Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ahli.itAvatar border
TS
ahli.it
Pengamat: Debat Ketiga Tidak Seimbang karena Ma'ruf Amin Ulama

Pantau.com - Debat ketiga pilpres yang akan digelar Minggu, 17 Maret 2019, mempertemukan dua calon wakil presiden dari kubu 01 Ma'ruf Amin dan 02 Sandiaga Uno. Untuk keduanya, debat nanti merupakan pertemuan pertama adu argumen di level nasional.

Ma'ruf Amin dinilai lebih unggul dari Sandiaga karena label Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang masih melekat di dirinya.

"Kiai Maruf masih pakai jaket ulama, beliau masih jadi Ketua MUI. Kalau sepengetahuan saya ulama enggak boleh didebat. Kalau ulama bicara kita harus ikutin, kalau enggak suka diam aja. Kalau besok debatnya Kiai Maruf sebagai ulama, Sandi sebagai politisi itu enggak imbang menurut saya," kata Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio dalam diskusi Seberang Istana yang bertajuk 'Siapa Berani Mendebat Ulama' di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (14/3/2019). 

"Dia harus berani men-declare bahwa 'Saya Maruf Amin cawapres nomor 01'. Kalau kompetisinya Kiai Maruf sebagai ulama dengan Sandi politisi, apa pun yang dilakukan Sandi akan salah. Kalau Sandi mendesak, 'Wah Sandiaga Uno mendesak ulama'. Kemudian kalau Sandi memberikan pertanyaan sulit, 'Wah Sandiaga Uno berniat mempermalukan Ulama'. Susah. Tapi kalau debatnya antar politisi akan berbeda," tuturnya.



BACA INI GAN:
Arie Untung Kutuk Aksi Penembakan Brutal di Masjid Selandia Baru

Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Nasional Siti Zuhro berpandangan debat nanti akan lebih menarik karena baik Ma'ruf juga Sandi sama-sama pemula di level pilpres.

"Kita akan betul-betul dipertontonkan dua cawapres yang baru pertama kali. Berbeda dengan Pak Jokowi dan Pak Prabowo, kita sudah pernah lihat ketika 2014. Tapi ini betul pemula bagi kedua orang ini di level nasional," katanya.

Menurutnya, debat antara Ma'ruf Amin dengan Sandiaga Uno tidak ada urusan antara ulama atau non ulama. Keduanya diharapkan bisa tetap saling adu argumen tanpa tersandera dengan budaya adat ketimuran.

"Santun tapi tetap berargumentasi dengan serius. Yang tidak boleh adalah menohok aib individual yang tidak ada urusan dengan visi misi," katanya.


Sumber: Pantau.com
1
2.9K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.