Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

a.n.d.a.hAvatar border
TS
a.n.d.a.h
Harga Ayam Jatuh, Peternak 'Babak Belur'
Jakarta, CNN Indonesia -- Peternak ayam mengaku tercekik harga ayam hidup (live bird/LB) yang anjlok. Kondisi ini bahkan sudah berlangsung selama tujuh bulan terakhir.

Ketua Peternak Rakyat dan Peternakan Mandiri (PRPM) Sugeng Wahyudi mengatakan saat ini harga ayam hidup di wilayah Jawa Tengah (Jateng), Yogyakarta, dan Solo telah menyentuh posisi Rp10.500 per kilogram (kg). Sedangkan, di wilayah Jawa Barat (Jabar) mencapai Rp13.000 per kilogram (Kg).

"Harga-harga jauh di bawah biaya pokok produksi di kisaran Rp19.500 per Kg. Kondisi ini sudah berlangsung hampir tujuh bulan dan ini memberatkan peternak," katanya di kantor Kementerian Perdagangan, Rabu (27/3).

Harga saat ini juga jauh dari harga acuan yang ditentukan dalam Permendag Nomor 96 Tahun 2018 tentang Harga Acuan Pembelian di Tingkat Petani dan Harga Acuan Penjualan di Tingkat Konsumen. Dalam aturan tersebut ditetapkan harga pembelian ayam hidup di tingkat petani sebesar Rp18.000-Rp20.000 per Kg.

Menurut Sugeng, jatuhnya harga ayam hidup dipicu kelebihan produksi ayam hidup (over supply) dan tingginya biaya sarana produksi. Faktor saran produksi ini meliputi Day Old Chick (DOC) dan pakan ternak.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat Indonesia (Pinsar) Parjuni menuturkan dalam tujuh bulan terakhir, peternak rugi hingga 100 persen. Bahkan, beberapa peternak kecil sudah gulung tikar.

Hitung-hitungan kasar saja, modal beternak ayam hidup sebesar Rp20.000 per Kg. Namun, ketika panen mereka justru merugi sebesar Rp5.000 per Kg karena harga jual yang anjlok. Padahal, dalam tujuh bulan tersebut mereka sudah panen sebanyak empat kali.

"Artinya peternak sudah rugi 100 persen. Selama empat kali panen habis lah uang kami, bahkan saya sudah jual ruko, jual mobil. Artinya, peternak ayam ini tidak baik-baik saja," katanya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perdagangan dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengatakan pihaknya akan bekerja sama dengan Asosiasi Rumah Potong Hewan Unggas Indonesia (Arphuin) dan Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) untuk menyerap produksi ayam hidup peternak.

Mereka akan membeli ayam hidup dari tangan peternak di harga Rp18.000 per Kg. "Paling tidak kami angkat ke Rp18.000 dulu semoga nanti bisa ke Rp20.000 lagi," tuturnya.

Keduanya akan membeli ayam hidup dari petani pada periode 1-21 April 2019. Pada periode tersebut, Kemendag akan mengevaluasi harganya setiap hari.

"Kami coba untuk awal ini, karena nanti bulan puasa diprediksi permintaan naik lagi, kalau bulan ini permintaan ayam kurang, sehingga membuat harga jatuh," tukasnya.


kandang

Setelah diultimatum oleh capres "itu tuh", gak perlu nunggu 100 hari sejak "itu tuh" jadi presiden, ayam-ayam langsung taat menjatuhkan harganya. Memang luar biasa aura dan kewibawaan capres "itu tuh". Kalau jadi presiden, pasti ayam-ayam bukan hanya menjatuhkan harga diri mereka, tapi akan memberi bonus telur untuk setiap pembeli mereka. Tidak sia-sia menyandang sebutan Macan Asinan. Emejing!
1
2.8K
44
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.