Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

PeerlessDadAvatar border
TS
PeerlessDad
Berbagi Pengalaman Rasanya Dicampakkan dan Dibuang Oleh Pasangan
Sumber gambar : YuKepo

Hai agan dan sista, ane ingin mengulik tentang rasa di masalalu kita yang pernah dicampakkan dan bahkan sampai dibuang oleh pasangan masing-masing.

Agan,sista dan ane mungkin pernah mengalami bagaimana perasaan ketika itu terjadi. Rasa penyesalan,sakit bahkan kehilangan gairah dan semangat. Saat itu adalah hal yang sangat berat yang pernah kalian alami.

Sesal,sedih,kecewa dan sakit disaat yang sama merupakan hal yang paling mungkin kita hindari, karena sebagian besar dari kita sangat nyaman berada dalam zona nyaman yang kita ciptakan sendiri. Lalu salahkah? menurut ane Ya, salah. 

Karena kita menciptakan ekspektasi-ekspektasi yang sangat tinggi atas dasar kemauan dan ego kita sendiri tentang hubungan antara kita dan dia,loh lalu kenapa toh yang kita inginkan adalah hubungan yang bahagia dengan dia

Lantas apakah ekspektasi kita harus sama dengan apa yang kita pikirkan tanpa menghiraukan perasaan pasangan kita, kalau begitu bukankah hanya kita yang menginginkan hubungan ini berjalan seperti apa yang kita inginkan.

Egois,mungkin tanpa kita sadari kita sendirilah yang mendorong dia untuk mencampakan kita atau langsung membuang kita dari kehidupannya,miris memang tapi apakah selama inipun kita memikirkan perasaan dia atau hanya mementingkan diri sendiri. Lalu bagaimana dengan kita yang diselingkuhi atau dia yang bermain dengan perasaan kita, balik lagi bukankah ekspektasi kita itu adalah dia yang setia dan selalu berada disisi kita, bukankah benar begitu?

Awal ane merasakan dibuang pada waktu tahun 2008 atau 2009 ane lupa, Sewaktu cewe ane menjadi pasangan (pacar), ane mengharapkan kisah-kisah romansa yang indah berekspektasi tentang dia yang akan terus menerus bersama ane,indah bukan. Lalu setelah 2 bulan berhubungan dia selingkuh, pedih rasanya perasaan ane pada waktu itu. Marah,sedih,kecewa dan yang paling parah adalah malas melakukan apa-apa. Kok bisa selama 2 bulan itu ane ngerasain hal yang sepedih ini, itu semua karena ane dan dia selalu bersama-sama hampir setiap hari dan setiap jamnya hampir selalu sama-sama. Karena atas yang terjadi itu ane berekspektasi atas hubungan yang indah dan selalu bersama dia,ketika terjadi hal yang sangat tidak diinginkan,Boom hancurlah sudah semua keinginan ane untuk terus bersama dia. Dan caranya memutuskan ane pun seperti dia membuang sesuatu dengan mudahnya, dia sms ane dan esok harinya dia kekampus dan jalan dengan lelaki lain.

Pada saat itu juga ane marah dan ingin langsung menghampiri mereka, tapi temen ane halau dan ngajak ngobrol berdua ane, disana ane luapin kekecewaan,kemarahan dan kesedihan ane, ane menjelek-jelekan si cowo barunya mantan ane dan bilang bahwa ane pasti lebih baik dan lebih pantas untuknya. Teman ane bertanya " seyakin itukah lo bilang bahwa lo lebih baik dari cowonya sekarang, layakkah lo bilang lo lebih pantas dari cowonya sekarang ketika faktanya jelas-jelas lo dibuang. lo mikir deh apa yang buat lo sampe sesakit ini, pastiin aja lo tidak berekspektasi dan berharap sesuatu yang berlebihan". ane masih denial disitu menolak apa yang dikatakan temen ane, sampai akhirnya dia bilang " lo liat akhirnya seperti apa hubungan lo ini dan akibat dari rasa sakit lo sekarang, masih berpikir lo itu yang pantas dan terbaik buat mantan lo? Bro hargailah apapun keputusan dan keinginan dia, lo bukan hakim buat kehidupan dia dan lo ga berhak menilai cowo barunya itu lebih buruk dari lo". Ok ane terdiam dan saat itu juga ane mencoba buat menerima semua ini, sehari,seminggu,sebulan sampai 3 bulan, barulah ane mengerti apa yang dimaksud dengan temen ane.

Yang membuat ane menjadi lebih sakit adalah ekspektasi ane sendiri atas dasar apa yang ane inginkan dan ane harapkan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Belajar dari sana mungkin sekitar 3 atau 4 tahun setelah rasa sakit dan kecewa yang lain yang ane lalui, Akhirnya ane paham bahwa berhubungan itu bukan atas kehendak kita yang menginginkan seperti apa, tetapi atas komitmen bersama tanpa ekspektasi melainkan berjalan bersama dengan berbagi kebahagiaan, kalaupun hubungan berakhir akan tetap sakit, tetapi bukankah hal itu tidak akan menjadi sakit yang berlebihan,karena ane tidak berekspektasi tentang hubungan ini dan juga ane tetap menjalankan komitmen atas persetujuan ane dan mantan,biarpun komitmen berakhir tetapi kita tetap menghargai keputusan masing-masing.

Itu salah 1 pengalaman ane yang paling berharga,karena apa yang telah terjadi dikehidupan ane. Ane tetap berysukur mendapat pengalaman yang sangat berharga untuk kedepannya.

Selain itu banyak thread di H2H yang bahas cara moveon yang mungkin agan dan sista harus liat ketika mengalami hal yang seperti ini. Berbagilah dengan seorang teman yang agan dan sista percaya, karena mereka dapat membuka jalan untuk berpikir menyelesaikan masalah yang dihadapi, Tetapi kita sendirilah yang memutuskannya.

"What doesnt kill you, makes you stronger"

Maaf yak ini tulisan ane pertama kali dikaskus, kalo ada salah atau kurang mohon bantuannya ya. prok prok prok.

Sumber tulisan : Ane sendiri

Sumber gambar : udah ada diatas

Diubah oleh PeerlessDad 27-03-2019 07:34
0
4.1K
31
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to HeartKASKUS Official
21.8KThread27.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.