Kita semua peduli dengan akhir dari suatu karya fiksi, termasuk anime. Sebuah akhir yang seharusnya tak terelakkan. Ending disini bukan ending sequence yang ane singgung di trit ini, namun ending yang merupakan penyelesaian suatu cerita. Sebuah ending akan menceritakan resolusi dari suatu kisah, yang seringkali menjawab pertanyaan-pertanyaan seputar karakter dan tujuan. Meski kadang sedih juga kalau suatu anime sudah mencapai babak akhir (terutama anime-anime favorit), namun ending itu mutlak harus ada supaya kisah anime tersebut menjadi utuh, juga karena dapat memberikan kesan spesial terhadap anime itu sendiri.
Anime ending jika dilihat dari konteks penceritaan, pada umumnya dibagi menjadi 6 kategori. Berikut ini adalah ulasannya. Contoh judulnya ane taroh di spoiler ya, supaya yang belum menonton bisa setidaknya memahami konten tulisan ini tanpa spoiler. SPOILERbuat judul-judul yang dicantumkan. Perlu diingat, tulisan ini tak ane sangkut pautkan dengan source material nya maupun aspek adaptasinya, jadi murni dari sudut pandang penikmat anime saja.
So, cekidot gan
1. Explicit Ending
Quote:
Sebuah ending yang menjawab berbagai pertanyaan dari sepanjang alur ceritanya, dan membungkus nasib akhir para karakternya. Ending seperti ini biasanya terasa memuaskan dari segi kelengkapan ceritanya. Singkatnya, ending seperti ini memberikan persis apa yang (kebanyakan) penonton inginkan. Dengan memperhatikan bagaimana para karakternya berproses sebelum mencapai akhir, maka penonton akan ditinggalkan tenggelam mendalami kisah anime tersebut, mengetahui perjalanan hidup karakter utamanya.
Spoiler for Angel Beats:
Ending Angel Beats pretty much meringkas konflik yang dihadapi para karakter di afterlife, dan bagaimana mereka berdamai dengan hati mereka masing-masing, meskipun terkesan buru-buru. Lalu untuk penyelesaian MC dengan heroine-nya cukup memuaskan. Oh iya, untuk adegan post-credit nya itu cuma tambahan, buat sinyal PHP kepada penonton akan kisah lanjutannya yang gak bakalan dibuat sampai kapanpun.
Spoiler for Ano Hana:
Setelah adegan perpisahan Menma, cerita beralih ke kehidupan para MC. Jintan baikan sama Ana*u, si cowo A kembali sekolah sama si cewe B (lupa namanya), lalu si berandal kembali bekerja. Konflik sudah reda sepenuhnya. Medetashi medetashi
Spoiler for Death Note:
Kisah diakhiri dengan kematian karakter utama, Light sendiri. Dengan matinya Light, Kira pun ikut mati. Misa tak akan bisa menjadi Kira sendirian. Kekalahan Light dari Near, Mello, dan L (secara tak langsung) sudah menjawab plot utamanya. Meskipun eksekusinya tidak semenggelegar dan dramatis seperti perkiraan ane, namun terasa banget simbolismenya.
Spoiler for Hunter x Hunter 2011:
Meskipun terasa sangat open, namun sebenarnya goal dari konflik utama di HxH telah tercapai, yaitu Gon telah menemukan ayahnya, Ging. Ceritanya pun memang dimulai dari rasa ingin ketemu Gon terhadap ayahnya yang kelayaban entah dimana. Dengan ketemunya Ging, ane rasa cerita HxH telah menemukan resolusi yang cukup menjawab akhir HxH. Hanya saja, dari ending "ketemu Ging" inilah, Ging melemparkan ekspektasi baru akan perjalanan tanpa akhir dari dunia HxH. Tapi itu sih canon untuk manganya saja, ane rasa. Ending yang "proper" yaitu ketemu Ging tadi, dengan rekap nasib beberapa karakter lainnya.
2. Implicit Ending
Quote:
Jika suatu cerita berakhir dengan konklusi yang ambigu, maka dapat dipastikan itu merupakan implicit ending. Kisah yang disajikan terkadang dipotong di titik yang tak wajar, meninggalkan kesan samar-samar. Implicit ending tak pernah memberikan penyelesaian yang solid, meninggalkan sederet interpretasi atas penyelesaian sesungguhnya akan nasib para karakternya. "Apakah akan berakhir seperti ini? Atau seperti itu?" Bagi sebagian penonton, ending seperti ini mungkin membikin frustasi karena terasa ngegantung, lalu kemudian akan memikirkan kelanjutan kisahnya menurut imajinasi sendiri, atau mencari teori-teori yang beredar di internet, bahkan setelah lama animenya berakhir.
Spoiler for Your Name:
Movie ini merupakan contoh sempurna dari implicit ending. Adegan pertemuan di tangga itu merupakan penyelesaian terbuka dari kisah Taki dan Mitsuha mencari satu sama lain. Setelah ketemu dan menanyakan nama masing-masing, terus gimana? Apakah mereka membangun chemistry di taman? Atau di kafe? Atau nge-eh di hotel? Baca aja doujin-nya. Becanda, mereka itu terlalu innocent buat hal-hal kayak begonoan. Banyak, banget, yang enggak puas dengan ending seperti ini. Ane sih fine-fine aja, suka malahan dengan ending tipe begini.
Spoiler for Garden of Words:
Tersirat, bukan tersurat. Ending anime ini sangat tidak gamblang dalam eksekusinya, meskipun kehidupan Takao diberikan penyelesaiannya. Namun bagaimana kelanjutan hubungannya dengan Yukino-sensei terasa mengambang. Yang jelas sih mereka berpisah, namun tak ada kejelasan romantic relationship mereka. Apakah Takao masih mau mengejar Yukino? Kapan dia akan mengunjungi Yukino di kampung halamannya?
Spoiler for Madoka Magica Movie 3 Rebellion:
Satu pertanyaan: Apa yang terjadi? Emang sih, movie ini termasuk berat ceritanya. Ada maksud di dalam maksud. Akhir kisah Homura Sang Iblis tampaknya masih memiliki agenda lain, yang ane belum bisa terka. Apa yang terjadi jika Madoka kembali ke wujud Madokami-nya? Apa yang terjadi dengan Kyuubei, kok dia ikut-ikutan corruptseperti mau jadi Majo? Homura, apa niatmu sebenarnya? C'mon SHAFT, bikin sekuel Madoka dong, malah bikinnya spin-off
3. Unresolved Ending
Quote:
Kalau ada yang merasa terganggu hanya dengan implicit ending, maka kalian gak akan tahan dengan ending yang satu ini, unresolved ending. Ending jenis ini benar-benar tidak menyelesaikan konflik utama dari cerita. Misteri-misteri tak banyak yang terjawab, meninggalkan tanda tanya besar bagi penonton. Ciri paling utama dari ending jenis ini yaitu kehadiran cliffhanger, suatu senjata mematikan yang bisa membikin penonton kejang-kejang. Sebuah ending yang memaksa penonton berkhayal untuk menonton sekuel maupun prekuel animenya, itu pun kalau ada. Biasanya para penonton anime bakal berpindah ke source materialnya.
Spoiler for Berserk (1998):
Guess what? Anime Berserk mengakhiri kisahnya tepat di tengah-tengah konflik paling bersejarah di manganya, The Eclipse. Salah satu momen paling WTF dalam anime. Tepat setelah eclipse berakhir, adegan berpindah fokus ke Guts yang entah kenapa masih hidup, punya pedang baru, punya lengan baru, melakukan perjalanan entah kemana mencari apa. That doesn't answer anything. Just go read the f*cking manga!
Spoiler for No Game No Life:
It's just another cliffhanger, yang membuat penonton excited sampai ke ubun-ubun, dan digantung hingga kehabisan nafas lantaran sekuelnya gak keluar-keluar. Rupanya menaklukkan Warbeast hanya merupakan langkah awal dari mengalahkan Tet, si bocah dewa. Gak ada yang salah sih, cuma Madhouse itu lho, kalo bikin cliffhanger kejam banget.
Sora: "Let's the game begin, mothaf*cka!" Begingundhulmu!
Spoiler for Re:Zero:
Bentar, bentar. Ini anime sebenarnya goal-nya apa sih? Subadrun kan kayaknya gak pengen kembali ke dunia asalnya tuh, terus tujuan dia tetap di isekai itu menyelamatkan Emilia? Atau menjadikan Emilia raja (ratu)? Atau cuma mau bilang "I love Emilia" ke Remu? Setelah masalah yang tertimbun masalah lainnya, alur cerita Re:Zero agak keluar jalur, menjadi reaktif terhadap konflik baru namun tak mengingatkan penonton akan goal utama. Don't get me wrong, I love Emi-- ehm, Re:Zero. Tapi ending di season 1 gak memberikan koridor yang jelas akan goal anime ini. Stay tune for the next season.
4. Surprise Ending
Quote:
Biasanya disebut juga sebagai twistending. Mirip seperti namanya, ending seperti ini tidak diantisipasi, dan twisted. Kreator akan menuntun penonton supaya merasa tau akan akhir ceritanya, namun di akhir, malah diberikan penyelesaian yang sama sekali berbeda dengan ekspektasi, memberikan kesan WTF bagi penonton. Segala teori yang telah disusun oleh penonton serasa diinjak-injak. Ending seperti ini akan terasa legit banget kalau dieksekusi dengan mulus dan tepat. Namun jika tidak, hasilnya akan ampas, penonton akan merasa seperti dipermainkan (secara negatif), dan kecewa karenanya.
Spoiler for Evangelion:
Siapa yang menyangka pada 3rd Impact, umat manusia akan punah? Dah gitu aja.
Spoiler for Devilman: Crybaby:
Tak disangka, ane kira Akira dalam wujud Devilman tak akan kalah dari Satan. Padahal di build up nya enggak ada death flag sama sekali. Selagi bumi hancur karena populasi devil menguasai, Akira sebagai satu-satunya penantang biasanya dibiarin hidup sampai akhir. Namun kok dia mati tanpa ada kesan dramatis sama sekali.
Spoiler for School Days:
Haha WTF. Ini salah satu anime ampas yang ane suka. Anime is trash and so am I.
Spoiler for Madoka Magica:
Madoka jadi dewa (dewi). Ternyata permohonan yang bisa dikabulkan enggak ada batasannya. Dan permohonan Madoka sendiri menjadi bumerang bagi Kyuubei. Bahkan ekspektasi terliar penonton sekalipun gak bakal sampe ke situ. Melalui ending ini, Madoka Magica telah memberikan salah satu penyelesaian paling revolusioner dari sebuah cerita. Meskipun begitu, permasalahan masih tetap ada, yaitu makhluk lain selain Majo.
5. Epilog Ending
Quote:
Biasa disebut sebagai long viewending. Ending ini menceritakan penyelesaian yang terjadi di masa depan yang cukup signifikan dari time line aslinya. Ciri yang paling utama yaitu adanya time skip, biasanya menggambarkan karakter ini akan berakhir dengan siapa, karakter itu berakhir dengan siapa, dunianya akan menjadi seperti apa, sebagai hasil dari klimaks ceritanya. Ending seperti ini akan terasa sangat memuaskan bagi penggemar sejati animenya, untuk mengetahui nasib karakter favorit mereka di masa depan yang jauh.
Spoiler for Fullmetal Alchemist Brotherhood:
Ending yang bersetting beberapa tahun setelah klimaks cerita. Edward udah tinggi, Winry lebih semok, Al udah seger. Edward dan Al berencana melanjutkan petualangan secara terpisah untuk mempelajari Alchemist. Oh iya, my bro Roy Mustang jadi Fuhrer, dah berkumis juga. Komplit banget kan
Spoiler for Gurren Lagann:
Ending Gurren Lagann settingnya jauuh banget di masa depan, dimana teknologi antar galaksi sudah maju bener. Roshiu jadi presiden (?), Gimmy jadi pilot Gurren, Yoko dah peyot sekaligus tetap perawan (lho), sedangkan Simon jadi gelandangan tua yang bawa2 drill seumur hidupnya.
Spoiler for Tsuki ga Kirei:
As the Moon, So Beautiful. Ending anime ini merupakan salah satu favorit ane, karena montasenya jitu banget. Seakan berlawanan dengan anime galau karya Shinkai, Tsuki ga Kirei mengemas endingnya semanis mungkin, bahkan sampai tahap punya momongan. Melihat endingnya, ane kadang lupa bahwa ane lagi nonton romance anak SMP.
Contoh lainnya: Clannad After Story, Naruto Shippuden.
6. Tie-Back Ending
Quote:
Ending jenis ini menghubungkan kembali (tie-back) penyelesaian dengan awalan, maupun prolog cerita, yang difasilitasi dengan flashback-flashback yang membahas kembali clue yang mungkin tak disadari oleh penonton di sepanjang cerita. Cerita yang memiliki ending seperti ini, akhirannya sangat berhubungan erat dengan awal ceritanya dimulai, karekternya terasa begitu full circle, dimana awalannya menceritakan dilema karakter utama, dan akhirannya menghubungkannya kembali dengan penyebab dari dilema tersebut. Yaa gak harus berupa dilema sih, bisa aja motivasi.
Spoiler for Shigatsu wa Kimi no Uso:
Ugh bau bawang nie. Ending KimiUso begitu indah sekaligus bikin sedih. Saat adegan pembacaan surat dari Kaori, penonton diberikan fakta-fakta yang menghubungkan titik-titik misteri keberadaan Kaori, serta kebohongan tersembunyinya. Surat inilah yang membawa rasa masuk akal bagi penonton, kenapa Kaori begini, dan begitu. Eh ternyata...
Spoiler for Steins;Gate:
Episode 23 dan 24 itu paralel banget dengan episode 1. Makanya kalo ada orang nanya "kok episode 1 nya aja membosankan?", ya ane jawab justru itu episode paling penting. Endingnya gak jauh-jauh dari paradoks, dimana Okabe harus memastikan kejadian demi kejadian di episode 1 berjalan sebagaimana mestinya, namun harus mengubah sesuatu yang amat krusial, yaitu menyelamatkan nyawa Kurisutina. Salah satu penyelesaian konflik terbaik dalam anime. El. Psy. Congroo.
Spoiler for Code Geass:
Hands up deh buat yang satu ini. Speechless buat endingnya. Kalo yang bener-bener nonton dari awal, mesti bakal merasakan kalo ini salah satu ending terbaik juga. Dengan Zero Requiem, semua tindakan, perang, kematian, kebencian, semuanya, akan jadi masuk akal bagi penonton. Zero Requiem menghubungkan kejadian yang sepintas tampak random, menjadi skema yang sangat jenius, sekaligus menyayat hati.
Demikianlah beberapa jenis ending anime berdasarkan dari penceritaannya. Semua anime pada dasarnya harus menemui titik akhir, kecuali anime yang memang diperas entertainment value-nya, gak akan dibiarkan berakhir selama masih menghasilkan duit, alias jenis neverending. Namun, ending suatu anime tidaklah mungkin dapat memuaskan semua penonton karena masing-masing penonton mempunyai selera tersendiri. Kadang ane menemui pendapat "anime ini endingnya ngegantung, anime itu endingnya gaje". Itu memang sudah dibuat demikian. Suka atau tidak, ada ilmunya tersendiri. Jadi harapannya kalau menonton anime di masa depan kita dapat mengidentifikasi jenis ending anime tersebut untuk kemudian dapat menelaah dari sudut pandang yang berbeda.
Sekian, CMIIW.