Konstestasi Pilpres memunculkan sejumlah nama juru kampanye handal dari dua kubu. Baik kubu 01 dan 02, sama-sama menurunkan kader terbaiknya untuk mengkampanyelan capres jagoannya. Nama-nama macam, AHY, Andi Arief, Fadli Zon, Budiman Sudjatmiko, sampai dengan Tuan Guru Bajang, rajin mengkampanyekan jagoannya. Namun ada fenomena menarik dalam gelaran Pilpres tahun ini. juru Kampanye terbaikpasangan 01 bukan berasal dari kader PDIP dan jajaran partai pengusungnya. Juru kampanye terbaik Jokowi justru berasal dari lawannya di 02! Siapa saja mereka? Cekidot gan!



Prabowo Subianto adalah juru kampanye terbaik seorang Joko Widodo! Anda tidak salah baca, anda tidak perlu mengambil kacamata anda! Memang faktanya seperti itu kok. Masih ingat dengan ujaran "tampang Boyolali"? Bagaimana efek electoral dari pernyataan Pak Prabowo? Niatnya mau merampok suara di kandang banteng, yang terjadi justru semakin memperkuat soliditas masa di sana, karena merasa direndahkan.

Lepas Boyolali, terbit Grobogan yang disebut sebagai Kabupaten terminus (sebut saja gitu). Bagaimaa reaksi warga Grobogan termasuk Ibu Bupatinya? Yang paling akhir adalah pernyataan Prabowo soal distribusi ekonomi yang tidak merata. Dimana hanya 1% warga negara yang menguasai kekayaan negara. Banyak orang berfikir, Pak Prabowo lagi prihatin, dan ingin memperbaiki keadaan. Eh ternyata dia mau pamer. Lha dia sendiri menguasai tanah yang lebih luas dari wilayah DKI kok.

Jika tugas juru kampanye adalah merekrut pemilih dan memberi informasi soal program sang calon, maka Pak Prabowo sudah memenuhi syarat sebagai juru kampanye Pak Jokowi. Banyak yang akhirnya sadar, jika pembagian sertifikat tanah kepada rakyat, memang sudah seharusnya dilakukan. Bukan hanya pengusaha besar yang berhak dapat konsensi macam itu. Jika saya adalah Tim sukses Pak Jokowi, saya tidak akan ragu mengucapkan terima kasih pada Pak Prabowo.



Bunda Neno Warisman. adalah nama juru kampanye terbaik bagi pasangan 01, setelah Pak Prabowo. Masih ingat dengan jihad harta yang beliau dengungkan? Pernyataan konyol yang membuat pemilih Islam akhirnya banyak yang sadar ada yang salah dengan orang ini. Kegigihan beliau untuk mengganti presiden lewat tagar, memang luar biasa.Tapi sayang, apa yang beliau lakukan banyak blundernya. Sehingga bukan simpati yang didapat Prabowo-Sandi, justru hal sebaliknya yang mereka dapat.

Terakhir, tentu soal puisi, doa atau apalah yang terkesan menantang Tuhan. Kabarnya, doa itu meniru doa Rasulullah SAW sesaat sebelum Perang Badar. Ini kan offside namanya? Suasana di zaman Rasul dengan hari ini kan beda. Kalau Prabowo kalah, saya yakin masih banyak yang akan menyembah Allah. Lha kok dia berani mengancam Tuhan, jika Prabowo kalah tidak ada lagi yang akan menyembah Tuhan. Ini lucu.

Kelucuan yang membuat orang yang belum menentukan pilihan, yang punya akal sehat tentu akan condong kemana. Setelah melabeli kapling surga, sekarang Tuhan pun mau didikte. Tidak sekalian buat tagar #2019GantiTu... (lanjutkan sendiri) Suka tidak suka, apa yang dilakukan Neno sangat produktif untuk kemenangan Jokowi, dan kontraproduktif untuk Prabowo. Mau BPN membantah mati-matian Neno bukan bagian dari mereka, rakyat tahu ada di mana Neno berdiri.



Juru kampanye yang selanjutnya adalah Pasukan Nasi Bungkus. Mereka itu sebenarnya Jokowi lovers! Coba diskusi dengan mereka, maka mereka akan sangat fasih menyebutkan semua kekurangan Jokowi. Sekarang, coba balik bertanya kepada mereka soal kebaikan Prabowo. 90% dari mereka akan membalas dengan makian "cebong", muter-muter tidak jelas, akhirnya bahas Jokowi lagi. Lalu apa nama orang yang begitu detail menghafalkan kesalahan seseorang? Tahu luar dalam tentang orang? fans kan? Untuk tahu kan harus kepo. Kalau tidak suka, ngapain di-kepo-in. Hehehe.

Mereka sebenarnya ingin ada evaluasi! Apakah evaluasi itu harus diganti dengan yang lain? Bisa "iya", jika mereka dapat menyebutkan alasan bahwa yang lain lebih punya kualitas dan program jempolan. Menjadi "tidak". jika mereka tidak bisa menyebutkan keunggulan rival Jokowi. Jadi, kalau ada nasbung yang fasih menyebutkan salah Jokowi, mereka sebenarya adalah die hard Jokowi fans!

Well, politik memang asik. Banyak hal lucu, unik dan menggelikan yang terjadi sepanjang kontestasi berjalan. Semoga, kita tetap menjaga perdamaian di tahun politik ini. Karena, siapapun yang menang, siapapun Presidennya, kita adalah satu bangsa. Indonesia. Salam Damai.



Merdeka!


Sumber Gmabar : sini, sini, sini, sini