Seperti yang agan tau, akhir-akhir ini sedang marak trend "nikah muda". Agan-agan pun mungkin sering melihat fenomena ini di sosial media. Banyak akun-akun sosial media yang menyuarakan "menikah muda itu indah". Nah ane kali ini ingin melihat dari berbagai perspektif ya. 
Sisi positif:
1) menghindari zina ;
2) bisa lebih termotivasi untuk mencari nafkah;
3) ladang ibadah;
4) memiliki tempat untuk saling bertukar cerita.

Nah, di balik sisi positifnya, tentu ada juga sisi negatifnya
1) ketika psikologis seseorang belum siap untuk menikah, bisa jadi pernikahan ini bukan menjadi bahagia, melainkan menjadi masalah baru. Misalnya, orang tersebut menikah umur belasan di mana psikologisnya belum siap untuk menghadapi masalah besar. Di umur belasan, ego, emosi, dan seseorang belum stabil, mereka belum siap untuk menyesuaikan dengan kehidupan rumah tangga yang harus berkomitmen tinggi. Bukankah hal ini akan membuat perceraian di kemudian hari? Selain itu, umur yang masih belia juga menyebabkan seseorang belum siap untuk memiliki anak. Ane sering banget melihat fenomena emak emak muda yang suka marahin bayi atau balita mereka yang nangis, merengek minta ini itu atau bandel. Iya oke wajar kalau marah, tetapi kalau marahnya itu sampai menimbulkan kekerasan verbal dan fisik, apakah tidak akan mengakibatkan anak menjadi korban? 
2) Ketika finansial seseorang belum siap untuk menikah, inilah biasanya pangkal dari perceraian. Yap, ane sering mendengar bahwa menikah itu pembuka pintu rezeki, tetapi kita kan tidak tau takdir. Syukur kalau itu terjadi ketika menikah rezeki lancar. Namun, jika sebalkinya? ketika menikah masih  mengalami kesulitan  secara finansial, bagaimana nasib anak dan istri? Seperti kita tau  sekarang semua serba mahal.
3) Secara biologis, pernikahan yang terlalu  muda juga tidak baik karena setau ane melahirkan terlalu dini akan mengakibatkan risiko tinggi.

Akhir-akhir ini ane sering liat slogan-slogan di berbagai sosial media "Nikah muda itu nikmat", :Nikah muda itu bahagia" "nikah muda menghindari zina". Ane setuju banget. Namun, kita juga harus lihat dari aspek positif dan negatifnya. Oke, ane setuju nikah itu menghindari zina, tapi bukankah ada cara lain untuk menghindari zina? Mendekatkan diri kepada yang Maha Kuasa, banyak berdoa, terlibat dalam berbagai kegiatan positif juga bisa menghindari zina. Jangan sampai karena ingin menghindari dosa yang satu, tapi membuat dosa yang lainnya, semisal tidak memberikan istri dan anak nafkah untuk laki-laki atau  durhaka pada suami untuk perempuan.

Ane di sini bukan kubu pro ataupun kubu kontra. Ane netral aja sih. Hanya alangkah baiknya jika akan menikah pikirkan dulu positif dan negatifnya.  Jangan sampai menyesal di kemudian hari.