Ane harus apresiasi penulis film ini yaitu babang Akira Toriyama. Ia membuat alur cerita yang mudah dimengerti semua kalangan, baik itu para penggemar Dragon Ball maupun yang baru pertama kali nonton film ini. Dalam 100 menit tontonan, adegan pertempuran yang diselingi kisah masa lalu para karakter akan membuat para penonton awam bakal ngerti juga jalan cerita film ini. Semua yang ada dibalik layar Dragon Ball Super: Broly paham betul bagaimana mengemas plot ceritanya.

Walaupun dua elemen ini digabungkan antara pertempuran dan kisah masa lalu pasti ada saja yang bikin kalian berandai-andai terutama buat para penggemar animasi ini pasti agak kurang puas. Mungkin karena terlalu fokus ke adegan pertempuran tiga saiyan yaitu Broly, Goku, dan Vegeta.

Kalian akan langsung dibawa ke dalam suasana pertempuran tiga saiyan. Goku, Vegeta, dan Broly akan silih berganti melancarkan serangan satu sama lain. Hal ini memang yang paling ditunggu-tunggu dalam film Dragon Ball Super: Broly, jantung penonton seakan dipompa begitu cepat melihat adegan mereka. Bukan cuma itu saja, rasa penasaran makin timbul ketika jeda kisah masa lalu Broly. Kalau dipresentasekan ada sekitar 70 persen adegan pertempuran difilm ini dan sisanya itu kisah masa lalu ketiga saiyan.
Ohh ya jangan harap ada kejutan yang wow difilm ini yaa.

Film modern bergaya klasik, itulah konsep yang dibawa dalam film ini. Efek visual difilm Super Broly ini satu langkah lebih diatas dari film seri sebelumnya Dragon Ball. Salah satu yang membuat takjub adalah kombinasi antara efek visual 2D dan 3D terasa sangat menyatu. Seakan kilas balik sama film serial animenya yang ada di televisi. Ilustrasi ini memang memberikan warna tersendiri buat Goku dan kawan-kawannya.