Pamer SK Agen BIN, Banyu Biru Pancing Teroris
01 FEB 2016 18:57



Rimanews - Beredarnya surat keputusan (SK) pengangkatan Banyu Biru sebagai agen intelijen Badan Intelijen Negara (BIN) di media sosial Path menambah suram wajah intelijen di Indonesia. Selain itu, postingan itu bisa memancing kelompok teroris terutama untuk melakukan mapping (pemetaan).

"Inilah suramnya wajah intel kita, di saat bangsa ini sedang membutuhkan aparat intelijen yang tangguh, profesional, dan berdedikasi tinggi dalam rangka menghadapi gerakan teroris yang semakin masif dan brutal," ujar Wakil Ketua Komisi I DPR-RI, TB Hasanuddin, Senin (1/02/2016).

Sejatinya, lanjut TB Hasanuddin, agen intelijen harus menutup identitasnya dalam menjalankan tugas. Pasalnya, selain sudah tersumpah, dengan terbukanya identitas sebagai agen intelijen, maka hal itu bisa mengancam keselamatan yang bersangkutan.

"Tapi kita malah disuguhi aparat intel yang kolokan, membuka identitas dirinya ke publik bahwa dia adalah agen intelijen. Dia tidak sadar bahwa perbuatannya itu dapat membahayakan dirinya, dan telah melanggar kode etik serta sumpah intelijen," sesal mantan Kepala Staf Garnisun Wilayah DKI Jakarta ini.

Menurut TB Hasanuddin, peredaran SK pengangkatan agen intelijen itu menjadi tanggung jawab Kepala BIN. Sebab, sebelum yang bersangkutan diberikan SK, sudah seharusnya para agen ini diberi dulu penataran, kursus, dan pengetahuan dasar soal keintelejenan, prosedur kerja, cara berkomunikasi dan kode etik intelijen.

"Setelah semuanya dilalui dengan baik, baru kemudian dilakukan penyumpahan dan terakhir baru diberi SK," tutur mantan Sekretaris Militer ini.

Mendengar berita ini, para komunitas intelejen pun, kata TB Hasanuddin, sangat menyesalkan mengapa kasus ini bisa terjadi, dan menyarankan segera susun dan perkuat personil-personil BIN agar mampu melaksanakan tugasnya dengan lebih baik lagi.

"Isi BIN dengan aparat intelejen profesional , tangguh dan berdedikasi tinggi demi bangsa dan negara," pungkas purnawirawan Jendral TNI AD bintang dua ini.

Sebagaimana diketahui, Kepala BIN Sutiyoso telah membentuk Dewan Informasi Strategis & Kebijakan (DISK) BIN (31/12/2015) sebagai upaya mengoptimalkan peran BIN di bidang Ipoleksosbudhankam demi melindungi dan menjaga keutuhan NKRI.

Namun, kebijakan Sutiyoso dinodai salah seorang anggota DISK BIN yang menyebarluaskan SK pengangkatannya di akun media sosial Path.

Adalah Banyu Biru, putra sutradara dan politisi terkenal Eros Djarot, yang menyebarkan SK pengangkatannya sebagai Anggota Bidang Politik DISK BIN dari Kepala BIN Sutiyoso di akun Path-nya, Banyu Biru Djarot.
http://nasional.rimanews.com/keamana...ancing-Teroris


Banyu Biru Pamer Masuk BIN, Gerindra: Itu Contoh Rekrutan Balas Budi!
01 FEB 2016 15:53

Rimanews - Ketua Fraksi Partai Gerindra, Ahmad Muzani rekrutmen Banyu Biru Djarot sebagai anggota Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Intelijen Negara (DISK BIN) masih terkesan balas budi.

Muzani beralasan bila seorang anggota BIN direkrut, maka anggota BIN itu bekerja ibarat angin, tidak terlihat sama sekali, tapi dapat dirasakan. Harusnya, lanjut dia, menjadi anggota BIN itu melalui pendidikan khusus karena tingkat pekerjaan dan tingkat kerahasiaan negara harus dijamin.

“Di Indonesia kok terkesan sembrono, rekrutmennya subjektif dan punya hubungan emosional, apalagi balas budi sehingga tingkat militansinya jadi pertanyaaan, Banyu Biru jadi contoh,” kata Muzani, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (01/02/2016).

Menurut Muzani, karena tidak dididik dan diangkat menjadi anggota BIN karena balas budi, sehingga Banyu Biru membanggakan diri.

Banyu Biru memamerkan SK pengangkatan dirinya anggota Dewan Informasi Strategis dan Kebijakan Badan Inteligen Negara (DISK BIN) di media sosial.

“Maksudnya mungkin Banyu membanggakan bahwa dia punya SK sebagai anggota DISK BIN. Tapi semakin dipertanyakan tentang kemampuan BIN dalam menggalang dan merekrut orang-orang,” tutur dia.

Ketika ditanya lebih jauh adanya pembocoran yang dilakukan oleh orang BIN sendiri dimasa Sutiyoso, Muzani kembali menyebutkan, rekrutmen anggota BIN karena balas budi.

“Jangan-jangan ada rekrutment yang tidak sesuai aturan, ini kan masih cerita balas budi. Cek prosedur administrasi rekrutmen, di mana yang dilanggar,” tandas Sekjen Partai Gerindra itu.
http://nasional.rimanews.com/politik...an-Balas-Budi-


Banyu Biru Pamer SK Agen BIN, DPR Tagih Tanggung Jawab Sutiyoso
01 FEB 2016 18:34

Rimanews - Komisi I DPR RI meminta Kepala BIN Sutiyoso menjelaskan alasannya mengangkat Banyu Biru Djarot, Putra politikus Eros Djarot sebagai anggota bidang politik DISK BIN. Apalagi masalah ini semakin diperparah dengan aksi Banyu yang memamerkan SK pengangkatannya di media sosial.

"Perlu penjelasan secara resmi dari kepala BIN, apakah memang betul kepala BIN pernah mengeluarkan SK ke Banyu Biru. Kalau betul tentu saja ini harus diselidiki apa alasan kompetensi yang dimiliki Banyu Biru sehingga diangkat sebagai anggota badan informasi dtrategis BIN. Itu instrumen yang semestinya sangat berwibawa dibutuhkan kepakaran‎," kata Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (1/2/2016).

Politikus PKS ini mengaku mengikuti isu Banyu Biru yang mengunggah SK penganggatannya di akun media sosial. Mahfudz menegaskan isu itu tengah ramai diperbincangkan komisi I DPR.

‎"Kenapa sampai SK itu dibocorkan ke media sosial. Ini kan tidak wajar. Menurut saya menyalahi aturan kerahasiaan informasi intelijen itu sendiri," tutur dia.

Namun, lanjut dia, jika Sutiyoso mengaku bahwa Banyu Biru tidak pernah diangkat menjadi anggota BIN, maka layak dipidanakan. Maka dari itu dia meminta Sutiyoso segera mengklarifikasi hal tersebut.

"Kalau Banyu Biru mengada-ngada, itu suatu indikasi pidana, harus diproses juga berdasarkan pengaduan BIN," tandas politikus PKS itu.
http://nasional.rimanews.com/politik...Jawab-Sutiyoso

-----------------------------------



Lepasin aja si Jessica .. suruh ngajak si Banyu Biru nge-Cafe ... sekalian di-munir-kan!