Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

bej0cornerAvatar border
TS
bej0corner
5 Alasan Aplikasi BBM Ditinggalkan


Siapa sih yang tidak kenal sama aplikasi chat Black Berry Messenger (BBM) ? mungkin sebagian dari gansist tidak samar lagi dengan aplikasi yang dulu sempat menjadi primadona sebelum kemunculan sistem android.

Nah namun sayangnya, masa kejayaan BBM sudah mulai tergerus dengan kehadiran aplikasi chat yang baru yang sudah mulai menjamur gansist. Nah apa sih yang sebenarnya mengakibatkan BBM tenggelam seperti ditelan bumi ? Bejo punya 5 alasan aplikasi BBM ditinggalkan, cekidot.

Pertama, Banyaknya Iklan Yang Mengganggu

Tidak dapat dipungkiri, iklan menjadi salah satu penghasilan developer sebuah aplikasi untuk mendapatkan penghasilan. Apalagi jika aplikasi yang mereka buat gratis seperti halnya BBM.

Namun seperti sebuah blunder, developer BBM seakan terlalu “serakah” menjejali aplikasi mereka dengan banyak iklan yang selain mengganggu juga memberatkan aplikasi itu sendiri.

Nah salah satu alasan orang meninggalkan BBM adalah karena kehadiran si iklan ini gansist, apalagi banyak juga aplikasi chat serupa yang sekarang bersih dari iklan.

Kedua, Banyaknya Chat Spam

Ada yang pernah inget “BC” yap, sebuah pesan berantai yang biasanya digunakan untuk mempromosikan pin bbm orang lain. Dulu fungsinya memang untuk menambah teman bahkan untuk mendapatkan kenalan baru, namun lambat laun perpindahan fungsi pun terjadi.

Dimana fitur BC yang sebelumnya memberikan hal positif berubah menjadi sebuah pesan spam yang menjengkelkan. Mulai dari pesan pornografi, pesan hoax dan lain-lain, bener-bener menjengkelkan.

Ketiga, Aplikasi Yang Berat

Pernah tidak sih HP gansist langsung lemot setelah mendownload BBM ? mungkin sebagian dari gansist merasakan hal yang sama seperti Bejo dimana RAM di HP tiba-tiba penuh setelah mendownload BBM.

Nah ternyata gansist, beratnya BBM memang benar-benar terjadi karena adanya update aplikasi yang semakin kompleks. Benar sekali, BBM sudah berubah wujud dari yang sebelumnya aplikasi murni untuk chatting sekarang sudah berubah menjadi aplikasi multi kompleks.

Ada menu dimana gansist bisa cari pekerjaan, komik, berita dan sebagainya. Tentu update seperti ini benar-benar tidak dibutuhkan oleh user, ini sih sudah seperti Line yang juga menjadi aplikasi chat multi kompleks.

Keempat, Munculnya Aplikasi Serupa Yang Lebih Baik

Sejak kemunculan Android, BBM seperti mendapatkan sebuah persaingan yang tidak mudah. Sebut saja Whats App yang saat ini dipegang oleh Facebook, lalu ada We Chat, Line, Skype dan lain-lainnya yang memberikan efek domino terhadap menurunnya pengguna BBM.

Kalau bisa dibilang BBM seperti halnya nasib dari Yahoo Messenger yang kehilangan pengguna akibat kesalahan internal dan kurangnya update yang benar-benar dibutuhkan oleh pengguna.

Kelima, Pesan Yang Sering Gagal Terkirim

PENDING mungkin itulah kata yang paling dibenci oleh pengguna BBM, dengan logo jam merah seringkali menjadi kendala chat user. Padahal terkadang gansist ingin pesan cepat tersampaikan apalagi jika itu pesan yang penting.

Nah uniknya, ketika aplikasi lain dalam waktu dan sinyal yang sama bisa langsung terkirim tapi pas pindah ke BBM malah pending. Wah hawanya bikin emosi benar.

Nah itulah 5 alasan kenapa BBM ditinggalkan oleh user atau penggunanya. Meskipun mulai sepi pengguna dan tergantikan oleh hadirnya WA, namun BBM ini mengandung nilai kenangan yang begitu dalam lho gansist, apalagi jika kamu dulu pernah dapet pacar dari BBM pastinya tidak akan terlupakan deh aplikasi ini.

Sumber gambar : Google
Sumber Tulisan : Tulisan sendiri Mas Bejo
3
6.2K
72
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.