Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

berfaedahAvatar border
TS
berfaedah
9 Penyebab Rambut Rontok Berlebihan


Rambut rontok sebanyak 50 hingga 100 helai setiap hari masih dianggap hal yang wajar. Hal tersebut seharusnya tidak akan menimbulkan masalah atau membuat kepala menjadi cepat botak. Mengapa? Karena rambut baru akan tumbuh dan menggantikan rambut rontok tersebut. Namun jika rambut rontok berlebihan, apalagi bila disertai dengan pertumbuhan rambut yang terganggu atau terhenti, kepala bisa kehilangan mahkota indahnya, baik untuk sementara maupun permanen. Simak berbagai penyebab rambut rontok dari yang sepele hingga serius dalam artikel ini.

Apa saja penyebab rambut rontok?

Memang benar bahwa pria lebih mungkin untuk kehilangan rambut daripada perempuan, sebagian besar karena kebotakan. Namun, rambut menipis dan rontok juga sering terjadi pada wanita. Penyebab rambut rontok sangat bervariasi, dari yang paling sederhana seperti kekurangan vitamin, hingga ke masalah yang lebih kompleks, yaitu tanda dan gejala dari suatu penyakit.

1. Terlalu sering pakai pemanas rambut



Terlalu sering menata rambut menggunakan hairdryer dan catokan ternyata bisa merusak sifat alami rambut. Apalagi jika suhu yang digunakan terlalu panas. Pasalnya, alat ini menghilangkan kelembapan alami rambut dengan mengurangi kandungan airnya.

Akhirnya, rambut rusak, kering, dan bercabang. Tak jarang penggunaan hairdryer atau catokan rambut yang terlalu sering dan panas juga dapat membuat rambut sulit untuk kembali tumbuh.

Bagaimana cara mengatasinya?

Untuk meringankan efek samping dari produk styling rambut, selalu gunakan kondisioner saat mandi dan lindungi rambut sebelum ditata menggunakan peralatan panas dengan kondisioner heat-protectant. 

Selain itu, Anda harus membiarkan rambut Anda dalam keadaan kering dan cobalah untuk membatasi jumlah waktu meluruskan atau mengeritingkan rambut dengan catokan (yang mengandung panas tinggi) setidaknya maksimal seminggu satu kali.

2. Trichotillomania



Trichotillomania juga bisa jadi penyebab rambut rontok. Trichotillomania adalah gangguan kontrol impuls yang menyebabkan seseorang untuk secara terus menerus dan tanpa sadar (impulsif) mencabut rambutnya.

Rambut yang dicabuti ini tak hanya berupa rambut di kulit kepala saja. Pasalnya, orang yang mengalami trichotillomania juga dapat mencabuti alis, bulu mata, dan rambut lainnya.

Jika tak diatasi, kondisi ini akan mengiritasi kulit kepala dan merontokkan perlindungan alami rambut yang mengakibatkan kebotakan di area rambut yang dicabuti. Trichotillomania umum ditemukan pada wanita dan pria.

Bagaimana cara mengatasinya?

Antidepresan cukup efektif untuk mengatasi kondisi ini, namun terapi kontrol perilaku adalah salah satu alternatif pengobatan yang sama efektifnya.

Perlu diketahui bahwa trichotillomania bukanlah suatu kelainan yang bisa dihentikan begitu saja. Jadi, jika Anda merasa memiliki kebiasaan ini, segeralah konsultasi ke dokter agar bisa mendapatkan penanganan lebih lanjut.

3. Kulit kepala yang tidak sehat



Kulit kepala yang tidak sehat bisa menyebabkan peradangan, sehingga menyulitkan rambut untuk tumbuh dengan baik. Kondisi kulit yang bisa jadi penyebab rambut rontok termasuk dermatitis seboroik, psoriasis, dan infeksi jamur (ketombe)

Bagaimana cara mengatasinya?

Tergantung dari kondisi yang Anda alami, pengobatan tentu akan berbeda-beda. Misalnya sampo obat untuk dermatitis seboroik serta obat-obatan topikal atau oral untuk psoriasis.

Sementara jika penyebab rambut rontok Anda karena infeksi jamur (ketombe), maka gunakan sampo antiketombe yang mengandung zinc pyrithione, asam salisilat, selenium sulfida, ketoconazole, dan tar batubara.

Jika Anda telah mencoba berbagai cara di atas selama lebih dari sebulan dan gejalanya belum membaik, maka sebaiknya 
konsultasikan dengan dokter.

4. Kekurangan protein



Penyebab rambut rontok lainnya bisa jadi karena Anda menjalani diet rendah protein. Protein adalah zat pembangun utama tubuh, termasuk sel rambut. Asupan protein yang terlalu rendah dapat melemahkan struktur rambut dan memperlambat pertumbuhan rambut.

Penyebab rambut rontok karena kekurangan protein bisa mulai terlihat 2-3 bulan setelah penurunan asupan protein.

Bagaimana cara mengatasinya?

Berdasarkan AKG Kemenkes RI, standar angka kecukupan protein bagi masyarakat Indonesia adalah sekitar 56-59 gram per hari untuk perempuan dan 62-66 gram per hari untuk laki-laki. Asupan protein cukup mudah didapat, termasuk dari ikan, daging, dan telur.

Jika Anda vegan atau vegetarian, penuhi kebutuhan protein Anda dari kacang-kacangan seperti kacang almond, tahu dan tempe, hingga beberapa buah dan sayuran tinggi protein (alpukat, kurma, jambu biji, nangka, pisan, brokoli, jamur, kentang, jagung manis, dan asparagus)

5. Polycystic ovary syndrome (PCOS)



PCOS adalah gangguan ketidakseimbangan antara hormon seks wanita dan pria. Kelebihan hormon androgen bisa menyebabkan timbulnya kista dalam rahim, kenaikan berat badan, risiko rentan diabetes, perubahan siklus menstruasi, dan ketidaksuburan.

Bahkan PCOS juga bisa jadi penyebab rambut rontok. Tak hanya itu saja, PCOS pada wanita juga bisa menimbulkan pertumbuhan rambut yang tidak semestinya pada sejumlah bagian tubuh, seperti kumis dan jenggot.

Bagaimana cara mengatasinya?

PCOS dapat ditangani dengan konsumsi pil kontrasepsi resep yang mengandung anti-androgen pemblokir testosteron. Alternatif lainnya, dokter akan meresepkan spironolactone yang juga menghadang hormon seks pria, prosedur bedah pengangkatan kista, atau dengan perubahan pola dan gaya hidup sehat.

6. Anemia



Hampir 1 dari 10 wanita berusia 20-49 tahun mengalami anemia defisiensi zat besi. Wanita yang memiliki perdarahan menstruasi hebat atau tidak mencukupi kebutuhan zat besi akan cenderung mengalami anemia.

Anemia akibat kekurangan zat besi menyebabkan kelelahan yang amat sangat, lemah tubuh, dan kulit memucat. Anda juga mungkin akan mengalami sakit kepala berulang, sulit konsentrasi, telapak tangan dan kaki dingin, serta rambut rontok.

Tubuh membutuhkan asupan zat besi yang memadai untuk bisa membawa oksigen ke sel-sel tubuh lewat darah, termasuk ke folikel rambut. Itu sebabnya, jika Anda mengalami anemia akibat kekurangan zat besi, maka rambut Anda akan rentan mengalami kerontokan.

Wanita pada umumnya memerlukan 18 miligram zat besi setiap hari, sementara ketika sudah menopause kebutuhannya menjadi 8 miligram per hari.

Bagaimana cara mengatasinya?

Suplemen zat besi bisa bantu Anda mengatasi anemia (cari suplemen yang juga mengandung biotin, silika, dan L-cysteine). Selain itu, cukupi asupan zat besi dari menu makanan Anda sehari-hari.

Zat besi banyak terkandung dalam sayuran berdaun hijau, daun bawang, kacang mede, buah-buahan kering, daging, unggas, hingga sereal dan pasta yang telah difortifikasi.

Bagi Anda yang vegetarian, penuhi asupan zat besi dari bayam. Direkomendasikan untuk mencukupi kebutuhan zat besi dibarengi juga oleh vitamin C, yang bisa membantu memperlancar penyerapan zat besi.

Anda juga dapat mengonsumsi suplemen zat besi jika memang sangat kekurangan, tetapi setelah berkonsultasi dengan dokter Anda.

7. Penyakit autoimun



Alopecia areata adalah gangguan autoimun tubuh di mana sistem kekebalan tubuh menganggap rambut sebagai partikel asing berbahaya dan balik menyerang folikel rambut. Penyebabnya belum pasti, tapi alopecia areata bisa dialami oleh wanita dan pria. Para ilmuwan memperkirakan faktor penting dari gangguan ini termasuk stres.

Kondisi ini timbul dalam tiga bentuk. Biasanya, alopecia areata menyebabkan area kebotakan kecil pada kulit kepala, lebih dikenal sebagai pitak, atau kerontokan rambut sebagian pada alis, atau bulu kaki. Kebotakan penuh pada kepala disebut sebagai alopecia totalis, sementara jika kebotakan terjadi pada seluruh tubuh disebut alopecia universalis.

Lupus adalah penyakit autoimun kronis yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat. Kondisi ini memengaruhi kurang lebih 1,5 juta orang di seluruh dunia dan cenderung menyerang wanita selama masa kehamilan.

Lupus menyebabkan kelelahan yang amat sangat, sakit kepala, sariawan mulut, dan persendian membengkak dan terasa sakit. Banyak orang menunjukkan ruam memerah berbentuk seperti kupu-kupu di wajah dan menjadi sensitif terhadap sinar matahari. Banyak pengidap lupus juga mengalami kerontokan rambut, yang mungkin diikuti oleh kepitakan dan iritasi memerah pada kulit kepala.

Bagaimana cara mengatasinya?

Jika Anda menyadari adanya perubahan pada rambut rontok Anda, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut mengenai penyebab pasti dari masalah Anda. Penyakit autoimun bisa diatasi dengan terapi dan pengobatan khusus di bawah pengawasan dokter.

8. Stres



Segala macam trauma fisik dari mulai stres berat, kecelakaan, setelah melahirkan, penurunan berat badan secara drastis, dan penyakit serius, bisa menjadi penyebab rambut rontok dalam jumlah yang banyak meskipun sementara.

Bahkan, perubahan emosi akibat perceraian, berkabung, dan masalah pekerjaan juga bisa menimbulkan kondisi tersebut. Dalam medis, masalah seperti ini dikenal dengan telogen effluvium.

Wanita yang mengalami telogen effluvium umumnya menyadari kerontokan rambut enam minggu hingga tiga bulan setelah pengalaman stress berat.

Siklus hidup rambut memiliki tiga fase penting, yaitu masa pertumbuhan, masa istirahat, dan masa rontok. Stres berat bisa mengganggu siklus rambut, sehingga mempercepat rambut mengalami kerontokan.

Tandanya bisa dari helai rambut rontok dari akar (memiliki ‘kantung’ lonjong seperti bohlam di ujungnya). ‘Kantung’ ini berarti rambut tersebut telah melalui keseluruhan fase pertumbuhan, mengindikasikan siklusnya telah dipercepat akibat pengaruh stres.

Bagaimana cara mengatasinya?

Rambut rontok yang disebabkan oleh telogen effluvium hanya memerlukan waktu. Pertumbuhan rambut akan kembali normal seiring dengan proses pemulihan tubuh dari stres.

Oleh sebab itu, pastikan Anda menghindari segala hal yang dapat membuat Anda stres. Cobalah untuk selalu berpikir positif dengan melakukan yoga dan meditasi. Efek tenang yang tercipta dari yoga dan meditasi, akan membantu Anda untuk berpikir jernih.

Selain itu, pastikan Anda tidur yang cukup (kurang lebih 7 jam), banyak minum air mineral, dan mengonsumsi makanan kaya akan protein. Nutrisi merupakan suatu hal yang penting untuk pertumbuhan rambut.

Hubungan antara makanan dan rambut sangatlah erat. Rambut terbuat dari protein yang disebut keratin. Jadi, sebaiknya Anda meningkatkan asupan protein.

9. Rambut rontok karena turunan



Rambut rontok akibat genetik merupakan penyebab rambut rontok yang paling umum. Gen bisa diturunkan dari salah satu pihak orangtua, tapi Anda memiliki risiko kerontokan rambut yang lebih besar jika kedua orangtua mengalami kerontokan rambut.

Wanita yang memiliki penipisan rambut genetik (androgenetic alopecia) cenderung mengalami penipisan di garis rambut. Walaupun kondisi ini umumnya timbul sekitar usia 50-60 tahun, tapi tidak menutup kemungkinan gejala akan mulai timbul dan berkembang di usia 20-an.

Secara umum, setiap kali rambut mengalami kerontokan, akan digantikan dengan rambut baru yang berukuran sama. Namun pada kasus ini, setiap rambut baru akan memiliki tekstur yang semakin halus dan tipis, karena folikel rambutnya mengecil dan lama-kelamaan berhenti tumbuh sama sekali.

Bagaimana cara mengatasinya?

Kebotakan bisa dicegah dengan mengonsumsi obat penumbuh rambut, walaupun pada wanita, dosis harus diperkecil. Ada dua jenis obat yang bisa digunakan untuk memperbaiki kerontokan rambut, yaitu minoxidil dan finasteride.

Minoxidil aman digunakan oleh pria dan wanita, tapi dilansir dari laman Web MD, minoxidil nampaknya lebih efektif digunakan oleh wanita yang menderita kerontokan rambut parah dibandingkan pria. Jika minoxidil lebih ampuh untuk wanita, finasterida adalah obat rambut rontok yang banyak disetujui ampuh bagi pria.

Namun sebelum menggunakannya, penting bagi Anda untuk tetap bertanya terlebih dahulu dengan dokter guna mendapatkan obat rambut rontok yang terbaik sesuai dengan kondisi Anda.

Yuk, jaga kesehatan rambut dan tubuh mulai dari sekarang agar penyebab rambut rontok berlebihan tidak terjadi pada diri Anda.


Referensi :
Hellosehat
Alodokter
Berfaedah
Diubah oleh berfaedah 28-02-2019 16:01
0
1.1K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Health
HealthKASKUS Official
24.6KThread10KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.