Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nyairaraAvatar border
TS
nyairara
Majelis Pesantren Salafi Banten Prihatin Ma'ruf Dihadang Saat akan Ziarah


Pimpinan majelis Pesantren Salafiyah, Banten, Matin Syarkowi prihatin atas penghadangan cawapres Ma'ruf Amin di Madura. Sikap sebagian kelompok itu disayangkan, apalagi di sana dikenal sebagai daerah yang menghormati ulama.

"Artinya, setahu saya, masyarakat Madura paling hormat sama kiai. Insiden itu, (saya) curiga kayaknya bukan masyarakat Madura," kata Matin Syarkowi kepada detikcom di Serang, Banten, Selasa (2/4/2019). 

Masyarakat Madura, menurutnya, selama ini dikenal hormat kepada kiai. Ia yakin, yang menghadang cawapres asal Banten yang hendak berziarah itu dilakukan oleh kelompok penebar kebencian.

"Insiden ini kayaknya bukan masyarakat Madura. Lalu kami sebagai masyarakat Banten merasa dilecehkan," ujarnya. 

Warga Banten, katanya, tidak pernah menghalang-halangi siapa pun yang berkampanye. Ada pemahaman berdemokrasi yang baik bagi warga sehingga, meskipun marah, tidak melakukan aksi penghalangan pada salah satu calon.

"Ma'ruf juga ada darah Maduranya. Karena itu, kami menyayangkan sikap oknum yang menghadang dalam lawatan ziarah kepada kakeknya," paparnya. 

Penghadangan Ma'ruf terjadi pada Senin (1/4) kemarin saat hendak berziarah ke makan kakek buyutnya, KH Zuhro, di Desa Jambringan. Mobil yang ditumpanginya tertahan sebelum sampai ke lokasi haul. Di lokasi juga terdengar teriakan massa yang menyebut nama Prabowo. (bri/jbr)



Semua tergantung order...
1
1.6K
11
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.