astian.rachmanAvatar border
TS
astian.rachman
BAGAIMANA BISA
BAGAIMANA BISA
Astian Rachman


Katakan padaku, bagaimana aku bisa melupakanmu bila setiap ku pejamkan mata wajahmu yang tergambar dalam ingatanku?



Bagaimana bisa aku melepaskanmu, jika setiap do'a yang kupinta untuk masa depanku namamu yang pertama kusebut?

Bagaimana bisa aku merelakanmu, bila saat aku berpasrah pada kehendak Sang Maha Pencipta, selalu wajahmu yang terbayang dalam harapan?

Dan rasa perih ini
Sungguh melebihi segala rasa saat untuk pertama kali aku merasa terluka karena harus merelakan seseorang untuk kulepaskan.

Sesak yang kurasa dalam dada, melebihi rasa kecewa saat diri ini sadar bahwa memang aku dan kamu memang tak sepadan. Aku hanya buih kecil yang selalu terlempar di pasir pantai, sementara engkau segagah gelombang yang dapat memporak-porandakan bahtera dengan kekuatanmu.

Dan aku terhempas pada sebuah kenyataan bahwa aku tak akan pernah bisa sebaik siapapun dia yang pernah menjadi bagian dari hidupmu. Mereka dengan segala kecantikan dan kesempurnaan yang mereka miliki, membuat aku semakin terlihat tak berarti dan tak pernah berani untuk sekedar mengungkapkan rasa ini walau hanya berharap belas kasihmu.

Untuk pertama kalinya aku berharap menjadi perempuan sempurna saat kusadari tentang perasaan ini padamu. Agar setidaknya kau bisa mempertimbangkan aku saat aku ungkapkan rasa ini dan berharap menjadi seseorang yang menemani hari-hari yang kau lalui menjalani waktu, mencari ridho Illahi Robbi, menyempurnakan separuh dari agama kita dan menjalankan sunnah Rasulullah, mempunyai belahan jiwa hingga nanti kita menutup mata.

Untuk pertama kalinya aku berharap menjadi perempuan sempurna agar dapat membuatmu bangga bila takdir mempertemukan dan menyatukan kita dalam ikatan suci yang menyatukan kita di dunia sampai ke surga.

Untuk pertama kalinya aku menangis dan menyesali diri mengapa takdir membuatku berbeda di banding dengan orang lain. Mengapa Allah membuat pemikiran manusia berbeda dengan membuat batasan bahwa si A adalah manusia sempurna dengan segala kecantikan atau ketampanan dan kebaikan akhlaknya, si B adalah manusia biasa yang cantik atau tampan tetapi akhlaknya biasa biasa saja.

Dan yang lebih menyakitkan, manusia menilai pantas atau tidak seseorang bersanding dengan dirinya hanya karena kesempurnaan fisik semata. Sementara akhlak yang kurang baik bisa di maafkan dan di maklumi bila seorang wanita mempunyai paras cantik jelita atau seorang pria tampan rupawan.


Garut Selatan, suatu hari di tahun 2019
Diubah oleh astian.rachman 03-03-2019 10:10
8
859
14
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
PoetryKASKUS Official
6.1KThread5.8KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.