Hari ini Rabu 17 April 2019 negara besar ini menyelenggarakan Pemilu memilih wakil dan pemimpin negeri ini. Siapapun yang terpilih nantinya untuk rakyat hanya meminta agar para wakil dan pemimpin amanah dan melakukan hal terbaik untuk kepentingan rakyat bukan hanya kepentingan pribadi, atau sebagian golongan saja.

Agan Sista sudah punya jari yang ujungnya berwarna ungu kan ? Penanda bahwa GanSis ikut serta menentukan keberlangsungan negara ini walau hanya sekedar memberikan satu suara saja. Karena suara yang banyak kan dibangun dari satu suara yang bergabung.

Ane nyoblos di TPS 9, karena jarak TPSnya tidak begitu jauh dari rumah maka ane, paksu, dan si bungsu -- si bungsu tidak ikut milih karena usianya belum mencukupi, dia ikut katanya mau foto-foto buat tugas sekolahnya -- jalan kaki.

Sampai TPS pemilih tidak berdesakan apa karena ane datangnya masih pagi dan yang lain memilih datang nya siang.

Ane sudah beberapa kali ikut pemilu selama hidup -- keliatan deh umurnya dah banyak 😂 -- seingat ane ini Pemilu pertama yang ane ikuti dimana TPS dalam lokasi alias indoor, biasanya ada di tanah lapang alias outdoor.


Lokasi pemilihan di dalam ruang sekolah madrasah.
Sumber gambar : dok.pri

TPS yang jadi tempat ane milih di sebuah madrasah. Ada pintu masuk sama pintu keluar yang terpisah. Pintu masuknya ditutup, sedang pintu keluar dibuka. Tidak lama ada panitia keluar dari pintu masuk buat meminta undangan panggilan untuk memilih. Ternyata masuknya lima orang sekali pemilihan. Ane merasa kayak dulu waktu mau masuk ruang sidang sarjana, soalnya di ruangan dan tertutup untuk umum secara luas.

Lumayan juga nunggunya karena ternyata ada lima surat suara yang harus dicoblos, masing-masing untuk memilih Presiden, Wakil di DPR, wakil di DPRD Provinsi, wakil di DPRD Kabupaten, dan wakil di DPD. Kertas suaranya besar karena lumayan banyak calon wakilnya jadi buat membuka dan melipat kembalinya memakan waktu yang tidak sebentar itulah penyebab untuk lima orang pemilih tiap bagiannya memakan waktu yang tidak sebentar.

Apalagi kalau belum tahu calonnya bakal lebih lama lagi. Untungnya ane dah lihat dulu contekannya dari daftar para calon wakil rakyat yang ditempel di papan pengumuman depan madrasahnya.


Contekan wakil rakyat yang akan dipilih.
Sumber gambar : dok.pri

Akhirnya ane dan paksu dipanggil, menunggu giliran, di kasih 5 kertas suara, masuk ke bilik suara yang tiap orangnya dibatasi oleh kotak dimana di dalam kotaknya ada busa untuk bantalan kertas suara saat akan dicoblos dan paku yang digunakan untuk mencoblos. Setelah selesai kertas suara dimasukkan ke kotak suara masing-masing, dan terakhir jari dicelupkan ke dalam tinta sebagai bukti bahwa kita sudah melaksanakan peranan sebagai warga negara. Dan si jari ungu akan bertebaran di beragam media sosial dan jadi foto favorit karena banyak pemilih memamerkannya.


Sumber gambar : dokpri

Menurut ane yang unik itu jika di satu daerah tidak meributkan siapa calon pemimpin yang akan menjadi Presiden terpilih, mereka tidak ngotot pada satu orang capres. Ane pikir jika ada daerah seperti ini maka dimungkinkan di daerah tersebut banyak silent voter.

Silent voters adalah masyarakat yang ingin mencoblos dan mereka sudah memiliki pilihan, tetapi merahasiakan pilihannya. Mereka tidak mempermasalahkan siapapun yang menjadi Presiden asalkan berbuat terbaik untuk bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.

Ane tertarik juga sama club nya yang digulirkan Kaskus, "Anti Bolos Nyoblos Club". Menurut ane ini club agar semua anak bangsa ikut berperan menentukan masa depan bangsanya dengan tidak menjadi golput. Lebih baik menjadi silent voters daripada menjadi golput.



Bagaimanapun hasilnya nanti maka itulah hasil Pemilu 2019 yang merupakan terbaik bagi bangsa ini.

Terima kasih untuk mampir, cendol, dan ratenya. Salam Pemilu 2019.