Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

londo.046Avatar border
TS
londo.046
Akal Sehat vs Dompet Sehat
Akal Sehat vs Dompet Sehat

Ada pernyataan menarik dari seorang kawan yang mengajar di salah satu Universitas Negeri yang lumayan tenar di negeri ini. "Pilpres 2019 adalah pertarungan antara akal sehat melawan dompet sehat." Saya tertegun sejenak dan mencoba mencari benang merah pernyataannya. Akal sehat itu identik dengan berfikir logis, berdasarkan data dan fakta yang jelas dan dapat diuji kebenarannya. Jelas tidak ada hoax dan pembohongan di dalamnya.

Sedangkan dompet sehat, kalau saya jabarkan secara bebas adalah, kondisi di mana di dalam dompet terdapat cukup uang, kartu-kartu yang bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita sebagai manusia. Baik itu kebutuhan primer, sekunder, sampai dengan kebutuhan tersier. Lalu apa hubungannya dengan pemilihan presiden 17 April nanti? Kembali, saya harus mikir keras untuk mencari jawabnya.

Akal Sehat vs Dompet Sehat

Apakah yang dimaksud teman saya adalah, banyak orang yang sebenarnya tahu bahwa ada calon yang sebenarnya lebih baik, lebih masuk akal program dan visi misinya, tapi karena urusan "kesehatan dompet" akhirnya tidak didukung. Orang, lebih memilih untuk mengorbankan akal sehatnya, mematikan logikanya, dari pada dompetnya sakit, Nah! Mulai sedikit bisa saya pahami nih sepertinya.

Mendadak, saya teringat dengan birokrasi kita yang dulu lelet, sekarang cepat. Yang dulu berani main belakang, sekarang dengan adanya saber pungli e-budgeting dan e- e- lainnya, mikir ribuan kali untuk main belakang. Lha taruhannya masuk bui kok. PNS/ASN itu orang dengan akal sehat kan? Akal sehat mana yang tidak suka kejujuran dan kebersihan? Tapi mengapa menurut Charta Politika, banyak PNS yang tidak suka salah satu calon? Di mana sang calon itu getol sekali menghajar para koruptor?

Akal Sehat vs Dompet Sehat

Apakah ini salah satu contoh pertarungan akal sehat vs dompet sehat versi teman saya? Mungkin saja iya. Toh, lingkungan dia kan mendukung untuk melakukan pengamatan soal pola perilaku pemilih di lingkungan PNS/ASN. Ibarat kata, "karena si anu bikin aturan aneh-aneh, lahan gw untuk nerima pungli jadi kering. Kalau mau karaoke gimana coba? Gini minta dipilih? Enak aja!" Kurang lebih seperti itulah pikiran kubu dompet sehat.

Kelakuan politisi kita, makin gamblang lagi. Tahu politisi pemakai sabu ya? Untuk apa dia sampai detik ini masih terus berkoar-koar di twitter? Akal sehatnya sudah mati kah? Malunya sudah hilang kah? Juga anggota DPR non partai yang mirip buntelan itu juga terus berkoar. Padahal keanggotaan dari partai juga sudah tidak diakui kan? Setiap hari akal sehat dilpas, diganti dengan pemikiran yang anak SMP pun tahu itu salah. Tapi demi dompet sehat, akal sehat pun diletakkan, atau mungkin digadaikan.

Well, saya tersenyum, dan membenarkan apa kata teman saya. Pemilu kali ini bukan hanya soal Pancasila vs Khilapah saja. ternyata akal sehat vs dompet sehat pun ikut berperang di sini. Anda pilih mana? Saya jelas akan sehat. Karena dengan akal sehat, sudah pasti bisa menyehatkan dompet. Kalau dompet sehat, emang bisa membeli akal sehat? Salam Damai!



Merdeka!

Sumber Referensi : sini
Sumber Gambar : sini, sini, sini
8
2.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.