Pesawat Pembom Tukik paling populer pada Perang Dunia II
TS
Jhanzz
Pesawat Pembom Tukik paling populer pada Perang Dunia II
Pada dasarnya pesawat pembom merupakan pesawat yang memang didesain/dimodifikasi sedemikian rupa untuk dapat memasang bom, dan dapat menjatuhkan bom tersebut di daerah yang diinginkan. Pada sebuah kasus, pesawat pembom harus memiliki jarak jelajah yang lebih besar untuk dapat mencapai target yang akan dibom. Selain itu, untuk menghindari sergapan dari pesawat petarung(fighter) musuh, mereka harus dikawal oleh pesawat petarung kawan. Akan tetapi, dikarenakan pembom konvensional lebih sering beroperasi pada ketinggian lebih dari 3000m, ia akan lebih sering meleset jika ingin membom posisi vital berukuran kecil ataupun pertempuran di hutan yang dapat mengganggu visual seorang pilot. Diatas itu, bisa saja pembom konvensional menjatuhkan bom tersebut ke posisi yang sudah ditinggalkan musuh karena musuh telah bergerak maju menuju posisi markas kawan. Untuk menanggulangi masalah tersebut, maka dibuatlah pesawat pembom berukuran kecil, namun sejatinya dapat dipasang dengan bom dan senapan mesin bilamana berhadapan dengan musuh yang disebut dengan pesawat pembom tukik. Walaupun jumlah bom yang dibawanya tergolong sedikit ataupun berukuran kecil, namun tujuan mereka sangat jelas: Menjatuhkan bom tepat pada area musuh yang sangat vital seperti jembatan, konvoi tank, dan kapal laut dengan tingkat akurasi yang tinggi dibanding pesawat konvensional. Selain itu, pembom tukik ini dapat mencapai area pertempuran dengan sangat cepat sehingga mengurangi beban pasukan darat yang akan menyerang garis depan musuh. Namun resiko yang dialami pembom tukik ini sangat besar: Ia bisa saja dapat dihancurkan oleh senjata anti-pesawat yang terpasang sebelum bom benar-benar dijatuhkan, mengingat pembom tukik harus menjatuhkan bomnya pada posisi bergerak maju menuju target dan kembali terbang dengan sangat cepat sebelum bom meledak dan radius ledakannya akan merusak ataupun menghancurkan pesawatnya.
Well, ini dia 4 pesawat pembom tukik paling populer pada zamannya:
Spoiler for Ke-1:
Ju 87
Keunggulan Ju 87 sudah tidak diragukan lagi pada zamannya, populer dengan panggilan 'Stuka' ia mampu membuat musuhnya takut dan lari terbirit-birit bukan karena senjata yang dibawanya, namun lengkingannya yang mulai meninggi begitu mendekat dan mulai menjatuhkan bomnya berkat penerapan 'Jericho Trumpet' yang berupa baling-baling dan terpasang di landing gearsehingga ia otomatis menjadi sebuah propaganda maut bagi musuh-musuhnya yang masih ngotot untuk mempertahankan wilayahnya. Diproduksi pertama kali pada tahun 1936 dan didesain oleh Hermann Pohlmann, Ju 87 memulai debutnya pada Perang Sipil di Spanyol dan dioperasikan oleh legiun burung kondor(Legion Condor). Sebagai salah satu pembom tukik utama milik Jerman saat itu, ia diproduksi dalam jumlah yang cukup banyak dan telah berkontribusi dalam operasi di daerah-daerah yang dikuasai Jerman saat itu. Hebatnya lagi, ia diproduksi dalam berbagai varian yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula sekaligus mematikan. Salah satunya adalah varian Ju 87 G(aka Kanonenvogel) yang tidak lagi ditujukan untuk membom posisi musuh, namun kini dilengkapi dengan kanon BK 3,7 dengan kaliber 37mm yang mampu merangsek tank menengah Soviet saat itu dimana salah satu ace yang paling terkenal mengoperasikan varian tersebut adalah Hans Ulrich-Rudel dengan mengantongi 100 tank!
Ju 87 dipersenjatai dengan senapan mesin MG17 kaliber 7.92mm dan bom SC 250 seberat 250kg hingga SC 1000 seberat 1000kg.
Spoiler for Ke-2:
Il-2
Untuk mengantisipasi serangan Jerman yang begitu mengganas berkat taktik Blitzkriegnya, banyak daerah-daerah penting bagi Soviet dikuasai oleh Jerman sehingga produksi makanan ataupun alutsista mengalami hambatan yang cukup signifikan, Angkatan Udara Soviet(VVS) menginginkan pesawat yang mampu menghancurkan konvoi Jerman, khususnya tank Jerman yang saat itu mampu menyulitkan pergerakan Soviet. Insinyur pesawat Soviet saat itu, Sergey Ilyushin saat itu mendesain pesawat pembom dengan ketebalan besi pelindung(armor) seberat 4700kg, membuatnya sebagai pembom tukik yang paling terlindungi pada masanya hingga akhir perang. Akan tetapi, produksinya yang terus melambat akan membuat pergerakan pasukan Jerman mulai meluas dan Stalin, yang saat itu memimpin Soviet mulai geram dan mengancam manufaktur pesawat untuk membuat lebih banyak Il-2. Tercatat, sebanyak 30000 lebih unit Il-2 telah diproduksi sejak Perang Dunia II berlangsung, dan dinobatkan sebagai pesawat pembom tukik paling banyak diproduksi dalam sejarah penerbangan. Il-2 sendiri dipersenjatai dengan NS-23 dengan kaliber 23mm atau NS-37 dengan kaliber 37mm, bom AO-25M seberat 25kg hingga FAB-100 seberat 100kg, dan roket RS-132. Kesuksesan Il-2 dilanjutkan oleh Il-10 dengan mesin yang telah diperbarui dan lebih mampu memacu kecepatan tinggi dengan mudah.
Spoiler for Ke-3:
Aichi D3A
D3A merupakan pembom tukik milik Jepang yang turut andil dalam operasi pemboman sejak Perang Dunia II berlangsung, sekaligus terlibat dalam penyerangan pangkalan pelabuhan militer Pearl Harbor di Amerika Serikat sebagai pesawat 'Kamikaze'. Sayangnya, ia dianggap sangat tertinggal karena tidak adanya pembaruan secara teknis, sehingga ia menjadi sasaran pesawat petarung Amerika Serikat seperti F4U Corsair dan F6F Hellcat sehingga ia hanya dioperasikan di pangkalan udara dan sebagai pesawat bom bunuh diri dibandingkan dengan kebutuhan strategis lainnnya. Meski demikian, ia justru merupakan pembom tukik milik Jepang yang paling banyak menenggelamkan kapal perang sekutu, dimana ace yang paling terkenal saat itu, Takashige Egusa yang terbang dari kapal pengangkut pesawat Souryuu memimpin gelombang kedua menuju Pearl Harbor, Pelabuhan Darwin dan berkontribusi besar dalam menenggelamkan kapal perang Inggris, sehingga anggotanya menjulukinya sebagai 'Tuhannya pembom tukik/God of Dive Bombing'. Meski hanya dipersenjatai dengan senapan mesin Type 97 kaliber 7.92mm dan 250kg, tingkat kelincahannya cukup membuat pasukan sekutu kewalahan membidik mereka. Hanya diproduksi sebanyak 1492 unit ketika perang berlangsung.
Spoiler for Ke-4:
SBD Dauntless/A24 Banshee
Sama seperti Aichi D3A, SBD Dauntless pertama kali dioperasikan oleh Angkatan Udara Amerika Serikat sebagai reaksi atas penyerangan pelabuhan Pearl Harbor oleh Jepang saat itu. Varian SBD saat itu cukup banyak dengan berbagai persenjataan dan fungsionalitas yang berbeda, namun varian SBD-5 merupakan varian yang paling banyak diproduksi, sekaligus dioperasikan dalam berbagai penyerbuan terhadap wilayah jajahan Jepang. Sama seperti D3A, SBD memliki performa yang tertinggal, namun berkontribusi banyak dalam urusan menenggelamkan kapal perang Jepang. Selain itu, SBD juga dioperasikan oleh Perancis yang saat itu sedang berperang melawan Jerman untuk membebaskan negara Maroko. SBD dipersenjatai oleh 2 Senapan Mesin Berat M2 kaliber 12.7mm dan bom seberat 250 kg hingga 1000 kg. Namun pada varian tertentu, SBD juga dilengkapi dengan senapan mesin tambahan(Gunpod) yang terpasang di bawah sayap pesawat untuk kebutuhan Strafing.
So yeah, kesukaan agan yang mana nih? Btw ini trit pertama gw
Klo merasa berkenan, jgn lupa cendolnya ye