Hari Jumat datang lagi. Lagi dan lagi, kubu yang selama ini menjadikan isu agama sebagai isu politik, sembunyi entah di mana kalau sudah hari Jumat. Kita mungkin sudah bosan melihat cara mereka menggunakan isu agama, tapi mereka sendiri tak pernah bosan memperalat agama jadi kendaraan politik.

Kini Kubu Prabowo-Sandi merasa mereka akan menang. Konon kabarnya, selisih suara mereka dengan Jokowi semakin tipis. Tentu saja, untuk menyenangkan hati, hal itu sah-sah saja mereka lakukan, daripada mereka pesimis terus. Untuk memberi semangat kepada para relawan, tentu saja mereka boleh membuat dongeng.






Mari kita berandai-andai bila Prabowo memang—walaupun MUSTAHIL.

Bayangkan Riziq Shihab jadi Menteri Agama. Kebayang ga, Kementrian Agama diurus oleh orang yang sejauh ini cuma bisa ngurus Ormas. Itupun Ormas yang hanya mengandalkan otot, bukan otak. Ormas yang menggunakan cara-cara kekerasan untuk memaksakan kehendak, bukan dengan cara-cara yang lebih beradab dan berpendidikan. Bayangkan Riziq Shihab yang sekarang masih sembunyi di Mekah sebagai orang pengecut itu jadi Menteri Agama, bisa-bisa agama-agama minoritas mereka singkirkan. Toh, selama ini, hanya sebagai Ormas saja mereka sudah bertindak sewenang-wenang terhadap agama minoritas.

Atau bayangkan Menteri Agama dari PKS. Sebagai partai saja, mereka sudah terbiasa korupsi, bertindak sewenang-wenang, bahkan membuat politik dinasti keluarga. Di mana-mana orang sudah pada tahu, kalau PKS itu partai paling NEPOTISME di Indonesia. Lihat saja, kalau ada suatu institusi dipimpin orang PKS, mereka akan membawa kaum mereka ke dalam institusi tersebut dan kemudian membuat kerajaan di sana. Ga cuma institusi politik, tetapi juga institusi pendidikan.

Atau bayangkan Menteri Agama dari Gerindra! Alamak, makin parah saja jadinya. Bayangkan Partai yang selama ini menjadikan agama hanya sebagai alat politik, alat mencapai ambisi kekuasaan, dan kemudian Menteri Agama berasal dari partai tersebut. Tak ubahnya seperti menyuruh kucing menjaga ikan, tentu mana bisa kita percaya kucing itu tidak akan menyentuh atau melarikan ikan itu. Begitulah kalau Gerindra diberi kekuasaan, mana mungkin mereka tidak akan memanfaatkan kekuasaan itu untuk kepentingan kelompok. Ini aja masih dalam bentuk Partai, sudah berani-beraninya memanfaatkan isu agama secara biadab. Apalagi mereka jadi perwakilan di Kementrian Agama! Bah!

Atau bayangkan Amin Rais jadi Menteri Agama? Gimana menurut kalian semua? Seperti apa kira-kira jadinya? ….