PROFIL PENULIS

Perhatiannya begitu besar pada kekuatan cinta sebuah keluarga. Sejak tujuh belas tahun terakhir, nama Diany Pranata, seakan menyatu dengan bidang penuh 'romantisme cinta', yakni pernikahan.
Sejak meluncurkan wedding oraganizer yang diberi nama Bella Donna The Wedding Organizer tahun 2000 lalu, Diany terus mengembangkan bidang bisnisnya, antara lain majalah Bella Donna The Wedding dan Mahligai, mendirikan lembaka kursus Wedding Organizer Bella Donna The Institute, Bella Donna Event Organizer, BD Kids, portal www.thewedding.id , [url=http://www.mahligai-indonesia.com,]www.mahligai-indonesia.com,[/url] dan juga aktif sebagai Family & Relationship Coach.
Penuh ide, mimpi dan inspirasi, demikian sosok wanita lulusan Sarjana Ekonomi dari Universitas Atmajaya dan Master di bidang marketing di Cleveland State University. Amerika Serikat. Dalam kehangatan keluarganya, ibu dari 2 putra - Francis dan Calvin, dan istri dari Chandra Sugiono ini tetap berkesempatan menghadirkan ide-ide baru dan segar seputar dunia pernikahan, yang dituangkan dalam bentuk artikel di sejumlah media, seminar, talk show di TV maupun radio.

ISI BUKU
Pertama yang saya alami ketika membuka sampul judul buku ini adalah bingung. Filosofi Kue Pancong, ada apa dengan kue pancong? Malah awalnya saya pikir ini buku masak memasak dengan berbagai sajian eksperimen resepnya. Lalu, sayapun menduga-duga, apa kaitannya dengan pernikahan dan relationship? Namun siapa sangka maknanya amatlah sederhana, sesederhana kue pancong yang lezat, Namun patut diakui, buku yang terbit dalam dua seri ini, sangat mengena dan mudah diterima.
Ternyata kue pancong merupakan kue kesukaan ibunda dari Diany Pranata. Dan memang, buku ini merupakan hadiah ulang tahun istimewa untuk sosok yang ia kagumi dan sebagai panutan sang penulis, karena telah memberikan bekal berharga dalam berkeluarga. Yakni nilai-nilai tentang kehidupan berkeluarga dan pernikahan.

Ya, keluarga merupakan bagian inti dalam perjalanan manusia. Layaknya keluarga haruslah menjadi ladang pendidikan yang baik dan mejadi gudang cinta untuk setiap insan di dalamnya. Keluarga yang bahagia merupakan anugerah yang patut dicapai dan kemudian disyukuri. Tidak perlu ada perceraian, tidak ada penyesalan yang terlambat, dan tidak ada yang harus saling menyalahkan dalam menjalani roda kehidupan berkeluarga. Pernikahan merupakan suatu yang SAKRAL, yang harus terjadi sekali seumur hidup. Biar apa? Biar tidak ada yang terluka dan kehilangan.
Buku ini berisi pengalaman pribadi seorang Diany Pranata dalam mempertahankan keutuhan rumah tangga dan nilai-nilai keluarga yang diwariskan oleh kedua orang tuanya. Buku ini patut untuk dibaca bagi mereka yang sudah berkeluarga maupun yang belum. Apalagi untuk mereka yang sedang galau menentukan jodoh atau yang sedang berada diambang perceraian.
Saya yang belum menikah, mendapatkan cukup banyak ilmu dan pengalaman tentang relationship dan family yang dituangkan oleh sang penulis dalam bahasa sederhana dan mudah dipahami. Beruntung saya berkesempatan bisa mendapatkan buku ini.
Bagi saya, buku ini sangat memberikan inspirasi tentang bagaimana memilih, mengapa Tuhan harus dilibatkan dalam setiap keputusan, bagaimana setiap pasangan memiliki kewajiban membangun mimpi dan citanya, serta alasan-alasan bahwa perceraian bukanlah jalan yang baik.
Lucunya, walaupun saya belum berkeluarga dan memang masih agak galau dalam memantapkan hati memilih pasangan hidup, saya kerap merasa tersentil dengan apa yang disampaikan Diany di bukunya. Buku ini juga membuat saya berani untuk bermimpi, bagaimana seharusnya rumah tangga saya harus menjadi nantinya.

IDENTITAS BUKU
Judul buku : Filosofi Kue Pancong I & II
Penulis : Diany Pranata
Penerbit : PT Sejahtera Menjadi Berkat
Tahun Terbit : 2017