Pak Moeldoko menggunakan istilah Perang Total itu justru memperlihatkan bahwa dalam kalkulasi internal TKN, Jokowi kalah.

"Kita akan menggunakan istilah perang total" kata Pak Moeldoko. Berarti ia sedang meyakinkan. Mereka sudah tahu akan kalah, tetapi masih ada sisa amunisi meskipun kecil kemungkinan untuk memperbaiki keadaan dan memulihkan situasi.

Perang total adalah istilah bagi pasukan perang yang sekarat, sebagai bentuk penyelamatan muka dan harga diri dari kekalahan.

Pengambilan kata perang total oleh Goelbez ketika Nazi sudah menghadapi situasi sulit. Apakah tim Pak Jokowi sudah menghadapi situasi sulit itu?

Menurut saya iya, karena di mana-mana kejatuhan elektabilitas semakin curam, namun memperbaikinya semakin sulit dalam waktu yang sempit.

Maka perang total adalah ibarat "ayam yang digorok lehernya dibawah terik matahari". Dengan leher yang tertarik itu ia lari untuk mencari tempat yang tidak kena sinar matahari, tapi bukan menunda kematian ayam itu.

Tidak heran ada partai yg mulai cuci tangan dari kekuasaan Jokowi. Karena mereka tidak ingin sama-sama runtuh dan bangkrut dengan seorang Jokowi. Mereka harus cari selamat. Ancaman Parlementary Threshold dan efek elektabilitas Jokowi yang tergerus merupakan kebangkrutan bagi partai pengusung.

Jangan heran apalagi kaget, akhir-akhir ini pak Jokowi kelihatan jengkel dan marah. Beliau marah karena timnya tidak memberikan efek electoral bagi beliau, tapi untuk menghindari perpecahan, beliau harus mengarahkan emosi itu ke lawan politik.

Sebaliknya BPN sampai sejauh ini telah berhasil meyakinkan masyarakat tentang sosok Pak Prabowo dan Sandi. Meskipun isu pribadi menghantam, namun masyarakat sudah tdk percaya. Karena janji Pak Jokowi yang banyak diingkari lebih berbahaya ketimbang membicarakan pribadi prabowo.

Demikianlah kekuasaan yang didapat dengan kepalsuan akan berakhir dengan memalukan. Maka jadilah otentik, agar tidak menjadi duri dalam daging bagi bangsa. [***]


http://www.rmolsumsel.com/read/2019/...wi-Akan-Kalah-


analisis ane juga meyakini jokowi kalah

mari kita hantarkan kembali pak jokowi ke solo dengan senyuman yang damai

bagaimanapun namanya tertulis sebagai presiden ke 7 republik ini




Pulau sumatra Prabowo - Sandiaga Uno menang Mutlak 





1. Aceh Prabowo-Sandiaga Uno: (75 persen)  Jokowi-Ma'ruf Amin  (25 persen) 

2. Sumatera Utara Prabowo-Sandiaga Uno  (65 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (35 persen) 

3. Sumatera Barat Prabowo - Sandiaga Uno (80 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (20 persen)  

4. Riau Prabowo-Sandiaga Uno (65 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin (35 persen)  

5. Jambi Prabowo-Sandiaga Uno (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin (45 persen) 

6. Sumatera Selatan Prabowo-Sandiaga Uno  (60  persen)  Jokowi-Ma'ruf Amin  (40 persen)  

7. Bengkulu Prabowo-Sandiaga Uno  (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin:  (45 persen)  

8. Lampung Prabowo-Sandiaga Uno  (51 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (49 persen) 

9. Kepulauan Bangka Belitung Prabowo-Sandiaga Uno   (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (45 persen) 

10. Kepulauan Riau Prabowo-Sandiaga Uno (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin (45 persen)


Pulau Jawa Prabowo - Sandiaga Uno Menang 


11. DKI Jakarta Prabowo-Sandiaga Uno  (60 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (40 persen) 

12. Jawa Barat Prabowo-Sandiaga Uno  (62 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin (38 persen)  

13. Jawa Tengah Prabowo-Sandiaga Uno (48-49 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (52-51 persen) 

14. DI Yogyakarta Prabowo-Sandiaga Uno:  (56 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (44 persen) 

15. Jawa Timur Prabowo-Sandiaga Uno  (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (45 persen) 

16. Banten Prabowo-Sandiaga Uno (57 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (43 persen)  



Pulau Bali Jokowi Menang 


17. Bali Prabowo-Sandiaga Uno: (40 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (60 persen) 


Pulau NTB prabowo - sandi menang


18. Nusa Tenggara Barat PrabowoSandiaga Uno  (75 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (25 persen)  



Pulau NTT jokowi menang



19. Nusa Tenggara Timur Prabowo-Sandiaga Uno  38 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (62 persen)  



Pulau Kalimantan 



20. Kalimantan Barat Prabowo-Sandiaga Uno (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (45 persen) 

21. Kalimantan Tengah Prabowo-Sandiaga Uno  (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (45 persen) 

22. Kalimantan Selatan Prabowo-Sandiaga Uno  (58 persen)  Jokowi-Ma'ruf Amin  (42 persen)  

23. Kalimantan Timur Prabowo-Sandiaga Uno  (48  persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (52 persen)  

24 Kalimantan Utara  Prabowo-Sandiaga Uno  (48  persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (52 persen)  



Pulau Sulawesi



25. Sulawesi Utara Prabowo-Sandiaga Uno (52 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin: 724.553 (48 persen)  

26 Sulawesi Tengah Prabowo-Sandiaga Uno(52 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin (48 persen) 

27. Sulawesi Selatan Prabowo-Sandiaga Uno (52 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin   (48 persen) 

28. Sulawesi Tenggara Prabowo-Sandiaga Uno  (51 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin (49 persen) 

29. Gorontalo Prabowo-Sandiaga Uno  (80 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin  (20 persen)  

30. Sulawesi Barat Prabowo-Sandiaga Uno:  ( 45 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin:   (55 persen)




Pulau Maluku


31. Maluku Prabowo-Sandiaga Uno: (55 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin:  (45 persen) 

32. Maluku Utara Prabowo-Sandiaga Uno  (58 persen)  Jokowi-Ma'ruf Amin  (42 persen)  



Pulau Papua


33. Papua Prabowo-Sandiaga Uno (45 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin (55 persen)

34. Papua Barat Prabowo-Sandiaga Uno (45 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin(55 persen)




Luar negri




35. Luar Negeri Prabowo-Sandiaga Uno (48 persen) Jokowi-Ma'ruf Amin:  (52 persen)