Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Herdwi78Avatar border
TS
Herdwi78
Singgung Hoax Suara Tercoblos, TKN Jokowi: Tim Prabowo Selalu Merongrong KPU
Singgung Hoax Suara Tercoblos, TKN Jokowi: Tim Prabowo Selalu Merongrong KPUJakarta - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengkritik kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno yang dinilai ingin mendelegitimasi KPU. Ini menyusul pernyataan Amien Raisyang menuding adanya kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu.

"Berulang kali tim Prabowo berusaha merongrong dan mendelegitimasi KPU sebagai penyelenggara pemilu," ungkap Wakil Sekretaris TKN Jokowi-Ma'ruf Amin, Raja Juli Antoni, kepada wartawan, Sabtu (2/3/2019).

Pria yang akrab disapa Toni ini lalu menyinggung soal kasus hoax 7 kontainer surat suara tercoblos yang menyeret nama Wasekjen Partai Demokrat (PD) Andi Arief. Langkah Amien Rais meminta audit forensik IT KPU dinilainya sebagai hal yang sama dengan tujuan delegitimasi KPU.

"Setelah kasus hoax Andi Arief soal surat suara yang sudah dicoblos, kemarin Amien Rais juga berusaha mendelegitimasi KPU dengan menuduh ada masalah dengan IT KPU dan oleh karena itu perlu diadakan audit forensik," kata Toni.

Sekjen PSI ini pun menilai langkah kubu Prabowo-Sandiaga terus menyerang KPU sebagai bentuk 'berjaga-jaga' yang akan dijadikan alasan mengapa Prabowo-Sandiaga tak menang. Toni pun juga menyinggung soal cuitan Andi Arief lainnya mengenai tudingan adanya mahar kepada PKS dan PAN dari Sandiaga Uno.

"Delegitimasi itu isyarat kubu Prabowo sudah hampir 'lempar handuk' tidak menemukan cara membendung dukungan deras rakyat terhadap Jokowi-Ma'ruf. Mesti ada pihak luar yang disalahkan ketika Prabowo-Sandi kalah. Semua partai pendukung mesti cuci tangan, apalagi pernah ada dugaan 'mahar kardus' yang sudah diterima," tuturnya.

Toni pun meminta kubu pasangan nomor urut 02 tidak menyerang KPU lagi. 

"Saya hanya ingin mengingatkan, mendelegitimasi penyelenggara pemilu itu berbahaya bagi legitimasi kepemimpinan nasional kita. Lebih jauh bisa menimbulkan ketidakpercayaan rakyat kepada demokrasi. Bahaya sekali," kata Toni.

Sebelumnya diberitakan, Amien Rais ikut dalam aksi yang digelar Forum Umat Islam (FUI) di depan KPU. Saat sedang beraudiensi dengan perwakilan KPU, Amien melemparkan wacana soal Prabowo akan mundur dari Pilpres 2019bila KPU tak mau melakukan audit forensik IT.

"Tadi sebelumnya ada Prof Amien Rais di sini, beliau juga menyampaikan satu pesan akan meminta KPU melakukan audit forensik IT. Nanti pada awal April perwakilan akan hadir meminta hasil audit forensik IT, dan kalau hasilnya nanti tidak clear, maka akan mundur pasangan calon 02," kata Sekjen KPU Arief Rahman Hakim saat melaporkan hasil pertemuan dengan Amien kepada Komisioner KPU Wahyu Setiawan, Jumat (1/3).

Saat beraksi, Amien Rais juga menyebut soal adanya kecurangan hingga tentang perang politik. Ia pun membeberkan kecurangan yang dimaksud.

"Jadi Saudara-saudara, saya mendukung dengan penuh yang dilakukan para ulama-habib. Jadi kalau kita mau jujur, sejak 6 bulan yang lalu sudah kentara adanya gejala-gejala kecurangan yang luar biasa," kata Amien di kantor KPU, Jl Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Jumat (1/3/2019).

"Misalnya dalam daftar DPT itu ada 31 juta yang bodong, disisir habis. Kemudian bayangkan ratusan ribu KTP elektrik itu dibuang di hutan, dibuang di sawah, di semak-semak, jatuh di jalan dan lain, ini apa-apaan?" sambungnya.

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga itu juga mengajak melakukan perang politik bila ada kecurangan sistematis. "Kalau sampai terbukti nanti ada kecurangan yang sistematik, kemudian masif, terukur, maka jangan pernah menyalahkan kalau kita akan melakukan aksi-aksi politik, bukan perang total ala Moeldoko, bukan, tapi kita perang politik, mengawasi demokrasi bahwa kebenaran harus ditegakkan," kata Amien.

Tak hanya Amien, Ketua Media Center PA 212 Novel Bamukmin, yang juga hadir saat aksi di depan KPU, sempat menyerukan pembubaran KPU. Ia mengklaim masyarakat saat ini sudah mengalami krisis kepercayaan. Oknum aparat, baik sipil maupun Polri, disebut Novel dipertanyakan netralitasnya.

"Mereka oknum aparat, baik sipil Polri kita pertanyakan netralitas. Pada 2014 jadi saksi dan punya bukti adalah yang melakukan curang adalah yang digaji oleh rakyat. Kalau KPU tidak netral, kita wajib bubarkan KPU. Siap bubarkan KPU? Takbir!" ujar Novel di hadapan massa aksi.












https://news.detik.com/berita/d-4450...merongrong-kpu

0
2K
15
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.