- Beranda
- The Lounge
Puncak Yang Kini Sudah Semakin Kearab Araban
...
TS
si.pemikir
Puncak Yang Kini Sudah Semakin Kearab Araban
Halo Bray
Minggu lalu gw habis aja dari puncak. Tapi mohon maaf gw ga bawain oleh-oleh talas bogor, gemblong atau sate maranggi untuk kalian .
Lama gak kepuncak, gw ngerasa puncak udah mulai panas. Udah mulai banyak bangunan-bangunan vila dan hotel besar di sepanjang jalan. Makin banyaknya mas-mas penjajah villa di sepanjang jalan apalagi kalo udah malem. Jalanan makin macet. Dan makin bertambahnya toko-toko dipinggir jalan dengan dua bahasa, yaitu bahasa Indonesia dan bahasa Arab. Bahkan ada toko yang cuma pake bahasa arab. Mungkin karena makin banyaknya turis arab yang berwisata ke sini. Gw sih bisa baca Al-qur'an, tapi kalo arab gundul gini gw bener-bener ga tau.
Inilah wisatawan arab yang berhasil gw ciduk
Dokumentasi Pribadi
Gw sendiri ga ngerti kenapa mereka lebih pilih wisata ke puncak ketimbang wisata ke Bali, yang notabenenya destinasi para wisatawan. Dipuncakpun juga tempat destinasi ga banyak, paling cuman Taman Bunga Nusantara, Taman Safari, Telaga Warna sama Warpat. Kayaknya orang-orang Arab ini juga ga bakal ke warpat, ngapain mereka jauh-jauh ke puncak pas cuman buat makan pop mie sambil kedinginan .
Lihat nih, ane aja ga tau itu toko jual kue apa
Dokumentasi Pribadi
Atau mungkin karena di puncak suhunya dingin dan sejuk dan harganya masih murah-murah jadi mereka pilih wisata ke sini. Ya mayoritas negara timur tengah kan tempatnya panas, jadi mungkin aja mereka pingin main ke tempat yang sejuk dan murah meriah. Atau karena mereka pengen ngerasain gimana sih rasanya dingin, tapi tinggal buka kulkas pasti juga ngerasain dingin .
Sedih banget ya, harusnya tuh kita malu kalo kaya gini
Dokumentasi Pribadi
Nah yang ane perhatiin disini, rata-rata orang arab itu berpergian dengan motor dan mobil. Menurut penjaga villa yang kemaren gw sewa, kalo dijalan nemu orang bawa mobil/motor asal-asalan kemungkinan besar itu adalah orang arab. Dan berdasarkan informasi dari dia juga, katanya orang arab yang berkunjung kemari adalah orang arab yang "mencoba kabur" dari negara asalnya dan beristirahat sebentar di puncak lalu melanjutkan pelariannya lewat banten. Itu sih katanyaya, gw juga ga terlalu yakin. Mungkin ada orang asli puncak disini dan punya info lebih jelasnya bisa komen dimari.
entah ini rumah apa restoran, gw foto karena ada spanduknya
Dokumentasi Pribadi
Selain itu orang arab yang main ke puncak dikenal suka bawa motor tapi ga mau pake helm. Terus saat bensin motor yang mereka pake habis, mereka akan ninggalin motor itu ditempat itu dan pergi. Mungkin karena mereka datang dari kawasan para sultan, jadi ga mau ikut aturan dan ga mau cape-cape ngisi bensin.
Bahkan jual kambing pake bahasa arab, sorry ngeblur soalnya foto dari dalem mobil
Dokumentasi Pribadi
Kalo gw sih mikir mereka kesini ya karena mereka pengen jalan-jalan. Soalnya dilihat dari banyaknya hotel-hotel bertemakan timur tengah dengan makanan-makanan berbahan daging kambing di sepanjang jalan dan tak lupa dengan dua bahasa pada depan toko. Seharusnya dengan datangnya turis arab ke puncak membuka banyak peluang untuk warga lokal. Pemerintah juga berperan "mempercantik" puncak, karena gw rasa sekarang puncak malah kelihatan agak kumuh. Terus penduduk lokal juga harus dibina, jangan mentang-mentang mereka orang arab diperlakukan bagai dewa sehingga wisatawan lokal dinomor duakan dibanding orang arab ini.
Sumber: Pemikiran dan dokumentasi pribadi
-1
2.3K
16
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.9KThread•82.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru