Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

becakmini.v7Avatar border
TS
becakmini.v7
Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tak Paham Cara Hitung Suara
Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tak Paham Cara Hitung Suara

Soal Audit IT, Amien Rais Dinilai Tak Paham Cara Hitung Suara

Jakarta, CNN Indonesia -- Juru Kampanye Tim Kampanye Nasional Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Eva Kusuma Sundari, menilai Amien Rais tak memahami mekanisme penghitungan suara dalam Pemilu 2019 sehingga meminta audit sistem Informasi Teknologi (IT) Komisi Pemilihan Umum.

Kemarin Amien sempat menyatakan dirinya akan datang dengan kekuatan penuh ke kantor KPU pada April untuk mengaudit sistem Informasi Teknologi (IT) KPU. Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga Uno itu menyebut penolakan terhadap permintaan audit adalah indikasi kecurangan.

"Pak Amien enggak paham itu. KPU kan enggak mendasarkan penghitungan berdasarkan sistem IT tapi manual," ujar Eva kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (2/3).
Lihat juga: Hasto PDIP Nilai Amien Rais Berupaya Delegitimasi KPU

Politikus PDIP ini mengatakan perolehan suara pada pemilu dihitung dan ditetapkan secara manual oleh KPU, sementara penggunaan IT hanya untuk menyampaikan perkembangan proses perhitungan pada masyarakat.

"Sistemnya sudah diawasi sedemikian banyak orang kok. Jadi enggak usah khawatir sampai cari-cari seolah ini enggak jujur," katanya.

Menurut Eva, Amien juga tak memiliki kedudukan hukum atau legal standing untuk melakukan audit karena hanya dapat dilakukan secara resmi melalui komisi atau Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) di DPR. Audit itu pun biasanya dilakukan setelah pelaksanaan.

"Kalau yang diminta Pak Amien itu kan sebelum, jadi namanya pre-audit, tapi di Indonesia itu tidak banyak dipakai," ucap Eva.
Lihat juga: PPP Usul Jabatan Presiden 8 Tahun Agar Program Tuntas

Di sisi lain, Eva meyakini proses penghitungan suara dengan sistem manual justru lebih aman dan mencegah potensi kecurangan. Terlebih KPU juga telah bekerja sama dengan Bawaslu dan kepolisian untuk mengawasi jalannya penghitungan suara tersebut.

"KPU dan Bawaslu bersama polisi itu sudah punya sistem. Begitu C1 direkap, langsung diunggah, enggak akan hilang. Enggak bisa curang juga kalau sudah diunggah," tuturnya.

"Jadi Pak Amien ini berlebihan saja. Dia tampaknya enggak melihat sistem pengawasan kita sudah begitu ketatnya," imbuh Eva.

Juru bicara TKN Arya Sinulingga mengatakan, permintaan Amien untuk mengaudit sistem IT KPU itu semata karena merasa tertinggal dalam perolehan suara dengan paslon petahana Jokowi-Ma'ruf. Arya juga menuduh Amien pun 'menghalalkan' segala cara demi memenangkan Prabowo-Sandi.

"Mereka ini merasakan makin kalah sehingga akhirnya mulai coba-coba dan mendemo KPU. Sampai mengatakan IT KPU perlu diaudit, enggak benar ini," ucapnya.

Arya menilai sikap Amien itu tak lebih sebagai upaya mendelegitimasi KPU. "Kalau sudah merasa kalah jauh, ya sudah jangan buat makin ricuh pemilu ini," tutur Arya.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan juga telah menegaskan bahwa hasil akhir pemilu sebenarnya tidak dilakukan berdasarkan teknologi informasi. Namun dilakukan secara berjenjang dari tingkat TPS, kabupaten, provinsi hingga nasional.

Pihak KPU sendiri menyatakan akan membahas permintaan amien rais tersebut.


https://m.cnnindonesia.com/nasional/...a-hitung-suara


Mbah mbah, perhitungan suara pemilu kita ini masih paper based, bukan IT based.

Pan tiap TPS udah ada saksi saksi dari masing2 calon, ya diperkuat disitu aja mbah.

Makin tua makin nglindur aja.
Mau bikin opini kalo KPU ga netral ya mbah?

Jembud lah.
Diubah oleh becakmini.v7 02-03-2019 08:55
15
5.3K
63
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.9KThread41.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.