Caleg Demokrat Ponorogo yang Dukung Jokowi Diperintahkan Copot Banner
Charoline Pebrianti - detikNews


Banner caleg demokrat yang dukung Jokowi (Foto: Charoline Pebrianti)

Ponorogo - Partai Demokrat Ponorogo bereaksi setelah ada salah satu calegnya yang 'terang-terangan' mendukung Capres 01, Jokowi-Ma'ruf Amin. Caleg tersebut diperintahkan segera mencopot banner yang baru terpasang 2 hari itu.

Sekretaris Partai DPC Demokrat Ponorogo Edi Iswahyudi menjelaskan pihaknya memang tidak memberikan sanksi terhadap caleg yang dianggap membelot. Hanya saja pihaknya meminta untuk segera mencopot banner agar tidak terjadi polemik.

"Etikanya memang nggak bagus, caleg atas nama Neni ini sudah kami panggil dan kami suruh segera mencopot banner, karena tidak sesuai dengan aturan partai," tutur Edi saat ditemui di rumahnya, Desa Japan, Kecamatan Babadan, Jumat (5/4/2019).

.
Menurutnya, ulah Neni yang viral tersebut memang tidak sesuai dengan aturan partai. Meski Partai Demokrat tidak memberikan sanksi tegas, diharapkan Neni segera mencopot bannernya serta tidak memasang kembali.

"Konfirmasi ke Neni dia tidak memasang tetapi relawannya yang memasang, sepertinya hari ini sudah dicopot," terang dia.

Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Daerah (BPD) Kabupaten Ponorogo kubu Paslon 02, Supriyanto menambahkan pihaknya menganggap kejadian ini sebagai ujian. Sekaligus pertanda kemenangan Prabowo-Sandi semakin terlihat.

"Caleg dari Partai Demokrat yang memasang gambar Jokowi ini saya anggap ujian, namanya keberhasilan pasti ada ujiannya," jelasnya.

Pri sapaannya pun berharap Partai Demokrat bisa memberikan peringatan kepada caleg tersebut. Supaya tidak terulang kembali ke depannya.

"Kejadian ini pun tidak akan memengaruhi perolehan suara, sebab kami yakin Prabowo-Sandi bisa menang 60 persen di Ponorogo," imbuhnya.

Sebelumnya, Caleg dari Partai Demokrat Neni Eviliana memasang banner bertuliskan dukungan terhadap Paslon 01. Hal ini dianggap 'tabu', sebab Partai Demokrat merupakan salah satu partai pendukung Paslon 02.

Sontak banner yang baru terpasang 2 hari itu pun viral dan disorot berbagai kalangan. Neni si pemilik banner pun merasa tidak membuat atau memasang banner tersebut, namun dirinya mengetahui adanya banner itu dipasang di Kecamatan Sawoo, Pulung, dan Ngebel.

https://news.detik.com/berita-jawa-t...n-copot-banner