Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khayalanAvatar border
TS
khayalan
Jangan Ditiru! Gesekan Emak-emak 01 vs Emak-emak 02 di Taman Suropati
Jumat 29 Maret 2019, 11:33 WIB


Tsarina Maharani, Gibran Maulana Ibrahim - detikNews


Foto: Screenshoot video (dok. istimewa)


Jakarta - Viral di media sosial sebuah video emak-emak pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terlibat adu mulut, bahkan saling dorong. TKN Jokowi-Ma'ruf dan BPN Prabowo-Sandi memberikan komentar senada, menyesalkan kejadian itu.

Dilihat detikcom, Jumat (29/3/2019), dalam video tersebut tampak ada dua orang ibu-ibu berpakaian serba putih yang merupakan pendukung Prabowo. Mereka bertemu dengan sejumlah orang yang merupakan pendukung Jokowi. Menurut keterangan video, keributan itu terjadi di Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Dalam video berdurasi 1.28 menit itu, entah bagaimana awalnya, namun ada dua orang perempuan yang mengenakan hijab berhadap-hadapan dengan rombongan pendukung Jokowi. Mereka tampak terlibat perdebatan. Salah seorang perempuan berkerudung mengacungkan salam dua jari khas pendukung Prabowo-Sandi.

Seorang ibu-ibu dari rombongan pendukung Jokowi-Ma'ruf merangsek ke hadapan ibu berhijab yang salam dua jari. Ibu lalu berteriak: "Lu bilang gue kafir?"

Si ibu pendukung Prabowo langsung mendorong perempuan tersebut. Si perempuan balik menarik kerudungnya.

Keduanya kemudian tampak dipisahkan. Ibu-ibu pendukung Prabowo berjalan menjauh. Namun, teriakan dari pendukung Jokowi masih sesekali terdengar.

"Bu, kafir itu kalau nggak punya agama," teriak salah seorang pria.

"Ibu, jangan suka bilang orang kafir. Semua orang bisa marah," ujar yang lainnya.

Teriakan itu tidak digubris. Ibu-ibu pendukung Prabowo itu terus berjalan menyusuri trotoar. Terakhir kali, ada seorang pria yang berteriak agar ibu-ibu itu pulang ke rumah Prabowo.

"Woi ibu, ibu, pulang ke rumah Prabowo," kata si pria.

Merespons video tersebut, Direktur Hukum dan Advokasi TKN Jokowi-Ma'ruf, Ade Irfan Pulungan menyayangkan adanya gesekan di antara pendukung. Apalagi, kata dia, ada teriakan kafir yang ditujukan kepada pendukung paslon 01.

"Di satu sisi ini kan menganggap pendukung salah satu paslon bahwa paslon mereka yang paling sempurna, hebat, tanpa kekurangan. Ini kan yang tidak boleh. Menuduh seseorang dengan kalimat yang kita belum tahu kebenarannya, apalagi di depan publik," ujar Ade.

Ade berharap hal serupa tidak terulang. Ia meminta elite politik juga menyampaikan narasi agar para pendukung saling menghormati.

"Ini sesuatu yang berbahaya dan harus kita hindarkan. Kita tidak bisa menganggap paslon kita paling sempurna hanya karena didukung kelompok tertentu," kata dia.

BPN Prabowo-Sandi menyampaikan hal senada. Juru bicara BPN, Andre Rosiade meminta seluruh pihak tidak mudah terprovokasi menjelang Pilpres 2019. Namun, dia menegaskan BPN Prabowo-Sandi tidak mengetahui persis soal video tersebut.

"Tentu kita mengimbau seluruh pihak untuk menurunkan tensi. Kita tidak usah, kami tidak tahu ya. Intinya melihat video itu kan ada gesekan di lapangan, kita nggak tahu apakah itu pendukung Pak Prabowo atau pendukung Pak Jokowi. Yang pasti ini ada gesekan di antara masyarakat. Tentu harapan kita menjelang pemilu elite-elite saling menahan diri untuk berkomentar," ucap Andre.



(tsa/tor)

https://m.detik.com/news/berita/d-44...taman-suropati

Jangan ditiru ya gan sis semua...

Kalo ada yg kopar kapir cuekin aja.. masa mo ribut sama orang dongo sih? Ngabis2in energi!

















walau ane sekali2 mah ga keberatan buat ngabisin energi..
Diubah oleh khayalan 29-03-2019 06:32
22
7.6K
106
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.