Sis udah ngerasa jadi perhiasan buat pasangan atau keluargamu belum?
Kalau belum yuk ngaca!

Perempuan kadang tidak sadar begitu berharganya ia dalam kehidupan.
Perempuan diciptakan begitu sempurna oleh Tuhan.

Ia bisa memberikan kenyamanan, ia bisa memberikan pelukan yang menentramkan.
Tak hanya itu ia terlihat rapuh namun sangat tegar, bisa tersenyum disaat ia menangis, bisa tertawa saat hatinya terluka. Perempuan begitu istimewa.

Dari rahim perempuan terlahir anak yang berakhlak mulia, berdedikasi tinggi terhadap negara.

Kenapa?

Perempuan merupakan madrasah bagi anak-anak nya,
Dari pendidikan seorang Ibulah bisa menjadi anak-anak yang membanggakan. Dibalik seorang laki-laki yang sukses ada perempuan yang selalu mensupport dan mendoakan nya. (red: ibu dan istri)
Betul apa betul gan sis?

Nah.. terlepas dari itu banyak perempuan yang menjadi korban kekerasan baik itu secara fisik, psikologis, seksual dan penelantaran dikutip dari Kompas.com 2/4/2019.

Perempuan Indonesia semakin sadar hukum, oleh karena itu banyak perempuan yang sudah melapor kepada pihak Komnas Perempuan mengenai kekerasan yang dialaminya. Kasus yang dilaporkan beranjak naik sampai 14% diungkap oleh Yuniyanti Chuzaifah saat Siaran Pers Catatan Tahunan Komnas Perempuan Tahun 2019 secara tertulis saat memperingati Hari Perempuan Internasional.



Alhamdulillah perempuan Indonesia makin sadar yah gan sis. Terlepas dari sistem pelayanan lembaga yang semakin baik. Pelaporan maupun pengaduan masih dianggap tabu oleh sebagian orang. Penyebabnya bisa karena malu, pendidikan yang kurang, dan kesadaran. Dimana kekerasan perempuan dalam Hukum Pidana merupakan delik aduan gan sis.. jadi ya kalau gak dilaporin kaga bakalan diproses secara hukum.

Saat ini ada 3 daerah tertinggi yang melaporkan kekerasan terhadap wanita adalah: DKI Jakarta, Provinsi Jawa Tengah dan Provinsi Jawa Timur. Hemmmm.. itu yang ketahuan ngelapor ke lembaga. Masih banyak kasus-kasus lain yang belum ngelapor ke lembaga karena penyebab diatas. Seperti di daerah Indonesia Bagian Timur yaitu Maluku Utara, Papua dan Papua Barat belum terdapat data yang bisa diakses secara nasional. Miris yah sis.


Sumber Klik Disini
Kekerasan terhadap perempuan dan anak perempuan sepanjang tahun 2018 terdapat temuan dan trend, seperti:

#1 Kekerasan dengan ranah privat
Antara Korban dan Pelaku masih merupakan relasi. Maksudnya adalah seperti pasangan suami istri, masih mempunyai hubungan kekerabatan.

#2 Pelaporan kasus Marital Rape
Kekerasan yang dilakukan pada perempuan dengan kekerasan seksual pada pernikahan. Seperti perilaku seks yang menyimpang atau hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan.

#3 rudapaksaan yang memiliki hubungan darah
Ini artinya antar korban dan pelaku masih memiliki hubungan seperti anak dan ayah, paman dan keponakan. Harusnya melindungi malah " dikerjai".

#4 Kekerasan dalam Pacaran
Masih pacaran harusnya masih anget dan belum keluar jelek-jelek nya. Ternyata ada yang terlalu posesif terhadap hingga akhirnya berujung kekerasan. Tinggalin ajah yang kaya gitu pacaran ajah maen tangan, apalagi nikah? Serem.. ke laut ajah udah

#5 Malicious Distribution
Penyalahgunaan teknologi emang banyak terjadi saat ini. Lagi mesra-mesranya bikin video atau foto-foto "menggemaskan" bareng doi.. eh pas udah putus tu foto dijadiin alat buat meres si perempuan. Alih-alih agar tidak tersebar luas.
Parah.. Sudah jatuh tersungkur pula eh ada lobang kejeblos juga

#6 Kekerasan di ranah publik
Kekerasan jenis ini biasanya terjadi di institusi pendidikan, tempat bekerja dan transportasi umum.
Coba, gimana gak dilaporin ke ranah hukum ada pria tak dikenal memakai topi dan masker juga kacamata masuk ke alat transportasi umum 'ndusel-ndusel' ke penumpang yang isinya banyak penumpang perempuan. setelah melakukan 'aksinya' si pelaku kabur begitu ajah.

Gimana kalau tempat duduk penumpang yang berdiri dipisah antara perempuan dan laki-laki? Setidaknya bisa meminimalisir kasus seperti itu terjadi.

Para wanita Indonesia m
ari kita melek, mari kita suarakan hak kita. Saatnya tunjukkan prestasimu, tunjukkan kemampuanmu tanpa melanggar kodratmu.
Ini bukan zaman Siti Nurbaya dimana kebebasanmu masih dikekang.

Pemilu Presiden dan Caleg sebentar lagi gan sis. Adakah yang memberikan harapan dan memperjuangkan hak untuk para perempuan Indonesia?



Itu artinya perempuan harus berandil besar dalam pemilu 17 April 2019 nanti, selain menggunakan hak pilih dan dipilih. Program Caleg dan Capres harus mengedepankan kepentingan perempuan. Semoga tidak akan ada kenaikan laporan kekerasan perempuan di tahun-tahun mendatang bukan karena tidak mau melaporkan tapi karena tidak terjadi tindak kekerasan.


Bahagiakan lah perempuan karena sebaik-baik akhlak ialah orang yang berakhlak baik pada pasangannya.

Terimakasih telah membaca.
Belajar Bersama Bisa.