AboeyyAvatar border
TS
Aboeyy
Caleg Kreatif, Dengan Baliho Naratif
Google


Sudah menjadi hal umum, jika menjelang Pemilu (Pilpres, Pilkada, Pileg) mulai bertebaran spanduk, baliho, kalender dan sebagainya, sebagai media mengkampanyekan diri, dari masing-masing calon.

Kalau diperhatikan, spanduk/baliho, dari zaman Waw hingga zaman Now, isinya hampir selalu sama, tiada perubahan, alias monoton. Di sana terpampang foto sang calon, nama, nomor urut, partai pengusung, dan dapil. Tiada narasi dan orasi di sana, seolah-olah semua itu sudah cukup untuk ‘mempromosikan’ diri. Puluhan baliho caleg terpampang pada sudut-sudut atau tepi jalan, hanya dengan menampilkan wajah ganteng/cantiknya, sehingga boleh jadi pemilih bingung nantinya akan pilih siapa.

Tiada visi dan misi di sana, seolah-olah pemilih cukup dengan memandang wajahnya, sudah tahu apa yang akan dilakukannya jika terpilih nantinya. Dan umumnya, masyarakat juga memilih nama dan wajah yang mereka kenal, meski tidak kenal bagaimana pola pikir dan kinerjanya.

Saya kira, Andai seorang caleg misalnya, mau lebih kreatif dalam membuat baliho, misalnya dengan menambahkan kata-kata (narasi atau orasi) pendek yang menggambarkan visi dan misinya, itu lebih efektif. Walau dengan hal yang sangat sederhana, misalkan sebuah baliho yang diletakkan dekat jalan/jembatan yang rusak, dengan tulisan, “Hati-hati, jalan rusak!” Lalu di bawahnya tercantum nama dan foto sang caleg. Atau, “Jalan ini akan diaspal, jika saya terpilih.”

Narasi pendek itu akan menjadi nilai plus bagi sang caleg dibanding caleg lainnya. Di samping itu, baliho tersebut juga berguna bagi pengguna jalan jika bersifat warning keselamatan.

Nah salah seorang caleg yang kreatif yang bikin baliho antimainstream untuk Pileg April 2019 nanti adalah HS, dari Kota Banjarmasin. HS adalah seorang sastrawan dan pengajar seni lukis pada sebuah perguruan tinggi di Kalsel.



Dalam baliho yang dirancangnya sendiri, ia menuliskan: “Jika Kamu peduli Dengan Kotamu, Aku Adalah Sahabatmu”. Lalu di bawahnya tercantum nomor urut, partai pengusung serta dapil. Dan tak ketinggalan pula foto sang calon dengan posisi yang antimainstream pula. Jika umumnya caleg ‘pasang wajah’ dalam baliho, maka HS lebih pajang narasi ketimbang muka, seolah-olah narasi itulah gambaran dirinya.

Menanggapi isi baliho HS tersebut, Sandi Firly (seorang sastrawan Kalsel) berkomentar:

Quote:


Apa yang dikatakan Sandi ini saya kira ada benarnya. Selama ini caleg lewat balihonya hampir tidak pernah menyentuh ‘kesadaran’ masyarakat sebagai pemilih, yakni kesadaran tentang pentingnya visi dan misi seorang caleg jika nantinya ia duduk sebagai anggota dewan.
***
Nah, kiranya para caleg, cabup, cagub dan lainya juga harus kreatif dalam membuat sebuah media kampanye, supaya rakyat tidak hanya mengenal nama dan wajah, tapi juga mengenal isi kepalanya. (*) Ref
Diubah oleh Aboeyy 01-03-2019 05:30
10
12.3K
75
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.