Di era yang memiliki teknologi yang semakin canggih ini, nggak bisa dipungkiri jika segala sesuatu dituntut untuk serba cepat dan serba instant. Termasuk dalam dunia fotografi. Teknologi yang canggih dan kebutuhan pasar membuat kamera digital semakin laris manis di pasaran. Meski begitu, kamera analog pun tetap memiliki tempat tersendiri di hati para penggemar fotografi. 

Agan yang sedang mencoba-coba dunia fotografi, penah nggak sih merasa penasaran untuk memotret menggunakan dengan kamera analog? Menggunakan kamera analog ini jelas berbeda dengan kamera digital ya Gan. Dengan kamera analog, untuk mengintip objek pun harus menggunakan viewfinder, nggak ada fitur auto, bahkan memerlukan proses yang cukup panjang untuk melihat hasil jepretan.

Untuk membuat foto dengan kamera analog, hal pertama yang harus disiapkan adalah kamera analog lengkap dengan film yang sudah Agan isi. Agan harus paham betul cara untuk memasang film dengan benar. Harus berhati-hati ya Gan, karena roll film ini sangat sensitif dan jika salah maka film tidak bisa digunakan karena telah “terbakar”.

Untuk memulai memotret dengan kamera analog, hal yang harus diperhatikan adalah pengaturannya. Menggunakan kamera analog berarti Agan harus berani meninggalkan mode auto pada lensa ataupun kamera. Nggak ada lagi yang namanya mengatur ISO, shutter speed, diafragma, bahkan mengatur ketajaman lensa dengan mode auto fix. Semuanya tergantung dengan feeling dan ilmu fotografi yang Agan miliki. Wow, terlihat seru dan menantang banget ya Gan!

Dalam sebuah roll film Agan hanya memiliki 36 kesempatan untuk menghasilkan gambar. Jadi nggak bisa asal jepret sana-sini ya Gan kalau mau menghemat film. Untuk memproses hasilnya pun harus dengan hati-hati untuk melepas film dari kamera secara aman. Jika sedikit saja terkena cahaya maka bisa merusak hasil jepretan Agan.

Walaupun saat ini kamera digital telah merajalela, namun masih ada kok studio foto yang bisa menangani pengembangan film hingga proses cetaknya. Untuk mencetak hasil jepretan, sebaiknya Agan membawanya ke studio foto jika nggak mau ribet. Sebenarnya Agan bisa mencuci sendiri tapi hal ini tentu membutuhkan banyak pengalaman dan biaya yang nggak sedikit untuk membeli perlengkapan dan bahan kimianya. Apalagi untuk memproses foto ini Agan memerlukan ruangan yang gelap dan kedap cahaya dan hanya diterangi oleh cahaya merah saja. Udah kayak film horor aja sih. Daripada ribet kan, mending Agan membawanya ke studio foto saja.

Setelah roll film dicuci Agan akan mendapatkan hasil negatifnya. Dari roll negatif ini Agan bisa mulai mencetak hasil jepretan dalam sebuah foto yang bisa dinikmati. Bahkan kini Agan bisa mendapatkan scan negatif dalam bentuk digital. Lumayan banget kan bisa menghemat proses pencetakan?

Jika dibandingkan dengan menggunakan kamera digital, membuat foto dengan kamera analog mungkin terkesan butuh proses yang panjang, detail, dan membutuhkan biaya yang nggak sedikit ya Gan. Tapi ada sensasi seru saat mencoba kamera analog yang nggak bakalan didapatkan dari kamera digital, yaitu adanya element of surprise  yang bakal membuat Agan deg-degan menunggu hasil jepretannya. Mantap kan!

Jadi, udah siap nyoba kamera analog Gan?