Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gilbertagungAvatar border
TS
gilbertagung
Serba-Serbi Kalender Jawa



Ada banyak kalender yang dipakai di dunia ini. Di Indonesia, ada beberapa jenis kalender yang digunakan. Salah satunya adalah kalender Jawa yang telah digunakan selama hampir 400 tahun.


Klik gambar untuk menuju sumber gambar

Sejarah

Kalender Jawa merupakan sebuah kalender yang diciptakan oleh Sultan Agung dari Mataram pada tahun 1633. Kalender ini merupakan perpaduan antara Kalender Hijriah dan Kalender Saka. Unsur kalender Hijriah terdapat pada penamaan beberapa bulan yang diadopsi dari bulan Hijriah dengan penyesuaian terhadap budaya Jawa, seperti Rajab menjadi Rejeb. Sementara itu, unsur kalender Saka terdapat pada penomoran tahun yang melanjutkan penomoran tahun Saka saat itu. Tahun 1633 sama dengan tahun 1555 Saka. Ini pun menciptakan sebuah keunikan bahwa kalender Jawa dimulai bukan pada 1 Sura 1 Jawa tetapi 1 Sura 1555 Jawa yang bertepatan dengan 1 Muharram 1043 H atau Jumat, 8 Juli 1633. Inilah mengapa angka tahun Hijriah dan Jawa memiliki selisih 512.

Jumlah Hari

Kalender Jawa memiliki aturan jumlah hari dalam satu bulan dan tahun kabisat secara tetap. Sementara itu, kalender Hijriah memerlukan observasi terhadap posisi bulan baru secara berkala untuk menentukan awal dari sebuah bulan (meski dapat pula dihitung secara matematis/astronomis) sehingga jumlah hari dalam satu bulan dapat berbeda setiap tahunnya. Ini pun membuat jumlah hari dalam satu tahun Jawa dan Hijriah yang bersamaan dapat berbeda sehingga terkadang, perbedaan awal tahun di antara keduanya dapat terjadi. Sebagai contoh, Tahun Baru Hijriah 1440 Hijriah jatuh pada 11 September 2018 sementara Tahun Baru Jawa 1952 baru jatuh sehari kemudian, 12 September 2018 karena 1951 adalah tahun kabisat (Tahun Dal). Selisih antara kedua kalender berkisar antara 511 tahun 353 hari dan 512 tahun 1 hari.

Bulan

Bulan-bulan yang memiliki 30 hari dalam Kalender Jawa antara lain Sura, Mulud, Jumadil Awal, Rejeb, Pasa, dan Dulkangidah (Apit). Sementara yang memiliki 29 hari antara lain Sapar, Bakda Mulud, Jumadil Akhir, Ruwah, Sawal, dan Besar. Namun, Besar dapat memiliki tanggal 30 pada tahun kabisat.

Windu

Setiap 8 tahun Jawa (Alip, Ehe, Jimawal, Je, Dal, Be, Wawu, dan Jimakir) dikelompokkan dalam satu periode yang disebut windu. Dalam satu windu, terdapat 5 tahun biasa (berdurasi 354 hari dan berakhir pada tanggal 29 Besar) dan 3 tahun kabisat (berdurasi 355 hari dan berakhir pada tanggal 30 Besar). Tahun Kabisat jatuh pada tahun Ehe, Dal, dan Jimakir. 1 windu terdiri atas 2.835 hari (354 * 5 + 355 * 3) atau 405 minggu. Periode windu sekarang adalah 1947 - 1954. Awal tahun untuk kedelapannya pada kurup Alip Selasa Pon adalah sebagai berikut.
Alip : Selasa Pon
Ehe : Sabtu Pahing
Jimawal : Kamis Pahing
Je : Senin Legi
Dal : Jumat Kliwon
Be : Rabu Kliwon
Wawu : Minggu Wage
Jimakir : Kamis Pon

Kurup

Mulai tahun 1627 Jawa, terdapat pengelompokan 15 windu (120 tahun Jawa) dalam satu periode yang disebut kurup. Periode kurup dinamai berdasarkan kombinasi nama tahun pertama, hari pertama, dan pasaran pertama dari kurup tersebut. Sebagai contoh, kurup yang sekarang disebut kurup Asapon atau Alip Selasa Pon karena tanggal pertamanya (1 Sura 1867 Alip atau 24 Maret 1936) adalah hari Selasa Pon.

Bersamaan dengan penerapan sistem kurup, aturan tahun kabisat kalender Jawa juga berubah karena dengan aturan tahun kabisat yang lama, kalender Jawa akan memiliki kelebihan 1 hari dibanding kalender Hijriah. Khusus untuk windu terakhir dari sebuah kurup, tahun Jimakir yang biasanya merupakan tahun kabisat diubah menjadi tahun biasa. Ini membuat 1 windu ini memilki hanya 2.834 hari atau 1 hari lebih sedikit daripada windu lainnya. Dengan demikian, 1 kurup terdiri atas 42.524 hari (2.835 * 14 + 2.834) atau 6.074 minggu 6 hari. Ini membuat hari dan pasaran pertama dari sebuah kurup akan mundur 1 hari dari kurup sebelumnya. Sebagai contoh, kurup pertama (1627 - 1746 Jawa) dimulai pada Kamis Kliwon, kurup kedua (1747 - 1866 Jawa) dimulai pada Rabu Wage, dan kurup ketiga (1867 - 1986 Jawa) dimulai pada Selasa Pon.

Weton

Kalender Jawa juga memiliki sistem yang disebut weton. Weton adalah gabungan dari hari dalam seminggu (Senin sampai Minggu) dan pasaran (Legi sampai Kliwon). Jumat adalah hari, Kliwon adalah pasaran, dan Jumat Kliwon adalah weton. Weton berulang setiap 35 hari. Setiap hari dan pasaran memiliki nilai tersendiri, gabungan keduanya disebut neptu. Perhitungan ini kerap digunakan untuk menentukan sifat, nasib, dan karakter bagi orang Jawa.


Referensi I
Referensi II
Referensi III
Referensi IV
Referensi V
Referensi VI



Diubah oleh gilbertagung 05-12-2019 01:19
11
24K
62
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.