GAJI | Salah satu hal yang dianggap kewajaran adalah gaji naik, bukan gaji turun. Tak hanya bagi amtenar tetapi juga partikelir. Maka untuk imbalan kerja, istilah yang disukai adalah uang sudah cair, bukan sudah turun.

Kini ketika pemerintah menaikkan gaji abdi negara, dan mempercepat keluarnya gaji ke-13 maupun ke-14, hal itu disambut girang.

Apa yang sebenarnya terjadi?

Kenaikan gaji ASN (aparatur sipil negara), yang di dalamnya juga ada PNS (pegawai negeri sipil), sekitar lima persen. Diharapkan DPR dapat menyetujui Rancangan UU APBN 2019 sehingga kenaikan itu menjadi nyata.

Pengabdi negara yang non-PNS akan mengalami kenaikan gaji. Mereka itu adalah kepala desa dan stafnya. Kemarin (11/3/2019) Presiden Joko "Jokowi" Widodo menandatangani PP Nomor 11 Tahun 2019.

Isinya: penghasilan tetap kepala desa minimum Rp2.426.640 – setara 120 persen dari gaji pokok PNS golongan II A.Isu kenaikan gaji ASN termasuk gurih.

Presiden maupun calon presiden selalu menjadikannya sebagai jualan pemikat. Pasangan calon presiden Prabowo Subianto – Sandiaga Uno berjanji akan menaikkan gaji ASN untuk memberantas korupsi di birokrasi.

Langkah Jokowi — sebagai presiden dan sekaligus petahana capres — menurut Dradjad Wibowo, anggota Dewan Pengarah BPN Prabowo-Sandiaga, "Jadi, kenaikannya kita dukung. Tapi timing-nya itu lho, mbok ya jangan vulgar.

"Masalah siapa yang menggaji ASN, tentu bukan presiden melainkan APBN dan itu pun berdasarkan UU. Namun isu ini menjadi politis saat Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara Februari lalu menanya anak buah.

Perihal gaji pegawai non-ASN, akhir tahun lalu PT Mercer Indonesia memperkirakan kenaikan gaji pegawai 2019 di delapan sektor industri rata-rata delapan persen. Salah satu sektor tersebut adalah jasa keuangan.


Sumber : https://beritagar.id/artikel/berita/...swasta-silakan

---

Baca juga dari kategori BERITA :

- BMKG: Gempa M 5,5 guncang Kabupaten Aceh Singkil

- BMKG: Gempa M 5,1 guncang Maluku Tenggara Barat

- Kemenhub inspeksi Boeing 737 Max 8