• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pemain PUBG Masuk Gan! Akankah Keluar Fatwa Haram untuk Game PUBG Mobile?

erryqueryAvatar border
TS
erryquery
Pemain PUBG Masuk Gan! Akankah Keluar Fatwa Haram untuk Game PUBG Mobile?
Tidak ada keraguan bahwa PUBG Mobile adalah salah satu mobile game paling populer. Hanya dalam setahun sejak dirilis, game ini tidak hanya menjadi fenomena global, tetapi juga telah berhasil mengatur beberapa turnamen game terbesar. Pada saat yang sama, popularitas permainan yang luar biasa telah menyebabkan beberapa efek negatif. Di India, dua orang tewas ditabrak kereta api saat bermain PUBG. Bahkan Brenton Tarrant, terdakwa pembantai di Selandia Baru, diberitakan juga bermain PUBG secara aktif. PUBG pun dikaitkan dengan kekerasan, perang, dan Islamofobia.

Oleh: Mata Mata Politik

Karena permainan PlayerUnknown Battlegrounds (PUBG)—game online yang memungkinkan 100 pemain bertarung di medan perang virtual—ini gratis dan mudah diakses di semua smartphone Android atau iOS, banyak orang menjadi kecanduan. Di India, PUBG telah menjadi sorotan. Ada banyak laporan di India yang menyatakan para siswa yang mengabaikan sekolah, berkinerja buruk dalam ujian dan bahkan beberapa kasus kekerasan ekstrim, melukai diri sendiri dan bahkan bunuh diri.

News18.com melaporkan, berbagai pejabat negara dan menteri India juga telah menyatakan keprihatinan mereka dengan menyebut permainan itu sebagai ‘setan’ dan sumber kecanduan yang membusuk dalam pikiran anak-anak muda.

Dalam kasus baru-baru ini, seorang remaja menarik uang dari rekening bank ayahnya untuk membeli game controller PUBG serta senjata untuk bermain game online, kata polisi India pada hari Sabtu (23/3). Masalah ini terungkap setelah sang ayah mengajukan keluhan kepada polisi pada 20 Januari 2019, dengan alasan bahwa sekitar 50.000 rupee (sekitar Rp10 juta) telah ditarik dari rekening banknya.

Spoiler for ss Game PUBG Mobile:


Pekan lalu, berbagai kota di Gujarat termasuk Surat, Rajkot dan banyak distrik telah melarang PUBG dengan mengeluarkan pemberitahuan. Petugas kepolisian sangat tegas tentang larangan tersebut dan telah mengeluarkan pernyataan bahwa masalah tersebut akan sangat diseriusi.

Tak hanya itu, kota-kota lain di India juga berencana melarang PUBG. Mereka menyebut game tersebut menyebabkan ‘kecanduan’, ‘berbahaya’, dan ‘mengganggu’.

Surat edaran untuk melarang PUBG Mobile juga dikirimkan kepada sejumlah petugas pendidikan dasar wilayah untuk secara kolektif berupaya mengurangi jumlah insiden yang timbul dari kecanduan game. Bahkan Ketua Badan Hak Anak Gujarat telah mengirim surat edaran kepada badan perlindungan hak anak National Commission for Protection of Child Rights  (NCPCR) dari semua negara untuk membantu mengekang efek negatif dari permainan PUBG.

Larangan PUBG Mobile dikeluarkan mulai 9 Maret 2019 tanpa konfirmasi apakah larangan itu akan bersifat sementara atau akan permanen. Namun dilaporkan bahwa larangan itu akan tetap berlaku sampai 30 April 2019.

Sesuai pemberitahuan, di India, siapa pun dapat mengajukan keluhan dan memberitahu kantor polisi terdekat jika mendapati orang-orang yang memainkan PUBG, dan tindakan akan diambil terhadap mereka berdasarkan Undang-Undang Pemerintah Pusat India di bawah Pasal 188.

Tak hanya berasal dari pemerintah, kekhawatiran soal dampak PUBG juga dirasakan masyarakat India. Saudara kembar Amar dan Ashish Vitthal dari Maharashtra memilih festival Holika Dahan—yang menandai kemenangan kebaikan atas kejahatan—untuk menimbulkan kesadaran tentang penyakit PUBG Mobile, permainan penembak orang ketiga multipemain.

Kedua saudara itu telah membuat figur ponsel yang menggambarkan PUBG, yang mereka rencanakan untuk dibakar.

“PUBG harus dilarang. Para orang tua mengatakan kepada kami anak-anak bermain PUBG sepanjang hari. Mereka menghargai kami atas konsepnya (pembakaran figur PUBG),” kata Vittal, seperti dilaporkan NDTV.

“Orang-orang terpengaruh dengan kekerasan dengan bermain PUBG, anak-anak tidak fokus pada studi. Jadi kami datang dengan konsep ini. Sebelumnya kami telah menciptakan kesadaran tentang polusi suara, demonetisasi, dan sebagainya. Kami akan membakar figur ini selama Holika Dahan. Kami ingin menyebarkan pesan sosial,” tambah Amar.

Kekhawatiran terhadap game PUBG kembali mengemuka setelah pembantaian di masjid-masjid di Christchurch, Selandia Baru. Terdakwa pelaku penembakan, Brenton Tarrant, diketahui merupakan pemain game PUBG.

Wajar jika game perang menjadi sumber kekhawatiran banyak pihak. Pasalnya, Tarrant sendiri telah mengakui dalam manifestonya bahwa “(video game) mengajarkan saya menjadi pembunuh.”

Setelah kebiasaan bermain game Tarrant terungkap, ada upaya untuk menghubungkan tragedi Selandia Baru dengan PUBG atau game kekerasan serupa. Beberapa gambar dari game itu pun menjadi viral. Salah satu gambar dalam adegan adalah karpet yang tampak seperti sajadah. Ini dikaitkan dengan Islamofobia.

Mufti Negri Sembilan Malaysia Datuk Mohd Yusof Ahmad bahkan menyarankan agar Malaysia juga melarang PUBG. Dia berpikir bahwa permainan ini memiliki dampak negatif pada anak muda karena dapat mendorong para pemainnya ke arah terorisme. Dia bahkan mendesak pemerintah Malaysia untuk melarang PUBG sesegera mungkin.

Spoiler for PlayerUnkown's BattleGrounds Mobile:


Menurutnya, fakta bahwa game saat ini dianggap sebagai olahraga profesional berarti bahwa pemerintah harus lebih memperhatikan (konten dari game yang beredar).

“Saya yakin game ini telah direncanakan dengan sengaja sejak lama,” kata Datuk Mohd Yusof seperti dilaporkan New Straits Times, Minggu (17/3).

“Tujuannya adalah untuk membentuk pikiran generasi muda agar menikmati perang, untuk bertarung dan menikmati kegiatan yang kejam.”

Dia mengatakan permainan itu tidak pantas untuk umat Islam dan harus dilarang, karena mudah diakses dan dapat dimainkan oleh siapa saja di laptop atau ponsel.

“Bukan tidak mungkin senjata api dapat dengan mudah diakses suatu hari. Pikirkan konsekuensinya jika PUBG menjadi bagian dari kehidupan anak muda kita,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan umat Islam harus menjauh dari permainan karena itu hanya akan memperburuk Islamofobia, kemungkinan besar karena stereotip ” teroris” yang ditujukan kepada umat Islam.

PUBG mungkin hanya permainan, tetapi jika kembali terjadi insiden, umat Islam kemungkinan besar akan kembali menjadi kambing hitam. Datuk Mohd Yusof percaya bahwa kecelakaan Christchurch terjadi karena kebencian terhadap Islam.

Sementara itu, PUBG juga menjadi sorotan di Indonesia, dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) pusat dan MUI Jawa Barat mengkaji tentang keharamannya.

MUI Jabar mempertimbangkan untuk mengeluarkan fatwa haram terhadap game PUBG. Mereka tengah mengkaji dampak-dampak dari bermain game online bertema perang tersebut.

“Tentu kita harus teliti terlebih dahulu mengenai dampak dari game ini,” kata Ketua MUI Jabar Rahmat Syafei, seperti dilaporkan Detik.com.

Menurutnya, memang pada prinsipnya segala hal yang memberi dampak negatif secara luas akan diharamkan oleh MUI. Apalagi, kata Syafei, jika sampai menginspirasi seseorang untuk melakukan tindakan kejahatan.

“Kami belum melakukan fatwa. Tapi secara umum kalau (PUBG) berdampak merusak (akan) jadi tidak boleh. Akan kami pertimbangkan (untuk membuat) fatwa supaya ada (upaya untuk) menutup jalan sebuah kejahatan,” pungkas Syafei.

MUI pusat dilaporkan juga sedang mempertimbangkan fatwa haram untuk PUBG.

“Fatwa adalah jawaban hukum Islam dalam upaya memberikan solusi atas permasalahan yang muncul di masyarakat, pertimbangannya komprehensif,” ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Niam Sholeh kepada Detik.com, Kamis (21/3).

“MUI akan lakukan kajian. Di samping konten, juga dampak yang ditimbulkan.”

Tak hanya MUI, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) juga ikut meneliti PUBG dan dampak-dampak yang ditimbulkan terhadap pemain. Bukan tak mungkin PUBG akan dilarang jika terbukti berdampak negatif.

“Kami akan mendalami terkait game ini secara komprehensif. Jika ditemukan muatan kekerasan dan sadisme yang berdampak negatif bagi pengguna anak, tentu game dimaksud tak boleh diakses oleh anak,” kata Ketua KPAI Susanto kepada Detik.com, Kamis.

Di sisi lain, para penikmat game PUBG berpikir bahwa larangan itu konyol dan bertanya mengapa aplikasi seperti TikTok (yang dikenal karena mempromosikan eksploitasi seksual anak-anak) dan kegiatan seperti merokok dan konsumsi alkohol tidak dilarang.

PUBG Mobile adalah game yang berbasis kepada game PC populer dengan nama yang sama, yang dikembangkan oleh developer China Tencent.

Spoiler for Sumbernyo::



Ane belum nyobain PUBG sih, karena memori hape ane penuh mulu, nyisa mobile legend doang emoticon-Hammer...tapi dulu ane maen COD, Counter Strike, sama Sniper Elite, gan emoticon-Big Grin
Diubah oleh erryquery 21-03-2019 17:13
0
987
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.