Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

khayalanAvatar border
TS
khayalan
Prabowo: Otak Jahat Banyak Kumpul di Dunia Intel
Minggu 03 Maret 2019, 17:59 WIB

Farih Maulana Sidik - detikNews


Prabowo saat pidato kebangsaan, (14/1/2018). / Foto: Grandyos Zafna


Jakarta - Capres Prabowo Subiantomeminta publik tidak cepat menyimpulkan suatu kejadian, contohnya adalah peristiwa teror. Dia menyebut ada otak jahat di dunia intel.

"Saya belajar ilmu militer, ilmu perang, di situ ada ilmu macem-macem, intel, ilmu sandi yudha, jadi kadang-kadang karena saya mengerti paham pelaku, jadi saya mengerti kalau ada kejadian jangan serta merta percaya pada kejadian itu,"kata Prabowo. 

Hal itu disampaikan Prabowo di konsolidasi nasional Aliansi Pencerah Indonesia (API) bersama eksponen Muhammadiyah di Hotel Sahid, Jakarta, Minggu (3/3/2019). Sejumlah tokoh hadir, di antaranya Amien Rais. 

"Karena di dunia ini banyak otak-otak kejam, otak-otak jahat banyak yang berkumpul di dunia intelijen," sambungnya. 

Prabowo lalu menjelaskan pernyataannya itu dengan mengambil contoh kasus teror. Pelaku kasus teror bisa dicap dari kelompok tertentu padahal hal itu belum bisa dipastikan.

"Jadi umpamanya, ada aksi teror, ledakan, ledakan bom. Langsung sudah dicap yang melalukan adalah umat Islam. Padahal belum tentu, bisa umat Islam, bisa juga bukan umat Islam," ucap Ketum Gerindra ini. 

Menurut Prabowo, ada yang menggunakan strategi untuk memecah belah suatu kesatuan. Dia mengambil contoh soal bom.

"Untuk mengadu domba, kadang di suatu negara ada Islam Sunni, Islam Syiah. Nanti ada pihak ketiga, dia bom Masjid Sunni dan bom Masjid Syiah," kata Prabowo.

"Itu klasik, namanya pelajaran itu adalah divide et impera, divide and rule, pecah belah," pungkasnya. 

BIN Selalu Tegaskan Netral

detikcom telah menghubungi juru bicara Kepala BIN Wawan Hari Purwanto untuk meminta tanggapan soal pernyataan Prabowo ini. Namun, Wawan belum bisa dikontak. 

Dalam berbagai kesempatan, BIN menegaskan selalu taat asas dan netral. Seperti pada tahun 2018, BIN menjawab tudingan Ketum Partai Demokrat (PD) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait dugaan pelanggaran netralitas saat pilkada. 

"Kita tetap taat pada asas intelijen yang sudah ada aturannya, sudah ada hukumnya, sudah ada etikanya dan disumpah. Selama itu tidak berubah, saya kira asas penyelenggaraan intelijen tetap pada relnya," kata Direktur Perencanaan dan Pengendalian Kegiatan dan/atau Operasi BIN Antonius Hudidaya Bhakti di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (26/6/2018).

Anton kemudian menegaskan netralitas menjadi satu hal utama yang selalu dipegang oleh BIN. "Jadi netralitas itu adalah hal yang utama dan kita juga di dalam etika ini diwajibkan untuk berperilaku, bersikap profesional, objektif, dan netral tadi," imbuhnya. (imk/dhn)

https://m.detik.com/news/berita/d-44...di-dunia-intel



Ane mau komen 2 hal..

1. Ini maksud wowo apa? Mau nuduh intel Indonesia (BIN, BAIS, BIK) orangnya jahat2 dan sedang berusaha memperkeruh negara?

2. Yg ane bold hurufnya..

"jadi saya mengerti kalau ada kejadian jangan serta merta percaya pada kejadian itu"

Lu kemaren2 gimana wo? Langsung konpress cuma gara2 denger aduan dari yg ngaku jadi korban??


Katanya ahli militer, tau soal perintelan dan tau segala macem.. soal prosedur umum dan mudah seperti LAPOR POLISI juga lu kaga tau apa2!!


Orang kaya gini yang mau dijadiin presiden oleh kampret2 idiot??
Diubah oleh khayalan 03-03-2019 11:28
4
3.2K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.