Selamat pagi, siang, sore, petang, dan malam kawan - kawan kaskuser semua yang baik hati. Bertemu kembali di thread sederhana ane.




Bulan April ini memang jadi bulan yang cukup membahagiakan bagi sebagian orang Indonesia. Kenapa? Karena akan ada 3 hari libur nasional di bulan ini. Tanggal 4 pada saat peringatan Isra' Mi'raj, tanggal 17 saat pemilu, dan tanggal 19 saat peringatan Jumat Agung. Wah enak nih bisa di pakai buat jalan - jalan, apalagi yang tanggal 17 bisa jadi long weekendkalau dilanjut sampai 21 April.

Eits tapi tunggu dulu, khusus 17 April mendatang kayaknya kita musti mengerem dulu keinginan kita buat jalan - jalan deh. Soalnya ditanggal ini negara kita sedang mengadakan hajatan besar, yakni Pemilu serentak yang diadakan setiap periode 5 tahun sekali. Masak iya, negara lagi punya hajat tapi kitanya yang udah dapet undangan malah nggak dateng dan lebih milih jalan - jalan? Padahal banyak loh saudara - saudara kita yang nggak dapet undangan aja pada pengen dateng. Contohnya ane, meski nggak dapet undangan, tapi 17 April nanti ane bertekad bakal dateng ke TPS buat nyoblos. Toh, negara kan tetap mengakomodasi orang - orang seperti ane buat nyoblos.

Meski ini bukanlah satu - satunya cara untuk kita berkontribusi terhadap bangsa dan negara, tapi bagi ane dengan datang ke TPS pada saat Pemilu nanti, ini bisa jadi salah satu alasan kita buat mengkritik atau mengeluh kalau - kalau orang - orang yang kita pilih kelak tak melakukan apa yang telah mereka janjikan pada saat masa kampanye ini. Atau dengan kata lain, kita jadi punya hak menagih janji mereka karena kita sudah memilih mereka. Lha kalau kita saja tidak memilih, apalagi golput, tentu kita nggak berhak dong buat mengeluh atau mengkritik.



Ngeluh Pemilu Curang.


Terkadang meski kita termasuk golongan golputers, tapi dilubuk hati kita yang paling dalam sebenarnya mendukung salah satu kandidat. Bisa jadi karena kita nggak seberapa yakin dengan program - program yang ditawarkan jagoan kita, atau memang karena malas ke TPS makanya jadi golput. Tapi saat mendengar berita - berita diluaran sana yang menyebut kalau ada kecurangan pemilu yang merugikan jagoan kita, kitanya jadi ikutan protes. Nah, gini nih yang nggak boleh. Terlibat pemilunya aja kagak, kok waktu ada isu jadi ikutan cawe - cawe. Makanya, dateng ke TPS biar bisa ikut ngawasin jalannya coblosan juga.



Ngeluh Kebutuhan Pokok Naik.


Sebagai pejabat negara, presiden dan DPR layaknya pilot dan teknisi yang akan membawa pesawat terbang melaju ke angkasa, dan kita semua penduduk Indonesia adalah penumpangnya. Kemana arah Indonesia akan dibawa, itu tergantung kebijakan mereka. Termasuk kebijakan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat kecil. Contohnya kebutuhan pokok, BBM, TDL dan semacamnya. Nah, dari visi misi para calon kandidat kita sudah tahu kan ke arah mana negara ini akan dibawa oleh mereka. Jadi, kalau mau negara ini sesuai dengan apa yang mereka tawarkan, jangan golput dan pilihlah mereka. Meski bukan tak mungkin mereka bakal mengingkarinya, tapi setidaknya kita bakal punya legal standing buat mengkritik jika mereka tak menunaikan janjinya.



Ngeluh Jomblo.


Apa - apaan ini? Apa hubungannya pemilu sama jomblo, mblo? Iyalah ada hubungannya. Bayangin aja kalau ente golput padahal calon mertua ente caleg, pasti ente bakal auto jomblo karena hubungan ente dengan anaknya bakal kagak direstuin. Hehe becanda.. Maksudnya kalau misal ente golput dan ternyata yang akhirnya terpilih menjadi pemimpin negara ini kebijakannya tidak pro dengan ente gimana? Misal ente karyawan, trus kebijakan pemimpin ini lebih pro ke pengusaha, bisa - bisa ente jadi pengangguran kan? Mungkin ente jadi pengangguran trus bakal jadi jomblo lagi? Atau bisa juga ente sedang merintis usaha sendiri, terus ternyata pemimpin yang terpilih alergi dengan usaha yang ente rintis karena berbau asing, jadi pengangguran dan balik jadi jomblo lagi kan?



Mungkin sebagian dari kita menganggap ikut memilih dalam pemilu itu nggak seberapa penting. Apa sih pentingnya satu suara ane? Tapi bayangkan, kalau ada satu juta orang yang berpikiran sama dengan ente, negara ini bakal kehilangan satu juta suara yang akan menentukan masa depan bangsa ini. Nah, gimana kalau orang yang bepikiran demikian jumlahnya lebih banyak lagi? Diri ente sendiri, anak cucu ente akan melihat sejarah yang ente ciptakan. Apa ente nggak merasa bersalah jika dimasa depan sejarah mencatat negara ini pernah dipimpin oleh seorang pemimpin yang hanya dipilih oleh sebagian kecil rakyatnya, karena mayoritas rakyatnya golput, yang mengakibatkan pemimpin tersebut tidak punya legitimasi. Selain itu, di masa sekarang, ente juga tidak punya hak mengeluh atau protes jika nantinya pemimpin yang berkuasa tak sesuai dengan keinginan ente, karena ente sendiri tidak berpartisipasi dalam proses pemilihannya. So, tanggal 17 April nanti mari berbondong - bondong menuju TPS untuk memilih calon - calon pemimpin yang sesuai dengan hati nurani kita.





Disclaimer : Asli tulisan TS
Sumur Gambar : Om Google