Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

zamankuAvatar border
TS
zamanku
Bagaimana Game Mempengaruhi Otak?



 Masih hangat rasanya berita terorisme yang terjadi di Christchurz New Zealand kemarin yang menelan korban nyawa hingga puluhan jiwa. Sungguh biadab memang. Hingga mengundang reaksi kecaman dari seluruh dunia khususnya umat muslim. Tindakan terorisme memang tidak berasal dari agama apapun, karena tidak ada ajaran agama yang membolehkan umatnya untuk melakukan itu. Kebencian, kebodohan dan kesalahan menerima informasi lah yang menyebabkan orang berpotensi melakukan tindakan terorisme.

    Atas tindakan terorisme tersebut banyak orang berpendapat di media sosial khususnya bahwa salah satu pemicu tindakan terorisme tersebut adalah kecanduan bermain game yang didalamnya mengandung unsur kekerasan, karena memang tindakan terorisme tersebut mirip dengan adegan salah satu game online yang sedang hypesekarang ini. Tindakan terorisme tersebut di rekam dengan cara live di media social hingga memperlihatkan bagaimana tindakan terorisme itu terjadi. Sungguh biadab !!





Hingga pada akhirnya MUI sedang mengkaji fatwa tentang bagaimana game tersebut. Menurut ane sejatinya bermain game adalah sarana untuk mencari hiburan, mengisi waktu luang dan mnghilangkan stress. Meskipun saat ini bayak orang menjadikan game sebagai profeesi dan tujuan utama, menjadi youtuber gaming dan E-Sport misalnya. Dan itu bagus sekali, yang menjadi masalah adalah ketika game berhasil mengambil kontrol terhadap hidup ente lebih jauh, dan hanya mendatangkan mudharat dari itu.
 
Badan Kesehatan Dunia (WHO) kini menggolongkan kecanduan main game sebagai gangguan mental. bahkan tahun 2018 kemarin WHO menerbitkan buku panduan International Classification of Diseases (ICD-11) dengan memasukkan kecanduan bermain game sebagai salah satu kategori gangguan jiwa baru. disebut sebagai Gaming Disorder (GD).

Gaming Disorder diusulkan untuk dimasukkan di bawah kategori besar "Gangguan mental, perilaku, dan perkembangan syaraf", khususnya di bawah subkategori "Gangguan penyalahgunaan zan atau perilaku adiktif". ini berarti pakar kesehatan di seluruh dunia menyutujui bahwa kecanduan bermain game dapat memiliki dampak yang menyerupai kecanduan alkohol atau obat obatan terlarang.

Pasalnya selama bermain game, otak akan dituntut untuk bekerja keras mengatur fungsi kognitif (misalnya perencanaan strategi) yang dibarengi dengan kerja fungsi motorik yang kompleks (misalnya, sambil melihat layar kita juga harus menggerakkan tangan untuk memainkan joystick atau menekan tombol).
Nah jika hobi ini tidak dikendalikan, barulah bisa berkembang menjadi kecanduan. Dokter atau ahli gangguan jiwa dapat mendiagnosis gaming disorder dari gejala dan tanda perilaku dari kecanduan game.

Yang disebut kecanduan ini haruslah terjadi secara terus-menerus paling tidak selama 12 bulan dan menunjukkan “efek samping” gangguan berat pada pribadi si pecandu, seperti perubahan kepribadian, karakteristik, perilaku, kebiasaan, hingga bahkan fungsi otak.
   Kabar baiknya, ada sejumlah bukti medis yang mengatakan bahwa bermain game dapat dijadikan terapi alternatif mengobati gangguan mental seperti Alzheimer dan ADHD.

      Dalam penelitian lain, yang menunjukkan sisi positif  bermain game misalnya, Penelitian Marc Paulus dan rekan rekannya dalam jurnal yang diterbitkan di Frontiers in Human Neuroscience berhasil mengumpulkan hasil dari 116 studi ilmiah terkait video game, 22 diantaranya melihat perubahan struktural di otak dan 100 di antaranya melihat perubahan fungsi otak dan perilaku.

     Dikutip dari Science Daily, studi ini menunjukkan bahwa bermain video game dapat mengubah cara kerja otak, bahkan strukturnya. Bermain video game mempengaruhi perhatian dan beberapa penelitian mengemukakan bahwa perhatian para gamer jadi meningkat serta lebih selektif.






  Kesimpulan yang ane coba bangun disini adalah bahwa bermain game atau apapun itu janganlah dilakukan dengan berlebihan bahkan sampai membuat diri kita kecanduan. Tindakan terorisme atau tindakan kekerasan apapun di latarbelakangi oleh banyak faktor dan menurut ane faktor bermain game mengambil porsi yang sangat sedikit.
Dan cukup sebatang nikotin saja yang membuat kita kecanduan

emoticon-Nyepiemoticon-Nyepi


















Spoiler for sumur ::
Diubah oleh zamanku 29-03-2019 06:59
10
7.7K
108
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.