Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sitinur200Avatar border
TS
sitinur200
Ada Masa Lalu Di Antara Kita
Terkadang masa lalu yang kelam selalu disembunyikan. Yaaa ... itulah aku, harus menyembunyikan masa lalu hanya untuk mendapatkan kebahagiaan seutuhnya.

Menjadi wanita yang banyak digemari para pria, membuatku merasa bangga dengan paras cantikku. Hampir setiap belokan pria-pria menggodaku. Sekedar menyapa, "Hai ... Neng."

Bukan hanya karena paras cantikku, tapi aku juga dikenal ramah sama orang-orang di sekitaran tempat tinggalku. Setiap bertemu orang, aku tak pernah lepas dari senyuman dan sapaan.

"Pagi, Bu."

"Pagi juga, Neng. Mau berangkat kerja?"

"Iya, Bu. An berangkat dulu, ya."

"Iya, hati-hati."

Orang pertama yang selalu aku sapa ialah ibu Wastiah, tukang nasi uduk depan kostan yang ku tempati.

Nama panjangku Andara Restina, ibuku orang Jakarta dan ayahku orang Batam. Orang-orang biasa memanggilku An, bekerja menjadi pengajar di sekolah swasta di Jakarta. Berpisah dari orangtua adalah keinginanku, agar bisa mandiri, tidak selalu bergantung pada orangtua.

"Selamat pagi anak-anak."

"Selamat pagi, Bu."

Bertemu dengan anak-anak sudah menjadi keseharianku, mulai dari anak yang pendiam, cengeng, bandel, tapi aku suka mereka. Tingkahnya yang lucu, membuat hari-hariku lebih berwarna.

Bukan anak-anak namanya, kalau selalu menangis hanya karena hal spele."Huuuu ... huuu ...."

"Adek kenapa menangis? Hmmm."

"Aku ... hiks, gak dikasih minjem penghapus, hiks."

"Cup cup cup, nanti ibu pinjemin, ya."

Ketika ada masalah, rasanya tenang melihat tingkah laku anak-anak itu. Seketika hilang kerumitan beban hidupku, berubah menjadi senyuman yang haqiqi.

"Hei ... melamun aja." suara Rando menyadarkanku dari lamunan. "Ehh ... pak Rando."

"Mikirin apa, sih? Mikirin aku, ya," godanya.

"Hmmm ... nggak. Seneng aja liat anak-anak bermain dengan girang," jawabku, sambil melihat anak-anak yang tengah bermain.

"Makanya, cepetan nikah! Biar punya anak sendiri."

"Hish. Ujungnya malah ngomongin nikah," tepisku, entahlah ... rasanya aku belum kepikiran untuk menikah.

Rando ... dia seorang guru sama sepertiku. Orangnya baik, ramah, dan suka ngegombal juga. Bukan cuma itu, dia juga tampan, tinggi, berkulit putih, dan rambut selalu klimis.

Pada suatu pagi, Rando menyatakan cintanya padaku. Apakah aku menerimanya?


Next

Jaka sembung beli buah sarikaya
Ceritanya bersambung dulu, ya
Diubah oleh sitinur200 22-02-2019 03:53
hvzalf
anasabila
anasabila dan hvzalf memberi reputasi
8
1.9K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.