Hai gan
Hari ini ane mau sharing sebuah hal yang tidak mengenakan yang dialami sama temen ane Gan. Mudah-mudahan agan sista semua tidak ada yang mengalaminya yah.



Jadi gini, bulan desember 2018 kemarin, temen ane (cowok) melaksanakan pernikahan. Sebelumnya dia minta pada penghulu yang ada di daerah ceweknya di Kecamatan Cimahi Selatan, Kel. Melong. Jawa Barat untuk mengurus segala berkasnya ke KUA. Jadi doi pengennya nerima jadi. Dan dia diminta biaya sebesar Rp.1000.000 untuk ke kas negara dan biaya oprasional.

Ketika hari H, Penghulu datang telat, hingga bikin acara jadi belibet antara tamu undangan yang datang dan tamu pengantar pempelai pria. Setelah ijab Kabul selesai, pengantin diminta untuk tanda tangan beberapa berkas namun pengantin tidak disuruh untuk tanda tangan buku nikah. Buku nikah hanya diperlihatkan, kemudian penghulu bilang bahwa buku nikahnya bisa diambil seminggu lagi dirumahnya. Alhamdulilah acara berjalan dengan lancar.

Seminggu kemudian temen ane nelefon penghulu, tapi dia bilang buku nikahnya belom ada. Dan sampai sekarang belum ada kabar lagi soal buku nikahnya Gan.

Kemarin temen ane pergi ke KUA untuk menanyakan buku nikahnya. Kepala KUA langsung nanya penghulunya siapa? Temen ane jawab “Bapak Ahmed” katanya.

“wah dia lagi-dia lagi yang bikin masalah. Gini aja, Adek pergi ke rumah penghulunya. Terus adek kesini ajak dia sekalian. Bilang aja saya kepala KUA yang nyuruh”.
Disitu temen ane mulai curiga. Pasti ada apa-apa.

Dengan alamat yang dikasih dari KUA, temen ane pun pergi mencari alamatnya. Sebelum sampe ke rumah penghulu tersebut temen ane sempet nanya ke tetangga setempat.
“Bu rumahnya Lebe Ahmed dimana ya?”
“Kenapa dek, mau minta buku nikah ya”.
“wah kok tahu bu?”
“iya orang lain juga udah banyak yang kesini, katanya mau minta buku nikah. Emang bermasalah orang nya. Tuh rumahnya disana. Tapi jangan bilang saya yang ngasih tau ya”.

Ketika menemui penghulu tersebut, doi tampak panik. Kemudian dia nyuruh temen ane pulang dan menjanjikan bahwa buku nikah nya bisa diambil minggu depan. Temen ane kehilangan kesabaran dan mengancam akan lapor polisi jika si bapak ahmed nggak mau ikut dia ke KUA.

Akhirnya mereka berduapun pergi ke KUA. Sesampainya di KUA si Bapak ahmed abis di omel-omelin sama kepala KUA nya. Kemudian ketika di introgasi soal buku nikah, bapak ahmed bilang kalo berkas mempelainya hilang. Dan dirumahnya masih ada 18 berkas pasangan lagi yang buku nikahnya masih menggantung serta belum dilaporkan ke negara. Bayangin, 18 pasangan. 1 pasangan di tarif satu juta rupiah. Dia sudah dapat uang Rp.18.000.000 dan kewajibanya belom disetorkan ke negara. ish ish ish
:dor

Saat ini temen ane jadi harus mengulang semuanya. Bikin berkas baru dan daftar ulang ke KUA. Untunglah istri temen ane belum hamil. Kalo udah hamil bisa rugi dan ribet ke depannya saat bikin akte kelahiran untuk sang anak. Bisa-bisa dianggap hamil diluar nikah kan.

Banyak banget kerugian yang dialami temen ane gan. Mulai dari tanggal pernikahan yang otomatis akan berubah, uang yang terbuang percuma, waktu yang tersita untuk ngurus ini itu dan beberapa hal lainnya. Dan ane yakin 18 pasangan yang lain pun merasakan hal yang sama.

Ane saranin ke teman-teman semua yang mau nikah, mending urus sendiri semua ke KUA jangan lewat orang lain. Emang nggak semua penghulu seperti itu, tapi jika kita ke KUA dan bertanya langsung setidaknya itu lebih aman. Kalo dari KUA-nya malah nyuruh untuk ngurus ke penghulu aja jangan mau. Bukanya soudzon ya. Kata bapak ane yang ketua RT. kadang ada juga oknum yang kongkalikong sama penghulu. Karena kalo kita daftar langsung ke KUA, mereka nggak akan dapet lebih. PNS sekarang ketat nggak bisa asal comot.

ok jadi segitu aja gan. barang kali agan sista juga mau share soal pengalamn nikah nya silahkan komen dibawah.
semoga informasi ini bermanfaat buat kaskuser semua. Khususnya buat gansis yang mau segera menikah, pelajari dulu langkah-langkahnya supaya tidak masuk ranjau ok.


Salam dari temen ane gan.
Sumber: Temen ane yang terkena musibah.