Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sakamediaAvatar border
TS
sakamedia
Jokowi: Kalau Menang Nggak Boleh Adzan, Wah Niki Pun Kebangetan
Jokowi: Kalau Menang Nggak Boleh Adzan, Wah Niki Pun Kebangetan

Koran Sulindo – Presiden Joko Widodo menganggap larangan mengumandangkan azan jika terpilih dalam Pilpres 2019 sebagai bentuk fitnah yang sangat keterlaluan.
Jokowi mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk berhati-hati menerima informasi.
Ia juga sangat menyayangkan karena persiapan pemilu menjadi resah akibat penyebaran hoaks dan fitnah.
Keprihatinan tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri setifikat tanah untuk rakyat di Cilacap, Jawa Tengah.
“Ada katanya, nanti kalau Presiden Jokowi menang enggak boleh azan. Wah niki (ini) pun(sudah) kebangetan,” kata Jokowi dalam sambutannya, Senin (25/2).
Kabar seperti itu menurutnya fitnah karena selama ini ia juga sangat dekat dengan kiai atau ulama. Hampir setiap kunjungannya, bertemu ulama.
“Lha, saya setiap hari itu dengan ulama, setiap minggu juga keluar masuk pondok pesantren,” kata Jokowi.
Ia mengingatkan jangan sampai hanya karena urusan politik, menjadi tidak rukun. Jika ada hoax, Jokowi meminta agar masyarakat tidak perlu mengindahkannya.
“Kita kalau ada kabar-kabar seperti itu tanya ke yang lain benar enggak sih. Kalau enggak mboten usah dirungokke (tidak usah didengar),” kata dia.
“Oleh karena itu saya titip jangan sampai perbedaan-perbedaan itu membuat kita saling terpecah, tidak satu lagi, tidak rukun lagi, tidak merasa sebagai saudara lagi, repot besar kita. Karena modal kita, aset terbesar kita adalah persatuan,” kata Jokowi.
Seperti diketahui, baru-baru ini ada video viral yang beredar di media sosial. Dalam video itu, beberapa ibu-ibu yang memprovokasi dengan menyebarkan kabar bahwa azan tak akan ada lagi jika Jokowi terpilih di pilpres.
Ibu-ibu yang berasal dari relawan Partai Emak-Emak Pendukung Prabowo Sandi (PEPES) itu diduga diduga melakukan kampanye hitam terhadap capres petahana Jokowi di Karawang, Jawa Barat.
Polisi segera menangkap tiga orang ibu-ibu setelah video mereka beredar di media sosial. Video itu ramai dibahas warga karena mereka menyebarkan isu bahwa Jokowi akan melarang azan dan melegalkan pernikahan sejenis.
Dalam video itu, perempuan tersebut berbicara dalam bahasa Sunda kepada warga saat kampanye door to door dengan memberi penjelasan, jika Jokowi menang, azan akan dilarang dan pernikahan sesama jenis diperbolehkan.
Moal aya deui sora azan, moal aya deui nu make tieung. Awewe jeung awene meunang kimpoi, lalaki jeung lalaki meunang kimpoi,” kata perempuan di dalam video yang kurang lebih berarti, “Suara azan di masjid akan dilarang, tidak akan ada lagi yang memakai hijab. Perempuan sama perempuan boleh kimpoi, laki-laki sama laki-laki boleh kimpoi.”
Bawaslu pun langsung bergerak menyelidiki video viral tersebut. Bawaslu bersama Sentra Gakkumdu akan memeriksa dan mendalami motif ibu-ibu tersebut.
“Sedang diselidiki oleh Bawaslu Karawang, orangnya ada, terus kita lagi minta alamat yang benar, karena tinggalnya nggak di rumah tersebut,” kata anggota Bawaslu Rahmat Bagja seperti dikutip detik.com. Minggu (24/2).
Selain Bawaslu, kepolisian ikut turun tangan mengusut kampanye hitam yang menyerang Jokowi dan mengamankan tiga orang yang diduga berada dalam video viral tersebut.
“Tepatnya kemarin hari Minggu, kita sudah mengamankan tiga wanita,” kata Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jabar, Senin (25/2).
Ia mengatakan ketiganya bisa dijerat dengan beberapa pasal, seperti Undang-Undang Pemilu hingga UU ITE Pasal 28 ayat 2 dengan ancaman hukumannya mencapai 6 tahun penjara.
Sementara itu, Cawapres Ma’ruf Amin menegaskan pernyataan yang disampaikan perempuan dalam video viral itu fitnah dan meminta masyarakat tidak mudah percaya pada hasutan yang bermotif hoaks.
“Ngawur itu. Itu fitnah dan hoax, ada hoax begitu, ada juga Departemen Agama dibubarkan, macam-macamlah isu keagamaan, dan tidak benar itu. Jadi ini masyarakat jangan percaya itu fitnah dan hoax,” kata Ma’ruf di Hotel Aryaduta Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (24/2).[TGU]

Sumber Berita : https://bit.ly/2Vnsvce
3
5.4K
57
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.