Bismillah...


Persebaya Surabaya sudah menempatkan satu kakinya di babak final ajang pra musim Piala Presiden 2019 setelah menang dalam pertandingan leg 1 semifinal melawan Madura United.

Pertandingan berlangsung alot, kedua tim sama-sama kuat. Persebaya lebih banyak menyerang tapi pertahanan Madura United benar-benar tangguh. Babak pertama berakhir tanpa gol.

Memasuki menit ke 64, Boom!! Tandukan Dhzalilov menyambut umpan silang Balde bersarang di gawang MU. Gelora Bung Tomo (GBT) pecah, seisi stadion langsung bergemuruh, gol yang dinanti-nanti akhirnya datang. Persebaya unggul 1 - 0 hingga akhir laga.

Saya bukan supporter Persebaya, tapi saya begitu menikmati pertandingan itu. Selain laga yang berlangsung seru, satu hal yang banyak menyita perhatian adalah aksi para Bonek.

50.000 tiket yang dijual habis, seluruh stadion terisi penuh oleh Bonek & K-conk (sebutan untuk suporter MU) yang nyaman berbaur satu tribun dengan Bonek. Angka itu belum termasuk yang diluar tidak kebagian tiket, jumlahnya sampai ribuan.




Tampaknya Bonek sudah banyak berbenah, stigma negatif yang begitu melekat perlahan-lahan coba dihilangkan. Kita semua tahu bagaimana stigma negatif itu. Di laga kemarin itu tidak ada pelemparan, semua tertib (setidaknya di dalam stadion), bahkan tidak ada chan-chant rasis yang sudah dianggap lumrah oleh supporter di negeri Via Vallen.

Dan ini yang keren. Panpel mendapat pemasukan total sebesar Rp. 2.5 Milyar (jika di total dengan laga sebelumnya angkanya Rp. 4.6 Milyar). Angka yang sangat fantastis untuk satu pertandingan di negera berflower. Apalagi ini hanya kompetisi pra-musim, belum liga resminya.

Di pertandingan sebelumnya melawan PS Tira, Bonek juga menyita perhatian dengan aksi lempar boneka, sebuah aksi sosial pengumpulan boneka untuk didonasikan kepada anak-anak penderita kanker, adopsi dari aksi pendukung Excelsior di liga Belanda. Banjir boneka terjadi di GBT, pun pujian dari berbagai pihak datang membanjiri Bonek.

Hal-hal positif diatas setidaknya mampu mengikis angapan-anggapan negatif terhadap Bonek misalnya "gembel", "maling gorengan" dan anarkis. Masih banyak yang perlu diperbaiki memang dari Bonek, tapi aksi kemarin menandakan bahwa keinginan untuk berbenah itu ada. Semoga konsisten.