LaditachudaAvatar border
TS
Laditachuda
Petualangan Empat Pengacau Kecil
Resensi Novel Nibiru - Masa Kehancuran



sumber dokumen pribadi



Quote:



Sebenarnya, aku sedikit menyesal karena tidak pernah sempat membaca novel edisi pertamanya. Padahal, bukunya selalu bertengger manis di lemari koleksi keluarga. Aku sempat kaget juga ketika kemarin mendapat ajakan teman untuk bertemu dengan Abah Tasaro. Ternyata, Novel Nibiru dibuat cetakan ulangnya dengan judul yang berbeda dan cover yang lebih ciamik. Novel ini direvisi karena buku keduanya akan segera diterbitkan. Nah, demi mengingatkan kembali pembaca dengan kisah Dacha dan teman-temannya, maka dibuatlah edisi revisi ini.

Oke, Guys, sebelumnya jangan lupa follow penulis baperan ini yaa



Judul : Nibiru - Masa Kehancuran
Penulis : Tasaro GK
Penerbit : Bhuana Sastra
Jumlah halaman : 584


Buku ini walau fantasi, kental sekali dengan pengaruh kebudayaan negeri ini sebagai tempat tinggal penulisnya. Terutama kehidupan beragamanya yang ditonjolkan hampir di seluruh bagian-bagian penting plot dalam ceritanya.

Novel Nibiru mengambil setting Kedhalu, sebuah negeri indah dengan rahasia besar yang disimpannya. Dikisahkan persahabatan antara empat anak dari Kedhalu Selatan--Dhaca, Shotap, Nyital dan Muwu. Mereka berempat menuntut ilmu di Bhepomany, selayaknya kewajiban bagi anak yang telah berusia tujuh tahun. Di Bhepomany, mereka melatih bakat alam yang diturunkan oleh nenek moyang yang disebut pughaba. Kekuatan ini bisa sangat dahsyat dan mematikan bila dilatih dengan sungguh-sungguh.

Sayangnya, Dhaca termasuk anak yang malas berlatih pughaba, dan menganggap dirinya tidak memiliki pughaba yang bisa dibanggakan. Seperti pada umumnya orang Kedhalu Selatan yang memiliki pughaba biasa-biasa saja.

Kemudian, semua berubah ketika ayahnya, Wamap Suli, diculik oleh Annunaki, pelayan setia Raja Tergog. Mulailah Dhaca dihadapkan pada pertanyaan-pertanyaan masa lalunya. Siapakah dia sebenarnya? Siapakah ibunya? Pedhib dan sabuk Lunez pun dikatakan sebagai warisan keluarga Suli dan sang ibunda. Benak Dhaca semakin dipenuhi pertanyaan ketika Pethunya, sang penguasa Kedhalu, tiba-tiba menjadikan dirinya begitu penting. Siapa Dhaca sebenarnya?

Empat Pengacau Kecil mulai dihadapkan pada kenyataan takdir yang harus mereka jalani. Kebangkitan Raja Saternatez dan Nibiru, menyadarkan mereka akan tugas yang harus diemban demi kedhalu.

Petualangan demi petualangan, menjadikan Dhaca, Shotap, Nyithal dan Muwu dewasa dan bertanggung jawab. Hingga, pertempuran besar mereka melawan pasukan Nyathemaythib menyadarkan akan arti sebuah bakti. Bakti pada Kedhalu. Petualangan mereka tidak berhenti begitu saja, masih banyak tugas besar yang harus diselesaikan. Masih ada Atlantis yang harus mereka jelajahi.

Guys, aku sampai merem melek baca buku ini hehe. Itu saking serunya.

Setelah sampai di halaman terakhir (sebenarnya enggak mau tamat hik), aku mengambil sebuah kesimpulan dari kisah di buku ini. Persahabatan adalah kekuatan yang sebenarnya. Kebersamaan yang dimiliki, persatuan dan kesatuan, dapat menghancurkan kekuatan jahat apapun. Dengan izin Sang Pencipta, kekuatan yang bersatu dapat digunakan untuk membela negeri tercinta.

Ayoo, penasaran enggak? Nanti di buku keduanya bakal tambah seru petualangan Dhaca dan sahabat-sahabatnya. Jangan lupa kasih masukan buat tulisan seadanya ini mantemanšŸ˜
febrianaryna
febrianaryna memberi reputasi
26
4.9K
101
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buku
BukuKASKUS Official
7.7KThreadā€¢4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
Ā© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.