Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

n4z1.v8Avatar border
TS
n4z1.v8
Wiranto Tantang Prabowo dan Kivlan Sumpah Pocong soal 98


Wiranto Tantang Prabowo dan Kivlan Sumpah Pocong soal 98

Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membantah tudingan mantan Kepala Staf Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat Mayor Jenderal (Purn) Kivlan Zen soal dalang kerusuhan Mei 1998 dan turut melengserkan Presiden ke-2 RI Soeharto.



Wiranto menantang Kivlan Zen dan mantan Pangkostrad Prabowo Subianto untuk membuktikan siapa dalang kerusuhan Mei 1998 dengan melakukan 'sumpah pocong.'

"Oleh karena itu saya berani sumpah pocong saja. 1998 itu yang menjadi bagian dari kerusuhan itu saya, Prabowo (atau) Kivlan Zen? Sumpah pocong kita. siapa yang sebenarnya dalang kerusuhan itu?" kata Wiranto di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/2).



Mantan Panglima ABRI itu mengatakan perlu melakukan 'sumpah pocong' agar masalah tersebut jelas. Wiranto juga meminta Kivlan tak asal menuduh. Ia mengklaim melakukan berbagai langkah agar kerusuhan yang terjadi pada 13 hingga 15 Mei 1998 tak meluas.

"Bukan saya sebagai dalang kerusuhan. Saya mencegah kerusuhan terjadi, dan ternyata tiga hari saya sudah mampu mengamankan tensi ini," ujarnya.



Selain itu, kata Wiranto, siapa pihak yang diduga memiliki peran dalam kerusuhan Mei '98 bisa dilihat dalam laporan akhir Tim Gabung Pencari Fakta (TGPF) Peristiwa Mei 1998. Menurut Wiranto, dalam laporan tersebut disebutkan siapa pihak yang bertanggungjawab pada saat itu.

"Oleh karena itu pelajari dulu TGPF, siapa sebenarnya ditengarai, diprediksi oleh TGPF sebagai bagian dari munculnya kerusuhan itu. saya sampaikan ke masyarakat, tuduhan semacam itu tidak benar, sepihak," kata pensiun jenderal bintang empat itu.



Sebelumnya, Kivlan Zen menuding Wiranto turut menjadi dalang kerusuhan dan ikut melengserkan Presiden ke-2 RI Soeharto pada 1998.

Menurutnya, hal ini terbukti dari sikap Wiranto yang secara tiba-tiba meninggalkan Jakarta saat keadaan sedang genting. Terlebih, Wiranto yang merupakan Panglima ABRI saat itu, terang-terangan meminta Soeharto mundur dari jabatannya.

"Ya, sebagai panglima ABRI waktu itu, Pak Wiranto kenapa dia meninggalkan Jakarta dalam keadaan kacau dan kenapa kita yang untuk amankan Jakarta tidak boleh kerahkan pasukan, itu," kata Kivlan di Gedung AD Premier, Jakarta Selatan, Senin (25/2).



Menurutnya, tak mungkin seorang panglima tertinggi angkatan bersenjata justru meminta pasukannya tak berjaga, malah dirinya pun pergi meninggalkan lokasi yang sedang genting.

"Jadi kita curiga loh keadaan kacau masa enggak boleh mengerahkan pasukan untuk amankan, kenapa dia tinggalkan Jakarta, dan kemudian dia minta Pak Harto supaya mundur," kata dia.
Sumpah Pocong
==============

Ada Yang Hilang Disini

Bau asap pekat masih terasa menyelimuti otak dan ingatan
Desing peluru dan gemanya tak juga hilang dari benak
Ketika tirani berkedok demokrasi mencengkeram ibu pertiwi menindas diri
Maka satu tekad perubahan seketika terjadi

Kami dengar, Jenderal itu bersalah
Kami dengar, Jenderal itu marah
Kami dengar, Jenderal itu resah
Namun, kami hanya mampu mendengar

TGPF hanya seremonial belaka
Mahmilub hanya buat para prajurit boneka
Dan retorika Bapak Reformasi jadi bahan jualan tanpa etika
Padahal darah dan airmata tak juga lekang dari dalam dada

Ketika kalian bertikai membentengi diri
Mereka mati tanpa daya upaya
Kehormatannya dicabik srigala
Tubuhnya hitam kelam dimakan api membara

Kokang senjata kalian
Lalu todongkan saja dikepala
Siapa yang gemetar memohon ampun
Dialah yang sebenarnya tak pantas dibela

Ketika kebenaran sudah susah didapat
Sumpah pocongpun diucap agar yang bersalah mendapat laknat
Tapi kami tak sabar menunggu hasilnya
Mengapa tak kalian buka saja TGPF dan jalankan hasilnya
Lalu tembak mati pelakunya

Ada yang hilang disini
Bau amis darah telah menguap
Kesucian itu telah musnah
Nyawa tak pernah bisa kembali
Tubuh menghitam telah membumi sejak lama
Tapi kini muncul oportunis sejati
Pendompleng merasa jadi tokoh
Pengecut merasa jadi pahlawan
Banci merasa jadi aktivis
Tahukah siapa mereka sebenarnya?

Mereka yang merasa terhormat
Tak punya malu meski hanya sesaat
Merasa penting bagi masyarakat
Padahal mereka hanya hewan laknat
Tak ubahnya seekot bangsad

Ada yang hilang disini
Ketika logika dibolak-balik
Yang salah jadi benar
Yang fitnah jadi fakta
Kepala dibawah, kaki diatas
Memandang dengan sinis
Berjubah agamis membuat miris

Ada yang hilang disini
Dan akan hilang selamanya
Jika para burisrawa itu menang

Ada yang akan hilang disini
Ketika sebuah tuntutan tak dikabulkan
Maka Tuhan akan ditinggalkan
Lalu, kenapa tidak kita bantu mereka
Untuk murtad massal?

Ada yang hilang disini
Wajah Indonesia yang damai
Penuh warna
Berganti dengan wajah tak terlihat
Hanya mata...
Hanya mata...
Hanya hitam...
Kelamnya Indonesia....

5
6.9K
84
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.2KThread41.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.