Bicara tentang rumah tangga tentu seringkali tak lepas dari yang namanya masalah, entah itu masalah internal seperti ketidak sesuaian tujuan serta masalah eksternal yang berkaitan dengan faktor luar dari pasangan entah itu keluarga ataupun faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi hubungan dan tak jarang menjadi konflik yang berkepanjangan dan tak usai saat tidak segera di selesaikan secara baik dan bijak.


Memang pada awal-awal pertama pernikahan memang rasanya indah dan hidup serasa miliki berdua. Kemesraan yang ada membuat hidup lebih semangat terlebih dengan suasana yang baru setelah menikah tentunya memberikan warna baru dalam hidup. Semua terasa indah hingga sejenak bisa terlupakan semua permasalahan kehidupan dan menikmati romantisme bersamanya entah itu saling memberi perhatian kepadanya atau memberikan hadiah atau oleh-oleh kepada pasangan agar bisa mempererat hubungan yang ada diantara dua insan yang mencinta.

Setelah awal-awal fase rumah tangga berlalu, manisnya pernikahan lama kelamaan memudar dan tergantikan dengan beban hidup yang menyapa. Masalah finansial sering menjadi kendala, namun bukan hanya masalah finansial semata namun juga masalah lain seperti perhatian, sikap, penerimaan kelebihan dan kekurangan pasangan. Serta problem-problem lainnya yang berkaitan dengan masalah eksternal rumah tangga seperti hubungan dengan mertua yang tak jarang menjadi problema tersendiri yang harus dihadapi.

Tak jarang rasa canggung dan malu serta takut seringkali hinggap saat bertemu mertua hingga tak jarang tak betah berlama-lama dengannya. Rasa canggung dan cenderung takut memang wajar bila masih awal-awal menikah, namun bila sudah lama menikah dan canggung dengan mertua, hal ini bisa menjadi masalah tersendiri yang harus diselesaikan serta harus di cari solusinya agar tak dibiarkan berlarut-larut begitu saja.

Masalah yang membuat rasa canggung itu masih ada bisa dibilang karena diri kita belum bisa terbuka dengan keadaan terutama hal-hal baru, paradigma dalam diri bisa saja menghambat diri untuk bisa mengubah diri menjadi lebih baik lagi. Untuk itulah coba untuk yakinkan diri untuk tidak canggung dan gugup saat bertemu mertua, pelajaran dari pernikahan yang menyatukan kedua keluarga besar seharusnya bisa menjadi acuan agar tidak canggung saat bertemu mertua. Mertua adalah orang tua dia dan juga orang tua kita juga, maka jangan canggung dan takut bertemu dengannya dan anggaplah seperti orang tua sendiri.


Jalinlah hubungan baik dengan mertua dan juga berhubungan akrab dengan mereka layaknya seperti hubungan orang tua dan anak, begitu juga dengan keluarga dari pasangan tentunya kita harus bisa akrab dengan mereka. Berinteraksilah dan berikan sesuatu kepada mereka saat punya sesuatu yang berlebih dari apa yang dimiliki oleh kita seperti memberi uang atau oleh-oleh kepada mertua layaknya kita memberi kepada orang tua kita sendiri. Tak perlu canggung dan takut lagi dengan mertua, dekatlah dengan mereka layaknya dekatnya kita dengan orang tua kita. Demikian paparan tulisan ane kali ini, agan dan sista ingin menambahkan atau menanggapi? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan berikutnya.

Sumber : Opini Pribadi, Pengalaman Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images