Bedanya 01 meengambil hasil survey yang banyak ditampilkan kepada publik, sedangkan 02 mengambil hasil survey yang dilakukan pihaknya sendiri.

02 menganggap semua hasil quick count yang diperlihatkan pada masyarakat tidak benar, sampai melaporkan lembaga yang nelakukan surveynya lo. Sedangkan 01 menyerang kubu lawan yang mempercayai hasil survey internal.



Padahal tugas kita hanya perlu diam menunggu hasil real count KPU. Memang lama, tapi sudah teruji karena dilakukan secara manual. Dari daerah sampai ke pusat, tentu membutuhkan waktu.

Tolong hargai petugas di lapangan dong, mereka harus bekerja hampir 24 jam demi kelancaran pemilu. Yang nonton bisanya ribut doang.

Kubu 02 bahkan sudah tiga kali mengklaim kemenangannya. Apa ga bisa gitu nungguin hasil resmi? Atau ada tujuan lain di balik tiga kali klaim kemenangan ini?

Ini lo pendukung garis kerasmu jadi gak percaya sama pihak lain selsin yang diomongkan junjungannya. Dasar halu.

Pendukung kubu 01 lagi, sok-sok-an kampanye damai setelah pemilu. Taunya cuma bisa nyinyir melihat aksi kubu lawan. Damai, damai, N G I M P I

Dah sekarang mending nikmati long weekend-mu bersama keluarga. Sambil merajut kembali tali persaudaraan yang sudah hampir putus.