Yes, benar. Tadi malam adalah debat terakhir PILPRES 2019 yang menghadirkan Capres dan Cawapres. Mungkin agan punya pendapat sendiri tentang jalannya, maupun skor (yang oleh timses diberikan agak sedikit berlebihan, tentu saja) dari debat semalam.




KPU secara luar biasa telah melakukan perannya menjadi penyelenggara 5 debat ini. Terlepas dari kritik yang masih menyertai, ke 5 debat sudah berjalan cukup baik. Capres dan Cawapres menyampaikan gagasan dan programnya (yang entah bisa tersampaikan dengan baik ke masyarakat atau tidak) jika kelak menjadi pemimpin negeri ini. Para wartawan dan redaktur media dengan cermat memperhatikan setiap kata yang keluar untuk dijadikan bahan berita. Pengamat politik, seperti biasa, akan menganalisa jalannya debat dan merangkainya menjadi jawaban-jawaban untuk pertanyaan host talk show televisi, terutama trio televisi berita. Simpatisan dan relawan tidak henti-hentinya meneriakan yel-yel baik di venue debat maupun di tempat nobar, semangat sekali.

Keluarga saya? Ya, kami menonton debat semalam. Ayah saya, yang seorang pengusaha berharap pemimpin Indonesia ke depan bisa menjamin iklim usaha yang baik, kondusif, kemudahan izin, dan segala hal yang berpihak pada pengusaha. Ibu saya, seorang ibu rumah tangga biasa berharap harga-harga bahan pokok stabil dan terjangkau. Saya sendiri, seorang pengangguran karena beberapa bulan lalu habis masa kontrak kerja tentu berharap tentang segala kebijakan yang pro pada tenaga kerja dan calon tenaga kerja. Adik saya, seorang pelajar entah kenapa jadi tertarik ikut menyaksikan debat setelah game favoritnya disinggung dalam debat semalam. Kakak saya? dia tidak bisa menyaksikan debat karena masih harus mempersiapkan segala hal tentang PILEG dan PILPRES yang sudah tinggal menghitung hari, dikejar deadline istilahnya.
Lalu, bagaimana dengan agan-agan? Well, semoga Presiden yang akan terpilih nanti bisa mengabulkan harapan-harapan yang sudah rakyat mandatkan pada mereka, semoga.