Kaskus

Entertainment

tafakoerAvatar border
TS
tafakoer
Sinetron Sampai Ribuan Episode, Buat Apa?
Tak dapat dipungkiri tayangan sinetron seringkali menjadi andalan tayangan televisi, hal ini terlihat dari rating televisi yang seringkali dipuncaki oleh tayangan sinetron. Meski terkadang popularitas sinetron tergeser oleh acara kompetisi menyanyi, namun tayangan sinetron tak lekang oleh waktu karena seringkali menyuguhkan drama-drama menarik di dalamnya mulai dari drama percintaan dan hal lainnya yang membuat tayangan sinetron di sukai oleh banyak orang.
Sinetron Sampai Ribuan Episode, Buat Apa?

Credit : media.iyaa.com

Setiap waktunya seringkali kita melihat tak jarang banyak tren-tren sinetron di setiap waktunya, jika dulu di dominasi dengan sinetron mingguan maka sekarang di dominasi sinetron kejar tayang alias sinetron yang tayang setiap harinya. Jika dulu tayangan sinetron lebih variatif dan banyak jenisnya, maka sekarang seringkali di dominasi oleh drama sinetron yang bertema cinta yang tak jarang meraup rating yang tinggi karena menarik para pemirsa untuk menontonnya dan membuatnya betah lama-lama di depan televisi.

Ada hal yang menarik pada tayangan sinetron masa kini di negeri ini, bukan hanya sinetron yang tayang harian, namun juga jumlah episodenya yang fantastis hingga ribuan episode. Hal ini menjadi fenomena tersendiri di dunia pertelevisian masa kini, bisa jadi setiap stasiun televisi dan Production House sinetron sedang berlomba-lomba untuk membuat rekor baru membuat sinetron terpanjang. Semenjak Sinetron Tukang Bubur Naik Haji The Series berhasil menembus 2000an episode, para Production House sinetron seakan berlomba-lomba untuk memecahkan rekor tersebut dengan mempertahankan sinetron yang berjalan lebih banyak lagi episodenya.

Satu sisi mungkin bisa menjadi prestasi tersendiri bagi setiap production house sinetron, namun di sisi lain menjadi problema tersendiri pada sinetron di indonesia, mulai dari alur yang semakin tak karuan dan seakan tak ada akhirnya. Tak jarang tokoh utama di awal cerita malah teralihkan dan tergantikan oleh tokoh lain yang mengisi posisi utama entah itu karena mengundurkan diri dari sinetron tersebut atau karena sebab lain seperti terjerat kasus kriminal dalam lain sebagainya.

Faktor rating bisa menjadi alasan mengapa sinetron terus berjalan hingga ribuan episode, rating yang stabil menjadi alasan untuk dipertahankan. Sedangkan bila ratingnya terlampau buruk sinetron yang ada meskipun baru berjalan beberapa episode malah dibungkus atau ditamatkan mendadak dan digantikan dengan sinetron lain yang lebih menarik penonton televisi.
Sinetron Sampai Ribuan Episode, Buat Apa?

Credit : today.line.me

Fenomena sinetron yang berjalan hingga ribuan episode bisa dikatakan kurang berfaedah bila dipandang dari sudut cerita, mungkin tak sedikit orang bosan menonton televisi dan terheran-heran dengan sinetron masa kini yang begitu panjang episodenya dan tak jelas akhirnya. Sinetron hingga ribuan episode buat apa? Bagi pembuat sinetron itu merupakan prestasi namun bagi penonton bisa menjadi sebuah kejenuhan tersendiri. Jika dibandingkan drama-drama luar negeri pasti kalah jauh kualitasnya meskipun drama-drama luar negeri lebih pendek episodenya dan tak jarang dibuat per musim. Sampai kapan fenomena sinetron ribuan episode berakhir? Semua kembali kepada tren sinetron di negeri ini dan para penonton sinetron yang setia menontonnya apakah fenomena ini terus menerus berlanjut atau tidak. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan-tulisan berikutnya. emoticon-Big Grin

Sumber : Opini Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber Gambar via google images
warrysangru2
edv039
tien212700
tien212700 dan 18 lainnya memberi reputasi
19
21.2K
272
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
KASKUS Official
925.2KThread91.2KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.