Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Paramilitary-style 'preman' used to sway votes in Indonesian elections


Salah satu hal yang sangat menonjol dalam pilpres Indonesia, adalah penggunaan grup2 bergaya paramiliter untuk mengarahkan suara pemilih

Dikenal dengan nama "preman", mereka selalu mengamankan berbagai event kampanye dan terkadang diberi uang untuk mengintimidasi pemilih akar rumput

Waktu 2014, mayoritas grup2 preman berada di belakang Prabowo Subianto

Tapi sekarang, seperti yang dilaporkan koresponden Indonesia, David Lipson, , Presiden Joko Widodo turut memakai metode yang sama


“Ormas-ormas preman sewaan” di Indonesia memainkan peran yang semakin meningkat jelang Pilpres 2019, yang akan diadakan dalam beberapa hari mendatang. Di lapangan, mereka membantu memberikan jaminan keamanan selama kampanye masing-masing kandidat. Tidak sedikit yang menggunakan ancaman dan intimidasi. Namun begitu, mereka juga terlibat dalam aktivitas sosial dan membantu orang yang membutuhkan.

Dikenal sebagai “preman”—dari istilah Belanda untuk “free man“—mereka dapat terlihat hadir dalam setiap kampanye politik dengan mengenakan seragam militer, sepatu bot tentara, dan baret.

“(Mereka) pada dasarnya adalah preman dan mereka telah membangun reputasi bahwa mereka sangat tangguh dan kasar. Kadang tindakan mereka beda tipis dengan kriminal,” kata Endy Bayuni, Editor Senior The Jakarta Post.
Advertisement

“Mereka akan melakukan hampir apa saja, untuk alasan apa pun, dengan uang yang sesuai.”

Ada banyak uang yang bisa dihasilkan jelang Pilpres 2019, menurut Andreas Harsono dari Human Rights Watch Indonesia.

“Mereka memberikan keamanan. Mereka memberi jalan ketika seorang politisi ingin memasuki wilayah (kandidat) lain,” kata Harsono.

Kelompok-kelompok preman juga menggunakan “intimidasi dan ancaman” untuk merebut suara, dengan menargetkan para juru kampanye akar rumput dari pihak lawan yang berusaha menggulingkan atasan politik mereka, menurut Harsono.

“Mengunjungi rumah mereka, mengunjungi rumah orang tua mereka, mengunjungi kakek mereka. Jika hal itu tidak berhasil, maka mereka akan menggunakan kekerasan,” katanya.

Ada puluhan kelompok preman di seluruh Indonesia, di mana masing-masing mengadakan parade gaya militer rutin dan sesi pelatihan.

Mereka juga memamerkan kekuatan dan keberanian di depan publik, termasuk menebas leher dan lidah mereka sendiri dengan parang dan memasang kalung tali yang terbuat dari petasan.

“Saya pikir itu disengaja. Mereka ingin dilihat sebagai orang yang tangguh, dan agar orang-orang takut pada mereka,” kata Bayuni.
Kekuatan politik atau kejahatan terorganisasi?

Reputasi mereka yang menakutkan terkait dengan hubungan panjang mereka dengan geng kriminal terorganisasi.

“Jika Anda memiliki sebuah restoran di Jakarta, kadang-kadang Anda harus membayar lebih dari satu organisasi (preman) untuk memastikan bahwa bisnis Anda terlindungi,” kata Bayuni.

Salah satu kelompok terbesar—yang dikenal sebagai Banser—memberikan dukungan untuk kampanye Presiden Joko Widodo tahun ini.

Kelompok ini berafiliasi dengan Nahdlatul Ulama (NU), organisasi massa Islam terbesar di dunia, yang juga secara terbuka mendukung Jokowi.

Nahdlatul Ulama adalah organisasi Muslim terbesar di Indonesia, dengan setidaknya 40 juta anggota. (Foto: Reuters/Supri)

“Banser jelas merupakan kelompok gaya paramiliter, tetapi banyak anggotanya akan keberatan disebut ‘preman’, yang memiliki konotasi semacam gangster,” kata Dr Ian Wilson, seorang dosen senior di Universitas Murdoch.

Dr Wilson—yang telah melakukan penelitian meluas terhadap geng-geng kejahatan di Indonesia—mengatakan bahwa dukungan Banser untuk Jokowi telah disambut oleh beberapa pemilih Indonesia.

“Selama Pilgub Jakarta 2016, Front Pembela Islam (FPI) meminta para anggotanya untuk ‘memantau proses’, yang merupakan kode untuk pergi ke TPS dalam jumlah besar untuk mengintimidasi calon pemilih,” katanya.

“Pada Pilpres 2019, banyak yang melihat bahwa peran Banser positif, karena digunakan untuk menyeimbangkan beberapa intimidasi itu.”


Setidaknya setengah juta orang tewas ketika pasukan Indonesia dan kelompok paramiliter menangkap orang-orang yang diduga komunis. (Foto: AP)

Banser khususnya memiliki sejarah kelam.

Selama pembersihan komunis tahun 1965 hingga 1966, kelompok itu ditugaskan oleh militer untuk membantu dalam pembantaian ratusan ribu orang Indonesia.

“Kampanye ini dipimpin oleh militer untuk menghancurkan komunis, tetapi banyak pembunuhan dilakukan oleh kelompok-kelompok paramiliter ini, termasuk Banser,” kata Bayuni.

Penantang Jokowi, Prabowo Subianto, memiliki kelompok paramiliter sendiri, yang dikenal sebagai Brigade 08.

Brigade 08 pertama kali didirikan oleh Partai Gerindra, untuk membantu keamanan di lapangan selama kampanye Pilpres 2014.

“Kami ditugasi untuk membantu para kandidat memenangkan pemilu dan mengamankan kegiatan kampanye mereka,” kata Kepala Brigade 08 cabang Jakarta, Fasran Viqki kepada ABC.

“Kami juga melakukan kegiatan sosial… membantu orang yang membutuhkan, misalnya mereka yang memiliki masalah kesehatan.”

Beberapa kelompok juga mulai terlibat dalam bantuan kemanusiaan, seperti bantuan bencana.

Namun Endy Bayuni mengatakan bahwa langkah itu masih termotivasi secara finansial.

“Anggota mereka semakin banyak, di mana berbagai organisasi menawarkan jasa mereka. Untuk itu, mereka tentu saja mengharapkan bayaran,” kata Bayuni.



https://www.abc.net.au/radio/program...tions/10996118

https://www.abc.net.au/news/2019-04-...dates/10985156
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Apa kate ane, dulu ane pernah bilang kalau bule2 sudah pada ngartos budaya premanisme Indonesia, yang langsung dibantah oleh para mukapetak ngangkang sumut emoticon-Ngakak (S)

Begitulah lucunya di Indonesia, pemilihan "pemimpin" yang bersih, anti korupsi, anti premanisme, justru memakai jasa preman emoticon-Ngakak (S)

Banyak orang bule ngemeng kalau moyang bangsa Indonesia adalah bangsa termunafik di dunia, melebihi suriah yg basis isis

Dengan kata lain, preman adalah pemimpin yang sesungguhnya, secara de facto emoticon-Ngakak

Preman De Facto
0
2K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.