FAKTA, BREADTALK Bukan Dibuat Oleh Orang Indonesia, Ini Kisahnya
TS
jonoswara1976
FAKTA, BREADTALK Bukan Dibuat Oleh Orang Indonesia, Ini Kisahnya
DULU Ada Rumor Kalau BreadTalk yang mendunia itu pendirinya Orang Indonesia
Sosok Johny Andrean, yang tukang salon itu, disebut-sebut menjadi pendiri dari toko roti tersebut.
Nyatanya, pendiri BreadtTalk sesungguhnya adalah orang Singapura, namanya George Quek. Asumsi Johny Andrean pemilik BreadTalk pun enggak sepenuhnya salah karena si tukang salon itu memegang lisensi franchisenya.
Nah, siapa sih sebenarnya GEORGE QUEK itu? Bagaimana jalan dia bisa sukses menjadi taipan toko roti yang mendunia?
Secara kebetulan, ane nemu cerita kehidupan George Quek di Bisnis.com . Nah, ane akan buat ceritanya dari awal sampai abis dengan lebih berurutan nih.
Quote:
Quek bukan berasal dari anak konglomerat. Ayahnya bekerja sebagai petani sayur yang lanjut menjadi pelaut, sedangkan ibunya berstatus ibu rumah tangga. Semasa bocah, Quek adalah sosok pemalu, dia tidak menyukai gaya sekolah yang kaku dengan berbagai aturan. Jiwanya yang kreatif sudah dapat tercium dari jumlah penghargaan yang diraih dalam beragam kompetisi seni. Usai menamatkan sekolah di Xinming Secondary School, dia mengikuti kelas Singapore Art Academy. Namun, dia harus bekerja sebagai teknisi listrik untuk membiayai pendidikannya tersebut. Menginjak umur 20 tahun, Quek mengikuti dinas militer selama 5 tahun dengan pangkat terakhir sersan mayor.
Ternyata, Quek ini bukan orang kaya dari lahir loh. Bapaknya cuma tukang sayur yang berlanjut menjadi pelaut dan ibunya ibu rumah tangga.
Nah, Bagaimana cara Quek bisa sukses sampai sekarang ya?
Selepas Wamil, Quek merantau ke Hong Kong
Quote:
Jalan hidupnya memasuki babak baru saat memutuskan pergi ke Hong Kong dan bekerja di sebuah toko kerajinan di Parklane Shopping Mall. Di sini, dia membuat ukiran kayu, ukiran logam, hingga berdagang permen jenggot naga. Nah, di sana Quek bertemu dengan Katherine Lee Lih Leng, supervisornya yang kelak menjadi istrinya.
Nah, di Hong Kong hasilnya dia cuma ketemu bininya doang sih. Namun, biasanya bini itu bawa rezeki. Jadi, kesuksesan dia sekarang bisa jadi karena menikah dengan bininya yang sekarang. Coba dia nikah sama kamu, bisa kepikiran bikin BreadTalk enggak?
hehe ... #Intermezzo aja itu, jangan dimasukkin ke hati
Nah, kisah Quek berlanjut ke Taiwan. Di sini lah dia mulai akrab dengan bisnis kuliner.
Pada 1982, Quek memilih hijrah ke Taiwan dengan tujuan melanjutkan pendidikan seni di sebuah lembaga terkenal. Namun, dia masih terbayang-bayang dengan manisan kumis naga. Quek pun membuat keputusan serius, dia mengajak Katherine Lee untuk mendirikan kios permen jenggot naga di pusat perbelanjaan Taipei. Untuk memulai usahanya, dia meminjam uang dari ayahnya. Bisnis Quek dan Katherine ini berkembang tidak terlalu pesat, tetapi mereka melakukan pengembangan dari segi pemasaran yang makin intensif dan penyesuaian harga. Alhasil, bisnis permen Quek tumbuh hingga bisa menambah 5 cabang dan mencatat penjualan senilai US$240.000 per bulan. Kesuksesan itu membuat Quek gatal menyicipi bisnis kuliner lainnya. Dia pun memutuskan jualan jajanan khas Singapura yakni, mie babi cincang atau bak chor meeke pasar Taiwan. Bahkan, Quek sampai pulang kampung ke Negeri Singa buat belajar membuat mie tersebut. Dengan modal US$100.000, dia mulai menjajakan mie babi cincangnya. Quek pun menamai kedai mienya di Taiwan dengan sebutan Singa. Sayangnya, kesuksesan permen kumis naga tidak menular ke kedai mie babi cincangnya. Kedainya tutup setelah beroperasi tiga bulan karena pengelolaan bisnis yang buruk. Namun, Quek tidak menyerah begitu saja. Dia kembali membangkitkan kedai Singanya itu dengan konsep yang berbeda. Kali ini, dia menggandeng koki berpengalaman dan memperbanyak varian menu seperti, sate, nasi ayam Hainan, mie udang, ditambah dengan adaptasi resep yang sesuai dengan lidah Taiwan. Nah, Quek menuai hasilnya kali ini, kedai Singa sukses besar. Kedai Singa bisa ekspansi dengan memiliki 21 cabang. Selama di Taiwan, Quek juga sempat bisnis es krim selama 9 bulan. Lini bisnis es krimnya itu memiliki 3 cabang dan bisa disebut cukup sukses.
Nah, total bisnis yang dijalani oleh Quek di Taiwan itu ada tiga :
1. Bisnis permen jenggot naga
2. Bisnis Mie Babi Cincang
3. Bisnis es krim
Dan ketiganya sukses gan, sempat gagal sih cuma dia mampu bangkit lagi.
Pada 1993, Quek balik ke Singapura nih. Dia ngapain ya di Singapura?
Quote:
Namun, Quek harus meninggalkan Taipei dan pulang kampung ke Singapura pada 1993. Dia juga menjual semua bisnisnya di sana.
Balik ke Negeri Singa bukan berarti Quek menjauh dari dunia kuliner. Dia bersama mitra dari Taiwan justru memulai perusahaan rintisan jejariing foodcourt yang disebut Food Junction. Selama 8 tahun berjalan, Food Junction sudah memiliki 14 foodcourt di seluruh Singapura.
Namun, Quek memutuskan undur dari dari posisi Direktur Pengelola Food Junction. Dia memilih buka lembaran baru dengan membangun toko roti.
Dia membangun toko roti bernama BreadTalk. Ide membuat BreadTalk itu lahir setelah Quek mengamati roti-roti berkualitas tinggi di Jepang dan Taiwan.
Dia melihat ada peluang dalam menjual roti yang masih hangat dengan visual kreatif dan menarik. Konsep dapurnya pun dibuat terbuka sehingga pelanggan bisa melihat proses pembuatan roti.
Tak disangka, ide bisnis roti yang masih hangat dan tanpa bahan pengawet itu laku keras. Bread Talk lewat entitas induk usahanya BreadTalk Group Limited melantai di Bursa Singapura pada 4 Juni 2003.
Kini, BreadTalk melakukan diversifikasi lini usahanya dengan menjajakan makanan lainnya seperti, Toast Box, Food Republic, Din Tai Gung, dan sebagainya.
Teranyar, Quek menargetkan tambah 2.000 gerai BreadTalk baru pada tahun 2020.
Pada perdagangan hari ini Selasa (12/3/2019), harga saham BreadTalk naik 0,11% menjadi 0,88 dolar Singapura dengan total kapitalisasi pasar senilai 493,3 juta dolar Singapura.
Nah, sampai di Singapura, dia buat lagi bisnis kulineran yakni, Food Junction. Hasilnya enggak gagal, tapi dia mengundurkan diri dari sana untuk melahirkan BreadTalk.
Nah, siapa diantara kamu yang enggak suka sama BreadTalk? Kalau ane sih suka aja gan.... harum aroma rotinya bikin laper terusss
tien212700 memberi reputasi
14
15.9K
Kutip
100
Balasan
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!