Prolog

Udara itu akhirnya terbang lemah jatuh diantara para mahasiswa dan mahasiswi yang sedang merayakan kelulusan. Jatuh pada harapan dan impian yang paling terang, menjatuhkan semua kenangan tentang tawa, persahabatan, kerinduan, cinta dan mimpi yang kini dibawa udara ke angan.

Langit sore itu merekam hangat mereka. Hapusan air mata yang mengalir di pipi meluncur indah, entah untuk yang keberapa kalinya.

Terlihat di langit atap aula, udara yang hangat itu perlahan bergerak menjauhi mereka, terus terbang tinggi ke langit luas dan berubah seketika menjadi udara yang dingin yang berkeliaran bergerak berkerumun lincah diantara semburat percik bola mata para mahasiswa yang akhirnya akan mengarungi dunia yang sebenarnya, bersamaan awal datangnya kerinduan akan masa yang baru dilalui, masa yang paling indah, masa dimana semua mahasiswa sedang mencari jati diri mereka.

"Ada orang yang gue sukai. Gue ingin jadi yang sempurna baginya. Sifat gue buruk jauh seperti idaman yang selalu diceritainnya tapi setidaknya minimal gue bisa dewasa disampingnya"

"Apa dia tidak bahagia dengan sifat yang sekarang?"

"Tidak juga. Dia selalu baik saat mengobrol bersama ataupun jalan. Seperti sudah tidak ada sekat lagi"

"Begitu ya. Gak ada hubungannya dengan menjadi sempurna atau tidak. Malah mungkin dia menyukai sifat yang sekarang. Lebih baik tetap jadi dirimu sendiri atau nanti akan menyesalinya.

Biasanya ada gue yang selalu berdiri disampingnya. Tapi sekarang, itu tidak mungkin lagi untuk menemaninya. Gue hanya bisa melihatnya berdiri disana.

Izin Ngtrid
Kepada para suhu dan sesepuh disini, kepada seluruh penghuni SFTH mohon bantuannya untuk kritik, saran dan ratenya

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri sesuatu yang sempat berhenti