Ane sebenarnya tidak suka bahasan politik. Susah mencari sudut politik yang bisa dipelajari dan dipahami dan menenangkan diri jadi biar saja yang lain yang memang jago dan suka nyemplung di hiruk pikuk dan seluk beluk yang menyelami arena politik.

Tapi bukan karena tidak suka politik lalu ane jadi seorang warga negara yang tidak baik. Ane lahir, hidup, berkegiatan di negara ini maka harus berperan juga sebagai warga negara yang baik yaitu ikut memilih pada hajat demokrasi Pemilu 2019.

Calon yang akan maju di Pemilu 2019 baik yang nantinya jadi wakil rakyat dari tingkat kabupaten hingga pusat juga calon pemimpin negara sudah ditetapkan.

Masyarakat tinggal memilih yang paling bisa diterima dan dipercaya oleh kita untuk jadi wakil dan pemimpin setidaknya untuk lima tahun ke depan. Jangan mencari yang sempurna karena tidak akan ada, cari yang paling sesuai menurut pandangan sendiri.

Buat ane memilih wakil rakyat dan pemimpin negara itu harus dilakukan karena setiap warga negara penting untuk menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019. Jangan jadi pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya -- biasa disebut golput -- karena artinya tidak ikut berpartisipasi menentukan kemajuan negara ini.

Beberapa alasan pentingnya menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2019 diantaranya :



Jangankan untuk negara, hanya untuk bepergian saja jika setidaknya tiga orang maka disarankan untuk mengangkat seorang pemimpin agar jika ada masalah bisa diputuskan dan mencari penyelesaiannya.

Apalagi sebuah negara maka diperlukan seorang pemimpin dalam mengurusnya. Persoalan, pembenahan, pembangunan, semua hal dari hulu ke hilir perlu diurus.

Pemilu 2019 salah satunya memilih pemimpin negara yang dipilih langsung oleh orang yang akan dipimpinnya untuk itu semua masyarakat Indonesia yang sah menurut peraturan agar memilih pemimpin yang paling mereka percayai. Tidak masalah berbeda pilihan asal saat sudah ditetapkan didukung oleh seluruh masyarakat Indonesia tanpa kecuali.



Calon pemimpin negara itu ada pilihannya yang artinya lebih dari satu orang. Pilihlah mana yang paling sesuai menurut Agan dan Sista.

Karena memilih pasti ada perbedaan, yang harus diingat setiap orang memiliki kekurangan dan kelemahan karena tidak ada yang sempurna.

Tidak usah juga kekurangan dan kelemahan calon yang bukan pilihan kita menjadi senjata menjelekkan dan menjatuhkan karena bisa dipastikan calon yang kita dukungpun pasti memiliki kekurangan dan kelemahan.

Bukan juga berarti karena semua calon memiliki kekurangan dan kelemahan lantas tidak mau memilih dan menjadi golput. Karena seperti yang ane bilang sampai kapanpun mencari yang manusia yang sempurna tidak akan ada. Yang ada adalah manusia yang selalu berusaha memperbaiki diri, jika Agan dan Sista menemukan capres seperti itu pilihlah.

Berbeda pilihan silahkan saja, yang penting Agan dan Sista memilih tidak menjadi golput.



Banyak yang memberi alasan kalau menjadi golput itu tidak akan pengaruh banyak karena toh hanya satu orang. Buat ane konsep seperti ini tidak tepat karena hal kecil itu pembangun yang besar.

Ibaratnya rumah mewah. Kalau melihat rumah mewah itu besar, megah, dan mengagumkan, tetapi kita tahu bahwa rumah yang megah itu dibangun dari bata yang kecil disusun dan ditumpuk sehingga membangun sebuah rumah mewah.

Sama seperti suara yang akan kita berikan, satu suara kita yang terlihat tidak berarti sesungguhnya pembangun suara yang nantinya mengantarkan seseorang menjadi wakil dan pemimpin negara ini.

Jadi gunakan hak pilih Agan dan Sista jangan pilih menjadi golput.



Jika melihat hal yang tidak berkenan jangan hanya bisa mengumpat, komplain tapi jika ditanya apa yang sudah dilakukab untuk kemajuan diri sendiri, keluarga, masyarakat, apalagi bangsa dan negara ternyata belum atau malah tidak melakukan apa-apa.

Generasi ini harus menjadi generasi pemberi solusi. Buat ane tidak usah melakukan hal yang spektakuler, lakukan saja hal sederhana tapi bermanfaat baik bagi diri terutama orang lain, banyak contohnya seperti berperan aktif memajukan lingkungan, menjaga kerukunan, kebersamaan, kebersihan. Tidak lupa mengikuti Pemilu sebagai pemilih aktif yang artinya memilih wakil rakyat dan pemimpin negara tidak golput.



Tidak usah memikirkan nanti jika si A terpilih akan begini, jika si B terpilih akan begitu. Jika nanti sudah terpilih biar saja bagian orang-orang yang berkompeten yang mengerjakan melanjutkan mengurus negara ini bersama wakil rakyat dan pemimpin terpilih karena hasil kalau buat ane adalah bukan bagian kita.

Jadi berorientasi saja kepada proses yaitu jadilah pemilih aktif dengan memilih yang paling kita percayai dan bisa dititipkan amanah dari kita.



Siapapun yang terpilih kita harus optimis ke depannya akan lebih baik. Jika masyarakat optimis lalu membuat wakil yang dipilih optimis siapa tahu sampai ke tingkat pusat dan pemimpin negara akan optimis sehingga bangsa kita akan lebih baik disegala bidang yang bisa mengantarkan kita menjadi bangsa besar yang dihargai dan dihormati oleh bangsa lain.



Masyarakat adalah pembangun bangsa dan negara. Jika semua lapisan bersinergi bahu membahu untuk kepentingan semua masyarakat tanpa kecuali bukan hanya untuk kepentingan beberapa kelompok saja bukan hal yang tidak mungkin bangsa yang kaya dan besar ini menjadi salah satu bangsa yang menjadi pusat peradaban dunia.

Semua diawali dari orang yang diberi amanat untuk mengawal bangsa ini menuju kebesaran dan kejayaannya.

Jangan lupa pentingnya Agan dan Sista menggunakan hak pilihnya saat Pemilu 2019 untuk memilih wakil rakyat dan pemimpin negara yang paling dipercayai, sesuai dengan apa yang menjadi cita-cita dan keinginan kita sebagai masyarakat Indonesia.




Karawang, Jumat 5 April 2019