Berdasarkan riset berbagai lembaga, jumlah pemilih dengan usia di bawah 35 tahun di Pilpres 2019 mencapai 100 juta orang. Sebuah angka yang fantastis. Menariknya lagi pemilu kali ini akan banyak melibatkan first time voter a.k.a anak-anak muda yang baru pertama kali mencoblos.
Gak dimungkiri, di kancah politik yang begitu-begitu saja, gak sedikit anak muda yang menjauh bahkan terkesan menghindari dunia politik. Apalagi politik negeri ini memang dikuasai politisi berusia tua. Sehingga tak heran timbul kesan bahwa persoalan politik adalah urusan generasi tua. Padahal, hasil politik tetap berpengaruh pada keseharian semua warga. Makanya, kehadiran anak muda di politik diharapkan. Nah, di sini muncul sosok perempuan muda bernama Tsamara Amany Alatas. Buat kamu yang tinggal di Jakarta, perempuan berparas cantik dan energik ini mudah kita lihat lewat baliho dan spanduk yang tersebar di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat. Ia juga bersuara lantang di sosial media. Pun belakangan makin sering muncul di televisi. Tapi, siapa sih Tsamara Amary ini? Bagaimana sepak terjangnya sejauh ini di dunia politik? Yuk, kita ulik caleg PSI untuk Dapil DKI Jakarta II ini.
Quote:
Nama: Tsamara Amany
Dapil: DKI Jakarta II (Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, dan luar negeri) Partai: PSI
Spoiler for Latar Belakang:
Bernama lengkap Tsamara Amany Alatas, perempuan berambut ikal ini lahir di Jakarta, 24 Juni 1996. Di usianya yang baru 22 tahun, lulusan S1 bidang Ilmu Komunikasi di Universitas Paramadina ini sudah dipercaya menjabat Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Eksternal. Ngeri gak tuh? Kepeduliannya terhadap hak-hak kaum perempuan juga dibuktikan lewat LSM Perempuan Politik yang didirikannya. Wow! Mengulik lebih lanjut di mesin pencari si embah, saat ini Tsamara juga bertugas sebagai juru bicara pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden, Joko Widodo - KH. Maruf Amin. Double wow! Perempuan berdarah Arab ini juga punya andil sebagai saksi uji materi syarat calon independen dan mengajukan revisi UU Pilkada berkaitan dengan calon independen. Selain itu, Tsamara pun berpengalaman mengurus birokrasi. Hal itu ia dapatkan saat magang sebagai staf di Kantor Gubernur DKI di era pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama. Di sana, tugas Tsamara termasuk membantu Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan penyederhanaan perizinan memulai usaha. Tsamara dan tim berhasil meningkatkan peringkat izin memulai usaha versi Bank Dunia dari 167 (2015) menjadi 151 (2016). Dengan pengalaman itu, sedikit banyak Tsamara punya gambaran bagaimana proses birokrasi.
Spoiler for Pros:
Selain kecerdasan dan kepeduliannya terhadap berbagai isu sosial, yang paling kita suka dari Tsamara adalah berani mengungkapkan opini. Tak peduli siapa lawannya, kalau memang tak masuk akal menurut dirinya, pasti dilawan. Sudah tak terhitung berapa kali Tsamara berpolemik dengan politisi senior. Mulai dari Fahri Hamzah, Fadli Zon, bahkan sekelas Pabowo Subianto. Tapi yang paling jleb adalah ketika mematahkan argumen Fahri. Tsamara sampai membuat serial video berjudul “5 Sesat Pikir Fahri Hamzah”. Dari berbagai video di Youtube, Tsamara juga terlihat memiliki kepribadian yang hangat. Matanya selalu berbinar saat berinteraksi dengan lawan bicara. Wajahnya senantiasa tersenyum. Kalau gak percaya, coba deh sekali-kali main ke DPP PSI. Ajak-ajak kita yah kalau beneran kamu ke sana. Bukan kamu doang yang mau, Tim TR juga ngebet ketemu langsung.
Spoiler for Cons:
Mungkin karena senantiasa penuh semangat, Tsamara sempat melakukan blunder. Yaitu ketika postingannya tentang Prabowo, justru menyinggung pemerintah Rusia. Beruntung Tsamara mampu menyelesaikan masalah ini dengan mulus. Yah hitung-hitung latihan diplomasi dengan negara lain.
Spoiler for Conclusion:
Dengan segala kevokalan dan pembawaannya, asik banget lihat Tsamara beraksi di depan publik. Pengalaman magang di birokrasi juga seharusnya membuat Tsamara tak akan gampang dikelabui pejabat eksekutif yang berusaha melobi dirinya. Usia muda dan pembawaan yang energik juga dibutuhkan untuk menjalani kehidupan seorang legislator yang penuh dengan rapat dan debat merancang undang-undang. Dengan energi yang meledak-ledak, rasanya Tsamara mampu melawan kantuk di gedung DPR. Soal wajah ayu sih gak usah dibahas ya. Walau selera lazimnya berbeda, kita yakin untuk yang satu ini bakal banyak yang sama. Hahaha. Kalau kamu perhatikan unboxing caleg kita sebelumnya, kamu pasti tahu TR sangat anti membahas penampilan fisik sebagai fitur yang harus dipertimbangkan dalam memilih anggota legislatif. Tapi untuk yang satu ini, TR tergoda. Sangat tergoda. Hihihi.
