Benarkah Semakin Lama Agan/Sista Memegang Gawai Indikasi Kesepian Semakin Tinggi?
TS
Surobledhek746
Benarkah Semakin Lama Agan/Sista Memegang Gawai Indikasi Kesepian Semakin Tinggi?
Quote:
Logika yang dibangun memungkinkan pernyataan tentang kesepian (perasaan sunyi; tidak berteman) itu benar. Atau mungkin saja salah. Simaklah indikator-indikator berikut:
Quote:
1.Aktifitas sehari-hari tidak banyak memerlukan waktu
Orang yang aktifitas sehari-harinya sangat nimim memungkinkan menjadi penyebab kesepian. Misalnya; ibu rumah tangga, anak-anak di pagi hari sekolah, suami bekerja di luar rumah. Kesendirian menyebabkan aktifitas mencari teman berjalan di dalam ruangan. Akhirnya gawai menjadi salah satu hiburan selain hiburan lain seperti nonton acara televisi.
Mari kita urai kegiatan yang dilakukan ibu rumah tangga dalam kesehariannya. Secara umum bisa dikatakan, bahwa kegiatan ibu rumah tangga banyaknya tak terkira. Mulai dari bangun pagi, menyiapkan sarapan untuk seluruh keluarga. Didahului dengan membersihkan semua peralatan dapur sisa makan malam. Kemudian memasak untuk sarapan. Diselingi dengan mencuci pakaian. Sebagian sudah mencuci dengan mesin cuci. Saat hidangan sarapan pagi selesai disajikan, lalu disantap bersama seluruh anggota keluarga. Yang tersisa adalah peralatan sarapan. Dibersihkan. Cucian di keringkan. Dijemur. Selesai.
Sisanya belanja sayur mayor di depan rumah, atau ke pasar harian. Hal ini jika dilakukan mingguan berarti kegiatan belanja harian ditiadakan. Untuk memasak makan siang tidak mungkin dilakukan. Jaman sekarang sekolah baru bubar setelah pukul 15.00 atau lebih. Sedangkan suami pulang kerja ketika sore hati, bahkan ada yang pulang pada malam hari, otomatis hidangan makan siang tidak disajikan. Sejak pukul 09.00 pagi hingga siang atau bahkan sore hari, apa yang ibu rumah tangga lakukan? Sebagian kecil ada yang melakukan aktifitas lainnya selain memegang gawai dan mengoperasikannya untuk bersosial media, terutama chatting melalui berbagai sosial meda yang ada di aplikasi gawa tersebut. Jika sudah keranjingan, dan obrolan dalam aplikasi chatting belum selesai disambung dengan selinga pekerjaan ringan harian. Coba bayangkan, jika ketika itu jaringan internetnya macet. Atau kuota habis ketika memang waktunya memegang gawai dan mengoperasikan aplikasi chatting dan sosial media. Galaunya pasti tidak terkira.
Quote:
2.Selingan mengurangi beban stress
pekerjaan.
Spoiler for Di Sini:
Tidak cuma itu, bapak-bapaknya juga, di sela-sela pekerjaannya masih sempat menulis status sosial media, atau mengoperasikan aplikasi chatting di sela pekerjaannya. Saking asyiknya chatting dalam grup-grup yang banyak dan harus dijawab bahkan sebagian ada yang mengabaikan pekerjaannya.
Ketika diperjalanan, aaplikasi chatting juga masih berjalan. Banyak respon terhadap obrolan yang harus di selesaikan. Baik tentang pekerjaan atau sekedar obrolan candaan yang tak tentu arahnya. Lantas, kesepiannya dimana? Pada saat gawai kehabisan baterainya, sedih tak terkira. Sudah berpikir keras bagaimana agar mengganti gawai yang lebih kuat daya tahan baterainya. Ketergantungan terhadap aplikasi kasi chatting dan sosial media sudah sangat kepada hampir semua pekerja. Setap informasi pekerjaan sekarang lengkap disampikan hanya lewat aplikasi chatting.
Quote:
3.Aplikasi chatting akhirnya jadi kebutuhan
Spoiler for Di sini:
Karena tuntunan pekerjaan akhirnya setiap orang harus menggunakan gawai yang mampu menampung aplikasi chatting dan sosial media. Seakan merasa kehilangan informasi ketika tidak sempat membaca seluruh pesan dalam obrolan grup. Bahkan adayang terbata belajar menggunakan gawai sekedar untuk ikut membaca pesan dari anggota keluarga yang berada jauh dari kita. Jika suatu ketika, jaringan internet tidak ada selama sehari saja, apa yang dirasakan? Pasti semua aktifitas yang biasa dilakukan akan terhenti seketika. (bisa jadi, setiap menit gawai akan dipandangi berkali-kali. Sambil melontarkan sumpah seraah mengapa jaringan internet tidak ada) Ternyata semakin maju suatu peradaban, semakin tinggi tingkat ketergantungan. Kita bisa bayangan. Jika tidak listerik padam saja. Mulai dari memasak nasi dengan pemanas listrik, merebus air juga dengan listerik, menyertika, dan lain sebagainya. Dan, yang paling penting, jika listrik padam, menara-menara tower untuk jaringan seluler akan padam. Otomatis jaringan seluler dan internet hilang. Sepilah semuanya. Mari bercermin beberapa puluh tahun yang lalu, ketika memasak menggunakan kayu, atau minyak tanah, menyetrika menggunakan arang, ddan tak kena yang namanya jaringan internet dan gawai serta aplikasi chatting dan sosial media. Ternyata semua berjalan apa adanya. Tidak ada yang merasa kesepian dan merasa kehilangan.
Quote:
Jadi kesimpulannya, semakin berjalannya waktu, maka tingkat kesepian kita akan selalu bertambah seiring dengan semakin tergantungnya kita akan barang-barang dan system yang ada di sekitar kita. Semoga jadi pelajaran berharga. Agar hidup tidak kesepian, janganlah banyak tergantung dengan apa pun.