- Beranda
- The Lounge
3 Peradaban Ini Bukti Ganasnya Perubahan Iklim
...
TS
yunda.me
3 Peradaban Ini Bukti Ganasnya Perubahan Iklim
Assalamualaikum gan sis,
Tahes ?
Setiap tahun berita mengenai perubahan iklim masih terdengar, mereka yang peduli dengan alam masih terus berjuang untuk mengatasi perubahan iklim yang makin lama nampak makin parah dalam bidangnya masing - masing.
Tak hanya di zaman modern gan sis, seperti yang kita tau, dahulu kala juga terdapat perabadan kuno, dan kemana kah meraka ? ternyata penyebab dari kepunahan dan kehancuran peradaban kono tak jauh dari perubahan iklim juga gan sis. Perubahan iklim membuat mereka tidak bisa bertahan lebih lama pada rumah mereka dan sebagian ada yang berpindah hingga akhirnya menghilang. Apa aja itu ?
Peradaban Leluhur Pueblo, Amerika Kuno.
Leluhur Pueblo, atau Suku Anasazi yang terkenal oleh komplek territorial yang sangat rumit, yaitu Cliff Palace di Collorado yang berkembang pada abad ke- 9 sampai ke12 dan menjadi situs peradaban terbesar di Taman Nasional Mesa Verde.
Setelah mendominasi dataran tinggi Colorado di tempat-tempat seperti Chaco Canyon dan Mesa Verde, Para penduduk Pueblo akhirnya meninggalkan rumah khas mereka yang diperkirakan sekitar abad ke 12 - 13 dan yang masih menjadi misteri ialah mengapa mereka pergi. ?
sumber pic
Para peneliti menemukan bahwa Ada bukti-bukti peperangan, pengorbanan manusia dan kanibalisme.
Tapi nih gan sis, banyak juga ilmuwan berspekulasi rusaknya lingkungan yang berakibat perubahan iklim jadi penyebab utama kepergian mereka.
Lanjut lagi, menurut NOAA bidang Paleoklimatologi, populasi bangsa Pueblo di Mesa Verde dan Chaco Canyon mengalami penuruan bertepatan dengan musim kemarau berkepanjangan yang terjadi di San Juan Basin antara tahun 1130 dan 1180.
Kurangnya curah hujan dengan perpaduan lingkungan yang terlalu dieksploitasi digadang gadang mungkin telah menyebabkan mereka mengalami paceklik, yaitu kekurangan pangan.
Seremnya nih gan sis, dengan teknnik metode irigasi orang-orang Chaco pun tetap tak mampu mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
Tekanan dari kaum Chaco dan pendatang-pendatang baru lambat laun menyebabkan disintegrasi sosial yang menyebabkan kepunahan peradaban bangsa Pueblo.
Leluhur Pueblo, atau Suku Anasazi yang terkenal oleh komplek territorial yang sangat rumit, yaitu Cliff Palace di Collorado yang berkembang pada abad ke- 9 sampai ke12 dan menjadi situs peradaban terbesar di Taman Nasional Mesa Verde.
Setelah mendominasi dataran tinggi Colorado di tempat-tempat seperti Chaco Canyon dan Mesa Verde, Para penduduk Pueblo akhirnya meninggalkan rumah khas mereka yang diperkirakan sekitar abad ke 12 - 13 dan yang masih menjadi misteri ialah mengapa mereka pergi. ?
sumber pic
Para peneliti menemukan bahwa Ada bukti-bukti peperangan, pengorbanan manusia dan kanibalisme.
Tapi nih gan sis, banyak juga ilmuwan berspekulasi rusaknya lingkungan yang berakibat perubahan iklim jadi penyebab utama kepergian mereka.
Lanjut lagi, menurut NOAA bidang Paleoklimatologi, populasi bangsa Pueblo di Mesa Verde dan Chaco Canyon mengalami penuruan bertepatan dengan musim kemarau berkepanjangan yang terjadi di San Juan Basin antara tahun 1130 dan 1180.
Kurangnya curah hujan dengan perpaduan lingkungan yang terlalu dieksploitasi digadang gadang mungkin telah menyebabkan mereka mengalami paceklik, yaitu kekurangan pangan.
Seremnya nih gan sis, dengan teknnik metode irigasi orang-orang Chaco pun tetap tak mampu mengatasi kekeringan yang berkepanjangan.
Tekanan dari kaum Chaco dan pendatang-pendatang baru lambat laun menyebabkan disintegrasi sosial yang menyebabkan kepunahan peradaban bangsa Pueblo.
Spoiler for awas bwk:
Peradaban Lembah Indus.
Dikenal juga sebagai peradaban Harappa gan sis dan kini menjadi bagian dari wilayah Pakistan. Peradaban ini sudah ada sekitar 2800 SM-1800 SM yang merupakan peradaban yang hidup di sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar Hakra, kalo sekarang itu ada di Pakistan dan India bagian barat gan sis.
Masyarakat zaman perunggu di Lembah Indus ini pernah mencapai populasi lebih dari 5 juta jiwa dan terkenal karena perencanaan kota dan sistem air yang sangat rinci. Wadidaw gak tuh gan sis.
Dua kota besar milik peradaban ini, yaitu Mohenjo-daro dan Harappa, pertama kali ditemukan dan digali pada abad ke-19. Lah, Apa yang menyebabkan kehancuran peradaban mereka?
sumber pic
Dikutip dari Scientific American, “Kotla Dahar merupakan cekungan tertutup, hanya diisi oleh limpahan air hujan tanpa saluran keluar.
Jadi nih gan sis, hanya curah hujan dan penguapan yang bisa menentukan volume air disana. Selama masa kering, isotop Oksigen-16, yang lebih ringan, menguap lebih cepat dibanding Oksigen-18, sehingga air yang tersisa di danau, menjadi kaya akan Oksigen-18.”
Dari Rekonstruksi tim menunjukkan, ada lonjakan jumlah Oksigen-18 antara 4.200 dan 4.000 tahun lalu. Hal ini menunjukan bahwa curah hujan menurun secara drastis selama waktu itu.
Tak hanya itu gan sis, dari data penelitian mereka itu juga menunjukkan bahwa musim hujan regular juga berhenti selama hampir 200 tahun. Dua abad kekeringan tanpa henti !
wadidaw lagi kan?. Well, masih mau pada ngeluh gak kalo ada hujan ?
sumber pic
Jadi, Para ilmuwan sampai pada kesimpulan itu setelah mempelajari lapisan-lapisan sedimen danau kuno yang dikenal sebagai Kotla Dahar. Dan ternyata nih gan sis, para peneliti juga berspekulasi bahwa Penurunan peradaban ini bertepatan dengan kekeringan yang juga dialami oleh peradaban di Mesir dan Yunani di kisaran waktu yang sama. Meski ada penelitian lain yang menunjukan hasil yang berbeda yaitu karena serangan dari luar wilayah. Meski begitu tetap aja sekarng menjadi situs.
Dikenal juga sebagai peradaban Harappa gan sis dan kini menjadi bagian dari wilayah Pakistan. Peradaban ini sudah ada sekitar 2800 SM-1800 SM yang merupakan peradaban yang hidup di sepanjang Sungai Indus dan Sungai Ghaggar Hakra, kalo sekarang itu ada di Pakistan dan India bagian barat gan sis.
Masyarakat zaman perunggu di Lembah Indus ini pernah mencapai populasi lebih dari 5 juta jiwa dan terkenal karena perencanaan kota dan sistem air yang sangat rinci. Wadidaw gak tuh gan sis.
Dua kota besar milik peradaban ini, yaitu Mohenjo-daro dan Harappa, pertama kali ditemukan dan digali pada abad ke-19. Lah, Apa yang menyebabkan kehancuran peradaban mereka?
sumber pic
Dikutip dari Scientific American, “Kotla Dahar merupakan cekungan tertutup, hanya diisi oleh limpahan air hujan tanpa saluran keluar.
Jadi nih gan sis, hanya curah hujan dan penguapan yang bisa menentukan volume air disana. Selama masa kering, isotop Oksigen-16, yang lebih ringan, menguap lebih cepat dibanding Oksigen-18, sehingga air yang tersisa di danau, menjadi kaya akan Oksigen-18.”
Dari Rekonstruksi tim menunjukkan, ada lonjakan jumlah Oksigen-18 antara 4.200 dan 4.000 tahun lalu. Hal ini menunjukan bahwa curah hujan menurun secara drastis selama waktu itu.
Tak hanya itu gan sis, dari data penelitian mereka itu juga menunjukkan bahwa musim hujan regular juga berhenti selama hampir 200 tahun. Dua abad kekeringan tanpa henti !
wadidaw lagi kan?. Well, masih mau pada ngeluh gak kalo ada hujan ?
sumber pic
Jadi, Para ilmuwan sampai pada kesimpulan itu setelah mempelajari lapisan-lapisan sedimen danau kuno yang dikenal sebagai Kotla Dahar. Dan ternyata nih gan sis, para peneliti juga berspekulasi bahwa Penurunan peradaban ini bertepatan dengan kekeringan yang juga dialami oleh peradaban di Mesir dan Yunani di kisaran waktu yang sama. Meski ada penelitian lain yang menunjukan hasil yang berbeda yaitu karena serangan dari luar wilayah. Meski begitu tetap aja sekarng menjadi situs.
Spoiler for awas bwk:
Kekaisaran Khmer Kamboja Kuno
Tak jauh dari negeri kita nih gan sis, siapa yang tidak kenal Angkor Wat di Kamboja ? yup itu Khmer Kamboja Kuno. Pertama kali didirikan pada abad ke-9 nih gan sis. Angkor Wat sendiri pernah menjadi pusat praindustri terbesar di dunia.
Sebagai kebanggaan dan lambang kekuasaan Kekaisaran Khmer, kota ini terkenal dengan kekayaan yang melimpah, warisan seni dan arsitektur yang mewah, jaringan saluran air yang canggih, serta waduk yang dioptimalkan untuk menyimpan air hujan untuk musim kemarau. Dan saat ini menjadi candi terbesar, terumit di indocina
sumber pic
Nah yang jadi perhatian para peneliti jaman modern adalah dalam teknik urusan manajemen dan pengelolahan airnya nih gan sis. Sayang seribu sayang, terkadang memang titik dimana semua itu menjadi bom waktu.
Pada abad ke-15, kota menakjubkan ini dipenuhi limbah akibat eksploitasi lingkungan berlebih dan krisis air yang disebabkan oleh fluktuasi iklim.
Seperti yang dikatakan ilmuwan Mary Beth Day kepada Live Science, “Angkor dapat menjadi contoh bahwa teknologi tak selalu cukup untuk mencegah keruntuhan peradaban selama masa-masa yang tak stabil.”
sumber pic
Angkor Wat memang terkenal dengan urusan teknik pengelolahan airnya dan memiliki infrastruktur pengelolaan air yang sangat canggih gan sis, ane juga liat sih ekpedisi penelitiannya di nat geo, tapi ya tetap aja, keberadaan teknologi ini tak cukup mempertahankan peradaban yang sudah berkembang pesat itu dalam menghadapi kepunahan akibat kondisi lingkungan yang ekstrim.
Tak jauh dari negeri kita nih gan sis, siapa yang tidak kenal Angkor Wat di Kamboja ? yup itu Khmer Kamboja Kuno. Pertama kali didirikan pada abad ke-9 nih gan sis. Angkor Wat sendiri pernah menjadi pusat praindustri terbesar di dunia.
Sebagai kebanggaan dan lambang kekuasaan Kekaisaran Khmer, kota ini terkenal dengan kekayaan yang melimpah, warisan seni dan arsitektur yang mewah, jaringan saluran air yang canggih, serta waduk yang dioptimalkan untuk menyimpan air hujan untuk musim kemarau. Dan saat ini menjadi candi terbesar, terumit di indocina
sumber pic
Nah yang jadi perhatian para peneliti jaman modern adalah dalam teknik urusan manajemen dan pengelolahan airnya nih gan sis. Sayang seribu sayang, terkadang memang titik dimana semua itu menjadi bom waktu.
Pada abad ke-15, kota menakjubkan ini dipenuhi limbah akibat eksploitasi lingkungan berlebih dan krisis air yang disebabkan oleh fluktuasi iklim.
Seperti yang dikatakan ilmuwan Mary Beth Day kepada Live Science, “Angkor dapat menjadi contoh bahwa teknologi tak selalu cukup untuk mencegah keruntuhan peradaban selama masa-masa yang tak stabil.”
sumber pic
Angkor Wat memang terkenal dengan urusan teknik pengelolahan airnya dan memiliki infrastruktur pengelolaan air yang sangat canggih gan sis, ane juga liat sih ekpedisi penelitiannya di nat geo, tapi ya tetap aja, keberadaan teknologi ini tak cukup mempertahankan peradaban yang sudah berkembang pesat itu dalam menghadapi kepunahan akibat kondisi lingkungan yang ekstrim.
Masih banyak contoh yang lain, terkadang, kejayaan membawa nafsu yang sangat besar untuk terus mengembangkan diri secara maksimal, akhirnya ekploitasi alam pun dilakukan untuk memenuhi hingga lupa dampak di masa depan yang menjadi bom waktu. Mengambil tidak salah , yang salah nafsunya, meski sudah banyak yang menerapkan ramah lingkungan, Namun bagi meraka yang hanya memikirkan keuntungan ? hmm .
Peradaban terdahulu sudah menjadi bukti ganasnya perubahan iklim,akankah kita mampu mengatasi ?
Ane harap iya.
Sekian dulu trit yang panjang ini
dan Jangan lupa komen dan rate5nya 
- - danke - -
Spoiler for sumur:
Diubah oleh yunda.me 04-04-2019 04:30
23
12.1K
95
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.3KThread•84KAnggota
Urutkan
Terlama
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru