Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

luko.belitaAvatar border
TS
luko.belita
Menurunnya Pembayaran PBB Kemungkinan Akibat Warga Medan Kurang Rasakan Manfaatnya

-Masyarakat banyak yang enggan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) akibat tidak merasakan manfaat dari membayar pajak tersebut. Masyarakat merasa banyak fasilitas publik tidak dapat dinikmati seperti jalan rusak, drainase tumpat dan persoalan sampah.

Hal itu terungkap dalam acara Sosialisasi Perda IV No.3 Tahun 2011 tentang Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan yang dilaksanakan anggota DPRD Medan Paul Mei Anton Simanjuntak di Jalan Ambai Kecamatan Medan Tembung, Senin (4/3).

"Dicari tahu dulu, apa penyebab masyarakat enggan bayar PBB. Ya bisa jadi kami kecewa, karena jalan-jalan kami rusak, parit tumpat. Camat saja tidak mau meninjau parit tumpat, malah anggota dewan yang turun ke lapangan," ujar Sibarani lagi.

Sedangkan Aden Sijabat warga Jalan Gereja meminta agar pemerintah melakukan pemutakhiran data secara otomatis jika masyarakat melakukan pengurusan surat tanah. Akibat tidak adanya pemutakhiran data, seringkali ditemukan masalah nama objek pajak berbeda dengan nama wajib pajak.

"Kami meminta agar pengurusan surat tanah dilakukan pemutakhiran data. Contoh, bapak saya sudah meninggal, tapi terhutang juga pajaknya. Itu karena tak ada pemutakhiran data," ujar Sijabat lagi.

Dia juga meminta agar peran lurah dan Kepling dalam pengutipan PBB dikembalikan seperti dulu. "Sekarang kan yang mengutip petugas pajak, ya dikembalikan saja semula seperti dulu. Direhab kembali cara-cara pemungutan PBB, mungkin akan kembali seperti semula dan mencapai target," sebutnya.

Dalam acara sosialisasi, Paul MA Simanjuntak mengingatkan masyarakat agar mematuhi peraturan pemerintah untuk membayar PBB. Setiap orang yang memiliki tanah dan bangunan wajib membayar PBB setiap tahun.

Menurutnya, sebelum tahun 2011, PBB dikelola Dirjen Pajak dengan formasi 70 persen untuk daerah dan 30 persen untuk pusat. Pada 2011 lahirlah Perda Nomor 3 sehingga PBB 100 persen diterima dan dikelola Pemda.

Namun beberapa tahun belakangan ini, pengutipan PBB mengalami penurunan. "Padahal dari PBB ini sebagian besar untuk pembangunan Kota Medan," ujar anggota Komisi D DPRD Medan ini.

Sementara itu, Camat Medan Tembung yang diwakili Kasi Pem Samsul Nasution menyatakan, sejak 2017 pembayaran PBB mengalami penurunan drastis dan tak mencapai target.

"Di tahun 2017, PBB yang diperoleh sekitar 72 persen. Nah, di 2018 hanya dapat 54 persen saja. Apa karena ada kenaikan pajak, sehingga masyarakat banyak yang tak membayar atau karena ada hal lain. Permasalahan yang sering kami temui, adanya SPPT ganda atau pun si pemilik objek sudah pindah," ujarnya seraya meminta agar anggota dewan membantu agar bisa mendongkrak PBB masyarakat.

Menanggapi itu, Paul juga meminta warga agar segera membayar PBB sebelum 31 Agustus, karena lewat tanggal tersebut akan kena denda sebesar 48 persen. Meski demikian, sampai berapa tahun pun PBB belum dibayar, dendanya tetap 48 persen.
"Pembangunan jalan dan drainase, anggarannya bersumber dari pajak, salah satunya dari PBB. Maka mari kita bayar PBB agar pembangunan Kota Medan makin lancar," ajaknya mengakhiri. (A13/l)

https://hariansib.com/Medan-Sekitarn...kan-Manfaatnya
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Kerugian membayar pajak NKRI (bukan hanya PBB) di medan :

1. Buat bangun jalan, yang mana pembangunan nya musti setor uang keamanan ke ormas/okp petak ngangkang setempat

2. Jalan yang sudah jadi, buat siapa ? buat lahan parkir preman hasil beraknak makpetak pinggir kali dan pinggir rel kereta api, bebas pajak, semuanya masuk ke dalam lobang ngangkang makpetak sumut
Parkir rumah sendiripun musti bayar parkir ke lobang makpetak setempat !!

3. Bangun terminal buat siapa ? buat jadi sarang preman petak, dimana peras, rampok,jambret, aniaya adalah aksesoris wajib di semua fasum dan fasos medan

4. Bangunan para pembayar pajak di medan kena musibah, seperti kebakaran, banjir, gempa bumi, dll

Nasib kau lah tu, masak minta bantuan pemerintah, situ kan kaya, punya rumah resmi di atas tanah resmi dengan SHM, makanya BAYAR PAJAK !!

5. Buat drainase ? nanti saat sudah selesai, ditutup kayu, dijadikan lapak dijual oleh ormas okp ps petakberak setempat, tumpat lagi

6. Gaji aparat ? aparat medan loyalitas 1000% ke preman petakngangkang, bukan ke warga NKRI, walau gaji mereka dari uang pajak WNI

7. Dijambret/dirampok/dianiaya preman ? lapor ke polisi, diperas lagi emoticon-Big Grin


Keuntungan tidak bayar pajak NKRI di medan :


1.Tinggal di lahan negara di bantaran kali, gratis, ga perlu sertifikat, ga perlu bayar PBB, IMB, dll, yang penting abang ormas okp ps setempat temen kitak2

2. Kalau pemerintah kasih bansos, kitak2 yang di bantaran sei taik deli dapat prioritas bantuan gratis dari uang pajak WNI

Maklum walau rumah kitak2 di pinggiran sei taik deli ADA PARABOLA, WARNET, CASINO JUDI MESIN,DLL, kitak2 kan kismin2 semua, bahkan terpaksa musti nyabu 3-5 kali sehari untuk nahan lapar karena tidak mampu beli beras emoticon-Turut Berduka

3. Kitak2 kerja malak parkir, duit spsi,dll , omzet minimal 500k sehari, bebas pajak, gada urus surat2 pajak segala, tinggal setor sama bang petak setempat, sisanya buat sabu dan fuckter

4. Kalau rumah kitak2 kenak musibah kebakaran/banjir/gempa/dll, maka berbondong2 pejabat medan baik sipil maupun militer bawa bingkisan bantuan yg biayai uang pajak WNI, kurang apa coba lae ?

5. Kitak2 mau digusur ? nanti ratusan anggota DPRD mukapetak sumut yang digaji dengan uang pajak WNI, pada belain kitak2 yang rakyat "kecil", yang engga bayar pajak lagi seumur hidup

6. Air ? listrik ? gratis lae, tinggal colok, curi saja dari NKRI, gratis lifetime, buat parabola cukup, buat warnet cukup, buat mesin judi cukup, siapa yang berani nindak ? kita meras dan tikam orang di medan saja, aman kok, yang penting ce es sama polsek nya emoticon-Big Grin

7. Waktu gagal jambret/rampok/aniaya/peras , karena korban membela diri ? lapor polisi,langsung korban yang berupa wni pembayar pajak ditangkap dengan tuduhan penganiayaan preman emoticon-Angel

wong orang kitak2 yang parasit mukapetak kan kasta paling tinggi, yang bayar pajak justru kasta paling hina berdasarkan kearifan fefek makpetak sumut

Sama halnya dengan lembaga2 dan yayasan2 amal di sumut yang pasang iklan seluruh Indonesia, dengan semboyan bantu anak2 sumut

Kalau ente cari background pendiri yayasan2 amal sumut di google tanpa filter, deep web, dark net, semuanya ada background premanisme mafia

Jalur dari preman menuju mafia di luar negeri:

preman kecil ----> preman menengah ---->preman besar alias mafia ---->keluar dari dunia preman/mafia hanya saat mati, berhubung kalau keluar dari dunia hitam saat masih bernafas akan menjadi target buruan rekan2 nya emoticon-Big Grin

Jalur dari preman menuju mafia di Indonesia, khususnya sumut (paling unik dan ghoib, only in indonesia, no other countries) :

preman kecil ----> preman menengah ---->preman besar alias mafia ---->keluar dari dunia preman/mafia karena "bertaubat dan ingin berbuat baik (secara ajaib tidak mati dibunuh oleh rekan2 nya karena mereka "percaya" dia tidak bakal "nyanyi" tentang seluk beluk kegiatan kriminalnya, beda sama negara2 lain)

Dan kemudian sering2 selfie pakai pakaian religius, rajin beribadah, menyandang predikat "mantan preman berhati mulia"/"mantan preman pejuang mesjid"/"mantan preman pelindung gereja"/"mantan preman dermawan" dan dalam usaha nya membantu rakyat miskin melalui pembentukan berbagai yayasan2 dan lembaga2 amal

Dimana murni pembentukan yayasan2 dan organisasi2 amal ini adalah atas dasar amal ibadah saja, bukan karena fakta bahwa jalur amal adalah jalur pencucian uang termudah dan termurah serta bebas pajak emoticon-Angel

Al Qaeda dan ISIS pun dibiayai oleh yayasan2 amal dengan modus serupa emoticon-Angel
https://en.wikipedia.org/wiki/List_o...s_to_terrorism

Dimana tentu saja keluarga2 "kismin" yang tidak mampu beli beras sehingga terpaksa nyabu 3-5 kali sehari yang selalu menjadi prioritas penerima bantuan dari yayasan2 amal dan lembaga2 amal asal sumut emoticon-Angel

Don't worry, untuk keperluan siaran dan brosur, akan disediakan beberapa cosplay asli sumut, spt :

- nenek2 pakai kerudung dengan pakaian compang camping menerima bantuan dari pejabat militer/sipil/anggota yayasan sambil tersenyum di foto/di tayangan streaming (wajib hukumnya cosplay tipe ini)

- bocah2 maling mukapetak sumut yang dibedakin, terus dipakein krudung/salib/simbol2 agamis lainnya lagi belajar agama, difoto, dikasih efek bloom biar kemilau dikit, terus jadi sampul depan brosur yayasan amal sumut emoticon-Angel



Kalau mau percaya kepada firman Tuhan, maka kita musti megang prinsip "berbahagialah mereka yang tidak melihat tapi percaya" (sangat sulit dipraktekkan)

kalau mau percaya kepada firman sipetak sumut, maka kita musti megang prinsip "berbahagialah mereka yang melihat tapi tidak percaya" (1000 kali lebih sulit dari beriman kepada Tuhan) emoticon-Ngakak (S)

Pajak Ceb0k Makpetak Sumut


11
2.3K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.